Virus Corona
Di ILC Bahas Corona, Mahfud MD Cerita Ada Perkelahian Dokter dan Polisi yang Buatnya Ingin Menangis
Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan, Mahfud MD menegaskan bahwa pemerintah tidak lamban dalam melakukan persiapan penanganan Virus Corona.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Ada beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang buat, kita sponsori, buat, tidak usah pakai izin usaha, pakai ini itu, pokoknya bisa diuji secara teknologinya oke, sudah, langsung diadakan," jelas Mantan Menteri Pertahanan ini.
• Yasonna Laoly Beri Penjelasan soal Wacana Pembebasan Napi Korupsi: Kami Belum Lapor Jokowi
Lalu, Mahfud menceritakan dirinya baru saja mendengar sebuah berita yang membuat dirinya terharu.
Dokter berkelahi dengan polisi di Pakistan karena keterbatasan alat medis.
"Artinya kita serius, APD misalnya, Alat Pelindung Diri. Saya baru saja ini mau nangis di Pakistan sore ini terjadi polisi dan dokter, berkelahi, kenapa?"
"Dokter-dokter itu protes pada pemerintah, ketika protes itu berkelahi dengan polisi. Karena polisi menghadang protes-protes dokter itu, jadi bukan hanya di sini masalah itu," ceritanya.
Sehingga, Mahfud memnta agar jangan panik dan menggunakan kepala dingin untuk mengatasi Covid-19 ini.
"Oleh sebab itu, mari kita ambil positifnya saja bukan meremehkan, bukan terlalu panik, kita selesaikan masalah ini dengan baik-baik dan tenang, karena ini musuh tidak kasat mata," pungkasnya.
• Cegah Virus Corona, ASN, TNI, dan Polri di Kabupaten Merangin Diwajibkan Sumbang 20 Masker per Orang
Lihat videonya mulai menit ke-12:48:
IDI Ungkap Beberapa Faktor Meninggalnya Para Dokter: Kurang APD
Virus Corona bisa menyerang siapa saja termasuk para tenaga medis.
Sebagai garda terdepan, para tenaga medis itu meninggal setelah menangani masalah Virus Corona.
Tercatat ada puluhan tenaga medis yang meninggal setelah menangani Virus Corona.
• Bantu Tenaga Medis dalam Tangani Pasien Corona, 3 Bocah di Makassar Sumbang Uang Hasil Celengan
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Official iNews pada Senin (6/4/2020), angka kematian tenaga medis di Indonesia cukup tinggi.
Wakil Ketua Umum PB IDI, Adib Khumaidi mengatakan ada sekitar 20 dokter meninggal termasuk dokter yang masih berstatus PDP (Pasien Dalam Pengawasan).
Lalu ada lima dokter gigi serta enam perawat meninggal karena terpapar Virus Corona.
"Saat ini data yang ter-record di kita yang memang terkonfimasi dia dengan PDP ataupun yang sudah terkonfirmasi hasil swab itu yang dokter ya itu sekitar 20 dengan 5 orang saat ini dokter gigi, dan infomasi yang kami dapatkan 6 perawat,"ujar Adib.