Breaking News:

Virus Corona

Sejumlah Warga Ngaku Temukan Obat Virus Corona, Kadinkes Kalbar Harisson: Menimbulkan Kegalauan

Harisson menekankan, Virus Corona atau Covid-19 adalah self limiting disease, yang artinya pasien dapat sembuh dengan sendirinya asal.

Editor: Lailatun Niqmah
Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S
Virus Corona | Covid-19 

Sebelumnya, Fahrul Lutfi, mantan asisten apoteker asal Kota Pontianak, Kalimantan Barat, mengklaim temuannya 10 tahun lalu, Formav-D yang digunakan untuk mengobati Demam Berdarah Dengue (DBD) teruji efektif mengobati Covid-19.

Daftar Rincian 1.151 Pasien Positif Corona di Jakarta, Tersebar di 202 Kelurahan, Jaksel Terbanyak

Lutfi menceritakan, sepulang dari Bali pada 27 Februari 2020 lalu, dia mengalami demam dan batuk yang mengeluarkan dahak hitam.

"Setelah mengkonsumsi Formav-D saya sembuh," kata Lutfi.

Selain itu, dia mengatakan, telah mencobakan Formav-D kepada lima warga yang berinteraksi dengan pasien positif Covid-19 dan kemudian 5 orang itu dinyatakan tak terinfeksi.

Dia menjelaskan, Covid-19 merupakan virus yang memiliki dinding sel protein. Untuk menghadapinya, diperlukan obat yang dapat menghancurkan dinding sel tersebut.

Hal itu dapat dilakukan Formav-D yang pada dasarnya memiliki kandungan enzim.

Seperti virus DBD, HIV atau virus apapun baik yang menyerang kulit, pencernaan, sistem kekebalan tubuh dan yang terbaru ini Covid-19 ini.

"Sudah saya buktikan ternyata efektif,” tutup Lutfi.

Warga Koja Olah Biji Salak Jadi Minuman yang Diklaim Bisa Sembuhkan Gejala Mirip Corona

Di Kecamatan Koja, Jakarta Utara, seorang pria bernama Iing Sholihin alias Gus Ing, membuat minuman berbahan dasar biji salak yang diklaimnya bisa menyembuhkan gejala Covid-19.

Gus Ing, yang juga adalah pengurus Bank Sampah Kecamatan Koja, menceritakan bahwa minuman tersebut ia buat bekerjasama dengan rekan sesama pengurus yang bernama Muhammad Roni.

Mulanya, di awal Maret 2020, ketika kasus Covid-19 mulai merebak di Indonesia, Gus Ing mengaku sangat prihatin dan berniat membantu pasien positif virus tersebut.

Gus Ing lalu sempat berdoa selama empat hari lamanya agar diberikan pencerahan dari Tuhan terkait niatnya membantu menyembuhkan Virus Corona.

Kemudian, pada suatu hari di bulan Maret ini, Gus Ing mengaku mendapatkan petunjuk dari doanya bahwa biji salak dapat menyembuhkan Virus Corona.

"Diberilah petunjuk yaitu biji salak. Pertama kali kami kebingunan membuat biji salak itu, karena biji salak itu keras," kata Gus Ing di tempat pengolahan biji salak, Jalan Mindi, Koja, Jakarta Utara, Jumat (3/4/2020) sore.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaKalimantan BaratODP (Orang dalam Pemantauan)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved