Breaking News:

Virus Corona

Soal Corona, Rocky Gerung Curigai Kebenaran Data Korban: Di Dalam Negeri Sendiri Orang Tak Percaya

Pengamat politik Rocky Gerung menyangsikan soal kabenaran data korban Virus Corona di Indonesia.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube Rocky Gerung Official
Rocky Gerung angkat bicara soal wabah Virus Corona melalui tayangan YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (2/4/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menyangsikan soal kabenaran data korban Virus Corona di Indonesia.

Dilansir TribunWow.com, Rocky Gerung menilai pemerintah tak transparan dalam memberikan informasi.

Bahkan, ia turut menyinggung pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan.

Rocky Gerung (kiri), dan Harsubeno Arief (kanan), dalam tayangan YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (2/4/2020).
Rocky Gerung (kiri), dan Harsubeno Arief (kanan), dalam tayangan YouTube Rocky Gerung Official, Kamis (2/4/2020). (YouTube Rocky Gerung Official)

 

PENGUMUMAN - Penumpang Citilink Jakarta-Pangkal Pinang 18 Maret Diminta Periksa Diri terkait Corona

Apakah Harus Sterilkan Bungkus Makanan untuk Menghindari Virus Corona? Cek Faktanya

Pada kesempatan itu, Rocky mulanya menyebut pemerintah masih condong pada sektor ekonomi ketimbang menyelamatkan nyawa warga dari Virus Corona.

"Dari awal begitu, dari awal kita sudah bisa membaca itu bahwa pemerintah enggak mau kehilangan momentum ekonomi," ujar Rocky dikutip dari channel YouTube Rocky Gerung Official.

"Dia lebih memilih momentum ekonomi daripada memakai momentum ini untuk mencegah penyebaran virus."

Rocky kembali menegaskan, pemerintah terlalu sibuk memikirkan ekonomi ketimbang menyelesaikan wabah Virus Corona.

"Seluruh deskresi itu dimaksudkan untuk menghasilkan harapan pada perbaikan ekonomi," kata dia.

"Bukan harapan untuk mempercepat penanggulangan virus ini kan."

Lebih lanjut, Rocky menyinggung soal rencana pemindahan ibu kota ke Pulau Kalimantan. 

Apakah Harus Sterilkan Bungkus Makanan untuk Menghindari Virus Corona? Cek Faktanya

"Jadi logikanya adalah tetap memamerkan bahwa setelah virus ini selesai ibu kita tetap pindah," jelasnya.

"Jadi terlihat bahwa politik anggaran pemerintah itu tidak dimaksudkan untuk memilih mana yang lebih utama."

Melanjutkan pernyataannya, Rocky justru menyoroti soal penangguhan pembayaran kredit di tengah wabah Virus Corona.

Ia menilai, hal itu selayaknya dilakukan setelah wabah tersebut selesai ditangani.

"Dia tetap anggap pertumbuhan ekonomi utama, makanya relaksasi mesti diberikan nanti," kata Rocky.

"Loh, itu soal nanti. Yang darurat itu soal penyebaran virus itu."

Menurut Rocky, banyak warga yang justru tak mempercayai data korban Virus Corona yang dirilis pemerintah.

Tak hanya itu, ilmuwan luar negeri pun disebutnya tak menaruh percaya pada data di Indonesia yang diniai palsu.

"Bahkan di dalam negeri sendiri orang sudah enggak percaya berapa sih datanya itu," terang Rocky.

"Barusan peneliti luar negeri mengaggap bahwa data Indonesia ini palsu terus."

Simak video berikut ini menit ke-2.23:

Bupati Memberamo Tengah Minta Maaf

Di sisi lain, Bupati Memberamo Tengah, Ricky Ham Pagawa blak-blakan mengaku tak bisa menunggu peraturan dari pemerintah untuk menangani wabah Virus Corona.

Dilansir TribunWow.com, Ricky menyebut lebih khawatir terhadap keselamatan nyawa warganya ketimbang menaati peraturan pemerintah.

Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Jumat (3/4/2020), ia menyebut korban Virus Corona di Papua semakin bertambah.

Hal itu bahkan disampaikannya di hadapan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP), Moeldoko.

UPDATE Virus Corona di Indonesia 3 April 2020: 1986 Kasus Positif, 181 Meninggal, 134 Sembuh

Cara Dapatkan Pulsa Token Listrik Gratis dari PLN Lewat WhatsApp, Akses Link di Sini

Pada kesempatan itu, mulanya ia mengapresiasi langkah pemerintah yang menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) terkait penanganan Virus Corona.

"Pertama, kami memberikan apresiasi kepada pemeritahan Pak Jokowi yang sudah terbitkan PP," ucap Ricky.

Namun, ia mengaku Memberamo tak bisa lagi menunggu arahan pemerintah untuk menangani wabah Virus Corona.

Ricky menyebut, korban Virus Corona di Papua semakin bertambah setiap harinya.

"Kami di Papua mau tunggu itu selama berapa bulan dan berapa hari? Sedangkan kondisi kami di Papua semua pelayanan harus dilakukan melalui transportasi udara," jelas Ricky.

"Dan kondisi kami sekarang di Papua yang positif sudah 12 orang, yang dalam pengawasan 7 ribu lebih."

Merasa Takut saat Alami Batuk Kecil, Apakah Gejala Virus Corona? Begini Penjelasannya

Isolasi Diri di Kamar Kos di Kedia, 2 Pasangan Bukan Suami Istri Digerebek Satpol PP

Ia menambahkan, kondisi wilayah Papua semakin menyulitkan pihaknya untuk melakukan penanganan sesuai dengan anjuran pemerintah.

Karena itu, meskipun belum diimbau, Ricky secara tegas menutup akses keluar masuk wilayah Memberamo Tegah.

"Sedangkan kami di daerah pegunungan itu satu yang hasil pemeriksaannya dinyatakan negatif," kata Ricky.

"Semua transportasi harus lewat pesawat, kalau kondisi seperti begini kami mau tunggu PP?"

Melanjutkan penjelasannya, Ricky lantas secara terang-terangan mengaku enggan menunggu pemerintah mengeluarkan peraturan untuk penanganan Virus Corona.

Ia menyebut nyawa warganya jauh lebih penting ketimbang menunggu aturan pemerintah.

"Pak Moeldoko saya mau sampaikan bahwa kami agak sulit, sehingga kami harus ambil langkah-langkah demi menyelamatkan warga Papua dan khususnya nyawa warga Memberamo Tengah," ujar Ricky.

"Kami lebih menghargai nyawa daripada menunggu aturan itu akan datang. Jadi minta maaf sekali lagi pada Pak Moeldoko, apapun yang kami lakukan intinya untuk menyelamatkan orang Membaramo Tengah, orang Papua dan Indonesia," tukasnya. (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)

Tags:
CoronaVirus CoronaCovid-19Rocky Gerung
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved