Breaking News:

Virus Corona

Sejak Corona Mewabah, Ramai Polemik Waktu Berjemur yang Tepat, Ini Fakta Penelitian di Indonesia

Sejak wabah Virus Corona (Covid-19) mewabah, masyarakat dianjurkan melakukan physical distancing dengan tetap berada di rumah.

Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR
Sejumlah warga melakukan aktivitas berjemur di atas rel Kampung Buaran, Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jumat (3/4/2020). Kabarnya berjemur panas matahari di jam-jam tertentu dapat menangkal Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Sejak wabah Virus Corona (Covid-19) mewabah, masyarakat dianjurkan melakukan physical distancing dengan tetap berada di rumah.

Satu di antaranya aktivitas yang dianjurkan adalah berjemur di pagi hari agar tetap sehat selama physical distancing.

Namun, belakangan ini terjadi perdebatan waktu berjemur terbaik semakin ramai diperbincangkan di media sosial.

Ilustrassi Covid-19 atau Virus Corona
Ilustrassi Covid-19 atau Virus Corona (TribunVideo/Radifan Setiawan)

Sandiaga Uno Puji Langkah Jokowi Tangani Corona: Saya Rasa Pak Presiden Tidak Ingin seperti di India

Ada yang menyebutkan waktu yang tepat untuk berjemur adalah di atas pukul 10.00 WIB, untuk mendapatkan hasil vitamin D dari paparan sinar matahari.

Di sisi lain, ada pula yang menyanggah dan membantah bahwa sinar matahari yang paling baik untuk berjemur adalah pukul 07.00-09.30 WIB pagi.

Perdebatan itu mengundang kebimbangan di masyarakat, atas saran mana yang sebaiknya dipertimbangkan untuk dilakukan.

Dokter ahli gizi dan magister filsafat, Dr dr Tan Shot Yen M Hum, akhirnya kembali menjawab polemik yang beredar mengenai waktu berjemur yang tepat dan baik dilakukan oleh masyarakat khususnya Jakarta dan Bekasi, Indonesia.

Tan memaparkan penelitian yang dilakukan oleh dokter ahli gerontologi (ilmu penuaan) di RS Cipto Mangunkusumo, Prof Dr Siti Setiati SpPD-KGER di Indonesia.

Penelitian ini tentang paparan sinar matahari pada wanita lanjut usia di Jakarta, Indonesia pada garis lintang 6 S. Penelitian ini dilakukan pada musim hujan di bulan Februari hingga Maret tahun 2006, dengan 80 partisipan yang berusia 60 tahun ke atas.

Dalam hasil penelitian Siti yang telah diterbitkan dalam situs penelitian biomedis dan bioinformatika National Center for Biotechnology (NCBI), intensitas ultraviolet B (UVB) tertinggi ada pada pukul 11.00 WIB pagi sampai pukul 13.00 WIB.

Hasil tersebut didapatkan dari pengukuran intensitas paparan sinar matahari dari pukul 07.00-16.00 WIB di sore hari, dengan menggunakan UV meter untuk mendapatkan MED (intensitas atau dosis sinar UV), yaitu sekitar 2 MED.

Kabar Baik, Pasien Positif Corona Pertama di Bogor Dinyatakan Sembuh, Sempat Tertular Warga Depok

Waktu terbaik mendapat vitamin D Sedangkan, peneliti juga melakukan sampel kembali dengan 74 wanita di antaranya yang memiliki tipe kulit-4 yaitu berwarna cokelat terang untuk melakukan berjemur badan di bawah sinar matahari pada pagi hari, yakni pada pukul 09.00 WIB. Hasilnya ternyata terdapat hanya sekitar 0,6 MED.

Dijelaskan Tan, jika manfaat yang ingin didapatkan dari paparan sinar matahari langsung ke kulit tubuh adalah vitamin D, maka waktu terbaik untuk mendapatkan manfaat sinar ultraviolet B adalah pukul 11.00 WIB sampai pukul 13.00 WIB.

Hal itu sesuai dengan sejumlah penelitian yang ada, termasuk penelitian yang dikemukakan Prof Siti.

"Penelitian Prof Siti Setiati di Jakarta, (hasilnya) paling efektif untuk meningkatkan kadar vitamin D adalah antara jam 11.00-13.00 WIB.

Tinggal pilih apakah tujuannya untuk berolahraga atau meningkatkan kadar vitamin D," jelas Tan.

Jika manfaat yang ingin diambil adalah untuk olahraga, maka memang sebaiknya dilakukan pada pagi hari pukul 09.00 WIB ke bawah, dan bisa dilakukan sekitar 30 hingga 60 menit.

Adapun, sebaliknya jika manfaat yang ingin dicari adalah meningkatkan kadar vitamin D, untuk imunitas, kata Tan, berjemur saja sekitar 15 menit antara pukul 10.00 WIB hingga pukul 14.00 WIB.

"Jadi sudah tidak pakai katanya-katanya lagi ya, ini data penelitian kita sendiri di Jakarta, pasti valid," ujar dia.

Penelitian lainnya, yaitu dilakukan pada tahun 2019 dan diikuti oleh 345 wanita hamil yang berasal dari Bandung Sukabumi, Waled dan Cimahi.

Update, Kematian akibat Virus Corona di New York Amerika Serikat Mencapai 3.500 Orang

Peneliti Raden Tina Dewi Judistiani dan timnya, mempublikasikan hasil penelitian tersebut dalam BMC Pregnancy and Childbirth.

Hasilnya menunjukkan, paparan sinar matahari dengan intensitas UVB tertinggi adalah pukul 10.00 WIB sampai 13.00 WIB.
Kemudian paparan sinar matahari mulai merendah dari pukul 13.00 WIB sampai 15.00 WIB.

Hingga, sangat rendah pada pagi hari yaitu pukul 06.00 WIB sampai 07.00 WIB dan sore hari pada pukul 17.00 WIB hingga 18.00 WIB. (Kompas.com/Ellyvon Pranita)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Perdebatan Waktu Berjemur Paling Sehat, Ini Penelitian di Indonesia"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Virus CoronaCovid-19
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved