Virus Corona
Media Vietnam Laporkan Nol Kasus Baru Virus Corona setelah Sebelumnya 22 Hari Terus Bertambah
Kabar baik datang dari negara Vietnam terkait penyebaran Virus Corona. Media Vietnam Laporkan Nol Kasus Baru setelah 22 hari sebelum selalu bertambah.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Kabar baik datang dari negara tetangga Vietnam terkait penyebaran Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, media Vietnam VN Express melaporkan tidak ada penambahan kasus baru Covid-19 di Negeri Naga Biru pada Minggu (5/4/2020).
Kepastian tersebut disampaikan oleh Menteri Kesehatan Vietnam.

• Banyak Kritik untuk Pemerintah soal Penanganan Virus Corona, Luhut: Jangan Digunakan Berpolitik
Hal itu tentunya menjadi momen langka bagi Vietnam, di mana sebelumnya selama 22 hari selalu ada penambahan kasus Virus Corona pada setiap harinya.
Sedangkan update terakhir pada Sabtu (4/4/2020), pasien positif Virus Corona di Vietnam berjumlah 240.
Pada update terakhir tersebut, Menteri Kesehatan Vietnam juga hanya melaporkan 3 penambahan kasus baru.
Dua di antaranya merupakan warga Vietnam baru kembali dari Thailand.
Kabar baiknya lagi, dari 240 kasus positif Virus Corona, sudah 90 pasien yang dinyatakan sembuh dan tidak ada yang meninggal.
Dengan begitu, saat ini tercatat hanya ada 150 pasien Covid-19 yang sedang di rawat.
Vietnam sendiri pertama kali mengonfirmasi kasus Virus Corona pada 6 Maret 2020 lalu.
Kasus tersebut berasal dari seorang warga Vietnam yang baru kembali dari Eropa.
Penambahan kasus baru terbanyak di Vietnam yaitu pada 22 Maret 2020, yaitu 19 kasus.
• Respons Susi Pudjiastuti soal Pernyataan Luhut yang Menyebut Virus Corona Tak Tahan Cuaca Indonesia
Langkah Tegas Vietnam
Sebelumnya, Vietnam telah memberlakukan social distancing nasional yang mengharuskan semua warganya untuk mengisolasi diri di rumah.
Kebijakan tersebut ditetapkan mulai Rabu (1/4/2020) hingga 15 hari ke depan dan bisa diperpanjang melihat situasi yang terjadi.
Dalam masa tersebut, pemerintah Vietnam dengan tegas melarang adanya pertemuan lebih dari dua orang.
Tidak hanya itu, langkah cepat juga diambil oleh pemerintah Vietnam, pada saat itu juga menangguhkan semua penerbangan, baik domestik maupun internasional.
Termasuk juga menghentikan layanan transportasi darat hingga 15 April 2020.
Sandiaga Uno Puji Langkah Jokowi Tangani Corona
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno menanggapi langkah Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) dalam menangani wabah Virus Corona (Covid-19).
Sebelumnya, Jokowi telah memutuskan untuk menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai solusi pemerintah mengatasi Covid-19.
Dikutip dari acara Hot Indonesia, Sabtu (4/4/2020), awalnya Sandiaga mengakui dirinya pernah memberikan saran karantina wilayah kepada pemerintah, lantaran tingginya angka kasus positif Covid-19.

• Soal Corona, Anggota DPR Habiburokhman Samakan Pembebasan Koruptor Seperti Selamatkan Korban Tsunami
"Saya sudah sarankan penutupan sebagian atau karantina wilayah," ujar Sandiaga.
"Kita bisa menerapkan kendali sosial, menjaga jarak sosial yang lebih ketat," lanjutnya.
Kini Sandiaga mengatakan dirinya akan mengikuti apa keputusan yang telah diambil presiden.
"Saya rasa perdebatan kemarin sudah berakhir, presiden sudah putuskan bahwa dia menentukan darurat kesehatan masyarakat," ucapnya.
Mantan Calon Wakil Presiden tersebut juga percaya bahwa langkah yang diambil oleh Jokowi telah memperhitungkan sejumlah faktor mulai dari kesehatan hingga ekonomi.
"Selain itu Beliau juga mengeluarkan Perpu yang menjadikan undang-undang yang menjelaskan bagaimana Beliau akan menghadapi dampak bukan hanya bidang kesehatan, tapi bidang sosial, dan ekonomi juga," papar Sandiaga.
"Kita harus mengurangi perdebatan dan mendengarkan keputusan tersebut, khususnya yang berkaitan dengan masalah kesehatan," tambahnya.
Sandiaga lalu mengimbau kepada masyarakat agar bisa turut serta menuruti seruan pemerintah terkait Covid-19.
"Sekarang presiden sudah menentukan banyak inisiatif lain yang dapat dilakukan, semua itu bergantung pada rakyat, pada masyarakat, untuk memastikan bahwa kita mematuhi ketegasan tentang menjaga jarak sosial, dan isolasi diri sendiri," terangnya.
• Tak Miliki Gejala Bukan Berarti Bebas Corona, Studi Buktikan 1 dari 4 Orang Terinfeksi Tanpa Gejala
Kemudian, Sandiaga juga menyinggung peristiwa di India dimana akibat kebijakan pemerintah untuk melakukan lockdown justru memicu terjadinya kekerasan terhadap masyarakat di berbagai daerahnya.
"Saya rasa Pak Jokowi tidak ingin adanya kejadian seperti di India, dimana hasilnya adalah kebrutalan polisi, dan perpecahan antara orang yang terinfeksi, dan tidak terinfeksi," kata Sandiaga.
"Perpecahan kaya, dan miskin, perpecahan sosial," lanjutnya.
Terakhir, Sandiaga juga meminta agar pemerintah terus dapat bersifat terbuka soal informasi kasus Covid-19.
"Maka kita harus menunggu apakah keputusan ini akan menahan serta mengurangi tingkat penyebaran," pungkasnya.
Lihat videonya mulai menit ke-3:05:
(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)