Virus Corona
Pemerintah Disebut Lambat Tangani Corona, Luhut Buka Wanti-wanti Jokowi: Tidak Banyak Dipahami Orang
Luhut Binsar Pandjaitan menceritakan pesan yang berulang kali disampaikan oleh Jokowi kepada dirinya
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
"Jadi policy (kebijakan) saya, tetaplah harus bisa mengamankan mereka, ini tidak banyak dipahami orang," imbuhnya.
Luhut mengatakan banyak orang yang tidak mau memahami kesulitan masyarakat yang berada di kelas ekonomi kurang mampu.
Ia mencontohkan orang yang hidup di rumah dengan kondisi yang serba berkucukupan, banyak yang tidak bisa memahami penderitaan warga yang tinggal di rumah sempit, dan berdempetan.
"Presiden sampai mikir begitu, bagaimana orang ini Pak Luhut, bagaimana kita mengurangi penderitaan mereka, itu yang membuat sulit," tandasnya.
• Bahas Corona, Fadli Zon Kritik Kebijakan Jokowi yang Dianggap Berubah-ubah: Seperti Jurus Mabuk
Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke-9.45:
Jokowi Usul Ganti Libur Lebaran
Sebelumnya diberitakan, RI 1 telah meminta jajaran kabinet mempersiapkan skenario untuk mencegah terjadinya arus mudik di bulan Ramadan.
Jokowi menyinggung mengenai usulan untuk mengganti hari libur lebaran ke lain hari sehingga dapat mengurangi pergerakan masyuarakat di tengah pandemi Virus Corona yang tengah mewabah saat ini.
Ia juga meminta para menterinya untuk mempertimbangkan skenario lainnya seperti memberikan fasilitas penunjang agar masyarakat bersedia menunda rencana mereka untuk mudik.

• Jelang Lebaran saat Corona, Maruf Amin Minta Masyarakat Tak Perlu Mudik: Risikonya Besar Sekali
Hal tersebut disampaikannya dalam rapat terbatas yang dilaksanakan di Istana Bogor, Jawa Barat pada Kamis (2/4/2020).
Seperti yang dikutip TribunWow.com dari laman YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (2/4/2020), Jokowi memberikan sejumlah instruksi kepada para menteri yang mengikuti rapat tersebut secara online.
Ia mengusulkan untuk mengganti hari libur yang jatuh pada hari lebaran untuk dialihkan ke hari lain.
Hal itu bertujuan untuk mencegah mobilitas masyarakat yang biasanya menggunakan hari libur tersebut sebagai kesempatan untuk pulang kampung.
"Dalam rangka menenangkan masyarakat, mungkin mengganti hari libur nasional di lain hari untuk hari raya (Lebaran) ini mungkin bisa dibicarakan," ujar Jokowi.
Ia lalu memberikan contoh lain skenario yang bisa dilakukan, yakni dengan memberi fasilitas mudik gratis di hari pengganti yang telah ditentukan.