Virus Corona
Luhut Ungkap Kabar Baik dari Ilmuan yang Prediksi Corona Berakhir April, Faktor Garis Equator?
Luhut Binsar Padjaitan mengungkap kabar baik yang diungkapkan para ilmuwan terkait pandemi Virus Corona di Indonesia.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Lailatun Niqmah
"Hitungannya bagaimana dan dari mana?," tanya presenter awalnya.
Hadi lantas menjawab bahwa perhitungan dalam Matematika itu banyak versinya.
"Kalau perhitungan dalam Matematika sebenarnya ada banyak versinya."
"Kalaupun orang itu menggunakan model yang sama itu juga bergantung dari parameter yang dipakai," ujar Hadi.
Hadi mengatakan dirinya menggunakan model SGR yang dibagi dalam tiga kelompok.
• Video Menangisnya Viral, Dahlan Iskan Terharu Lihat Perjuangan Dokter Lawan Corona: Kudu Siap Mental
"Saya itu menggunakan model yang namanya itu SGR atau speer model."
"Jadi diasumsikan orang itu bisa dikelompokkan dalam tiga golongan, orang sehat yang punya potensi terkena infeksi, kelompok orang yang terifeksi, dan kelompok orang yang sembuh atau meninggal," jelasnya.
Dengan model tersebut Hadi mengatakan bahwa puncak dari Virus Corona diperkirakan akan terjadi pada akhir April.
Yaitu dua bulan setelah kasus pertama muncul pada 2 Maret 2020.
"Menggunakan model ini saya menghitung kalau seandainya tiap orang punya atau akan menginfeksi dua orang lain hingga terus bertambah begitu dan jika ada asumsi masa inkubasinya berapa lama dia sakit sampai sembuh, nah itu saya dapatnya sekitar dua bulan itu," ucap Hadi.
Mendengar penjelasan tersebut, pembawa acara lantas mencoba memastikan kemungkinan bulan puncak kasus.
"Jadi menurut perhitungan Anda, kemungkinan besar puncaknya akan 50 persen populasi, ini pakai Jakarta saja ini dapat terinfeksi dalam 50 hari, artinya ini sekitar bulan April ya pak," tanya sang presenter.
• Ribuan Warga Mudik dari Jabodetabek di Tengah Virus Corona, DPR ke Pemda: Karantina 14 Hari
Hadi membenarkan pertanyaan sang reporter.
Ia lantas menyebutkan bahwa perhitungan matematika itu ada asumsi yang dipakai.
"Atau akhir April, itu ada asumsinya. Kalau di Matematika itu sebetulnya kita tidak bisa langsung berbicara proyeksi atau prediksinya, jadi ada asumsi yang dipakai."
"Nah asumsi ini yang kadang suka tidak diperhatikan," ungkapnya.