Virus Corona
Zainal Arifin Sindir Jangan Ada Pemimpin Daerah Cari Panggung untuk 2024: Buzzer Harus Dihilangkan
Zainal Arifin Mochtar meminta agar semua pihak mengesampingkan kepentingan masing-masing di tengah wabah Virus Corona.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Pakar Tata Hukum Negara, Zainal Arifin Mochtar meminta agar semua pihak mengesampingkan kepentingan masing-masing di tengah wabah Virus Corona.
Hal itu diungkapkan Zainal Arifin Mochtar melalui sambungan telepon di acara Indonesia Lawyers Club (ILC) pada Selasa (31/3/2020).
Zainal Arifin Mochtar meminta agar perbedaan-perbedaan kepentingan semua pihak disingkirkan terlebih dahulu, termasuk pimpinan daerah yang ingin maju ke Pemilihan Presiden 2024.
• Di ILC Bahas Corona, Dokter Erlina Burhan: Saya Jangan Dikatakan Selalu Mengkritik Pemerintah
"Saya berharap sebenarnya segregasi-segregasi pemerintahan antara pemerintah daerah, pemerintah pusat, antara sesuatu yang terbentuk dari persaingan Pilkada, jangan-jangan ada Kepala Daerah yang mau tampil 2024," ujar Zainal.
Ia juga menyinggung agar jangan ada persaingan-persaingan antar partai politik di waktu seperti ini.
"Jangan-jangan ada partai yang mencoba menutup ketertampilannya dan lain sebagainya, ini yang harus dihindari sekarang," ucap dia.
Tak berhenti di sana, Zainal meminta agar semua pihak berhenti mengurusi buzzer maupun influencer yang saling berdebat terkait penanganan Virus Corona.
"Saya mengatakan bahwa buzzer harus segera dihilangkan gitu yang banyak membuat berbagai hal-hal yang kontraproduktif dengan ini, influencer tak perlu juga mempertarungkan soal ini," saran dia.
• Kabar Baik, Maluku Kini Nol Kasus Corona, Satu-satunya Pasien Positif Covid-19 Telah Sembuh di Ambon
Pasalnya, tegas Zainal, Virus Corona adalah sesuatu yang menjadi permasalahan semua orang.
"Kita bicara soal umat, ini musuh umat manusia, ini musuh umat kita bersama, kita harus bekerja bersama memang," ungkapnya.
Lalu, ia mencontohkan warga di daerah tempatnya tinggal yang sudah membahas langkah-langkah mengurangi dampak kerugian akibat Virus Corona sejak lama.
"Saya sendiri tinggal di Daerah ujung jalan Kaliurang kilometer 18 daerah Pakem (Yogyakarta) kami dari beberapa minggu lalu sudah bertemu."
"Berbicara di tingkat RT, bicara di tingkat RW, bicara di tingkat Dusun bahwa kami harus menyediakan protokol-protokol," jelas dia.
Bahkan, warga di sekitarnya tinggal sudah membahas mengenai nasib pemudik sejak beberapa minggu lalu.
• Kabar Baik, PLN Gratiskan Token Listrik 450 VA Pelanggan Prabayar dan Pascabayar, Ini Penjelasannya
"Pemudik yang datang harus digimanakan ya kan, bahkan kami harus membentuk konsep jaring pengamannya sendiri," jelas Zainal.