Breaking News:

Virus Corona

Viral Bupati Banyumas Debat Warga akibat Jenazah Ditolak sampai 4x: Jam 12 Malam Tenangkan Mereka

Viral video jenazah pasien positif Virus Corona ditolak masyarakat hingga harus dilakukan pembongkaran.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
Channel YouTube tvOneNews
Melalui sambungan video call acara Kabar Petang TV One pada Rabu (1/4/2020), Achmad Husein mengatakan warga takut tertular. 

TRIBUNWOW.COM - Viral video jenazah pasien positif Virus Corona ditolak masyarakat hingga harus dilakukan pembongkaran.

Hal tersebut terjadi di Desa Tumiyang, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Selasa (31/3/2020).

Dalam kesempatan tersebut, bahkan Bupati Banyumas, Achmad Husein yang ikut memakamkan korban sempat meminta warga untuk tenang meski akhirnya jenazah harus dipindahkan.

Di ILC Bahas Corona, Dokter Erlina Burhan: Saya Jangan Dikatakan Selalu Mengkritik Pemerintah

Melalui sambungan video call acara Kabar Petang TV One pada Rabu (1/4/2020), Achmad Husein mengatakan warga takut tertular.

Padahal menurut ahli, jenazah yang sudah dikubur tidak bisa menularkan Virus Corona.

"Jadi alasannya itu mereka takut nanti sekitarnya (menjadi tertular)."

"Sebenarnya dari segi patologi dan mikrobiologis itu tidak seperti itu," ungkap Achmad.

Ia merasa heran lantaran pemakaman warga akibat Virus Corona sudah pernah dilakukan.

Namun kali ini, jenazah bahkan ditolak sampai empat kali.

"Ini kan kejadian yang kedua yang pertama enggak ada masalah, yang kedua ini sampai empat kali pindah-pindah."

"Ya pertama itu di tempat penduduk setempat dia tinggal KTPnya, ditolak sama warga situ," kata dia.

Ini Kata Presiden Jokowi soal Debt Collector yang Masih Menagih Cicilan kepada Masyarakat

Tak hanya itu, bahkan jenazah juga sempat ditolak dikuburkan di tanah pemerintah.

"Kemudian kita pindah tempat pemakaman yang tanahnya milik Pemerintah Daerah itu sampai ditolak juga," ungkapnya.

Achmad menduga, kejadian tersebut terjadi lantaran warga banyak mendapatkan kabar-kabar yang salah mengenai Covid-19 di media sosial.

"Ini kemungkinan besar karena medsos ya, ada berita-berita kalau Covid-19 itu jenazahnya seperti penyakit antraks atau penyakit apa gitu loh," dugaya.

Sehingga kini ia akan segera menyosialisasikan masalah Covid-19 secara jelas ke warga.

"Ini mungkin kurang sosialisasi, bukan salah masyarakat sih kita juga mungkin perlu mengedukasi lebih banyak lagi, ini tugas kita," kata dia.

NTT Terpantau 0 Kasus Pasien Positif Corona, Bagaimana Kondisi Terkini di Kota Kupang?

Saat ditanya presenter apakah semua penolakan tersebut terjadi setelah jenazah dikuburkan, Achmad membantahnya.

Pada penolakan pertama dan kedua baru tahap persiapan.

Namun, ia sempat menenangkan warga pada pukul 12 malam karena ada kekhawatiran tersebut.

"Tidak, yang pertama itu persiapan ditolak, yang kedua persiapan ditolak."

"Terus ini kan sudah malam ini 'wah ini sudah malam ini', akhirnya tim itu mengambil inisiatif di tanah pemerintah, sebetulnya jauh dari tanah penduduk."

"Tapi setelah dikubur malam-malam, jam 12 harus menenangkan mereka," kata dia.

Sementara itu dalam video yang viral itu, terlihat warga sampai berdebat dengan pemerintah termasuk Bupati untuk menolak jenazah tersebut.

Kabar Baik, Maluku Kini Nol Kasus Corona, Satu-satunya Pasien Positif Covid-19 Telah Sembuh di Ambon

Warga juga sempat memblokade jalan.

Dengan mengenakan Alat Pelindung Diri, Achmad Husein yang sempat ikut menggali kubur terus mencoba menenangkan warga

"Ini lihat saya gali sendiri ini lihat," ujar Achmad sambil memamerkan foto dari sebuah ponsel.

"Karena pemberitahuan dari Bupati itu sangat santer bahwa Virus Corona itu sangat berbahaya," ujar warga.

"Lihat foto saya di situ saya menggali sendiri," bantah Achmad keras.

Lihat videonya sejak menit awal:

Penularan dari Jenazah Positif Corona

Pada kesempatan yang sama, dokter Erlina memberikan penjelasan terkait pemakaman jenazah positif Virus Corona mendapatkan standar operasi prosedur (SOP) yang sangat ketat.

Padahal seperti yang diketahui, penularan Virus Corona berasal dari droplet atau percikan cairan.

Sedangkan jika dinalar, jenazah yang sudah meninggal tidak mungkin mengeluarkan cairan yang bisa menularkan kepada orang lain.

 Jokowi Siapkan Rp 405,1 Triliun untuk APBN Penanganan Virus Corona, Berikut Rincian Alokasinya

Dilansir TribunWow.com, dokter Erlina mempunyai penjelasan lain tentang proses penularan Covid-19 dari pasien positif yang sudah meninggal.

Menurut dokter Erlina masih ada kemungkinan penularan dari jenazah positif Virus Corona.

"Banyak yang menanayakan kepada saya, ini orang udah meninggal, dokter kan menerangkan proses penularannya lewat droplet, ini orang meninggal udah enggak batuk, bersin," ujar Erlina.

Dokter Erlina menyebut Covid-19 merupakan virus yang baru, maka yang bisa dilakukan yaitu dengan melakukan antisipasi, yaitu menghindari kemungkinan masih ada cairan dari jenazah tersebut.

Terlebih ketika memandikan, pastinya akan membersihkan cairan di tubuh jenazah Covid-19.

Dirinya bercermin pada Virus Flu Burung yang masih tetap bisa menular meski orang tersebut sudah meninggal.

"Tapi kita juga perlu antisipasi, ini kan virus baru, penyakit baru, kita tahu, kia belajar dari flu brung," kata dokter Erlina.

"Bahwa walaupun sudah meninggal, virus ini ditemukan di cairan tubuh, kita tahu proses pemulasaran jenazah, itu kan membersihkan mayat, termasuk membersihkan cairan-cairannya, kita khawatir, ini juga menjadi sumber penularan," jelasnya.

 dr Erlina Burhan di ILC: Kalau Kami Dibiarkan Tanpa APD Layani Pasien Corona, Sama Saja Bunuh Diri

Lebih lanjut, Erlina sebenarnya mengaku masih bisa mengantisipasi untuk tetap dilakukan mulai dari proses pemulasaran hingga pemakaman secara normal yang sesuai dengan proses keagamaan.

Namun tetap kembali lagi, untuk mengantisipasi hal buruk terjadi, maka dianjurkan untuk tidak mengikuti pemulasaran jenazah.

Kemudian untuk pemakamannya pun tetap harus memberikan jarak.

"Itulah sebabnya dibuat SOP seperti itu, tapi tentu saja, kalau bisa diantisipasi untuk proses keagamaan yang mana pasien harus dikafani itu mastinya bisa dikafani, walaupun diberikan plastik dan disalatkan," terang Erlina.

"Namun memang sebaiknya, keluarga tidak ikut proses pemulasaran jenazah, tetapi menerima setelah jadi, kemudian untuk disolatkan demikian," harapnya menutup. (TribunWow.com/Mariah Gipty/Elfan Fajar N)

Tags:
ViralBanyumasCoronaCovid-19Bupati Banyumas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved