Virus Corona
Bangun Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Pulau Galang, PT Wijaya Karya Gunakan Teknologi Modular
PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menggunakan teknologi modular dalam membangun Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Pulau Galang.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Claudia Noventa
TRIBUNWOW.COM - PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) menggunakan teknologi modular dalam membangun Rumah Sakit Darurat Covid-19 di Pulau Galang, Batam, Kepulauan Riau.
Rumah sakit tersebut rencananya akan digunakan sebagai fasilitas observasi, penampungan dan karantina untuk pengendalian infeksi penyakit menular khususnya untuk Covid-19.
Pembangunan tersebut kini telah dalam tahap penyelesaian dan direncanakan akan selesai pada Minggu (5/3/2020).
• Presiden Jokowi Pastikan RS Darurat Covid-19 di Pulau Galang Siap Beroperasi 6 April
Dalam prosesnya, WEGE menggunakan teknologi modular, yakni membangun dengan memakai panel modular yang terdiri dari komponen buatan/rakitan pabrik (off site).
Penggunaan panel modular tersebut memiliki sistem aplikasi yang mudah sehingga bangunan dapat diselesaikan lebih cepat.
Penggunaan panel modular ini juga menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan penduduk dunia akan hunian yang mengutamakan prinsip bangunan ramah lingkungan.

Melalui tayangan yang diunggah oleh WEGE dalam akun YouTube PT WIKA Gedung, diperlihatkan tahapan-tahapan pembangunan Rumah Sakit Darurat Covid-19 Pulau Galang tersebut.
Dalam tayangan berdurasi 2:05 menit yang diunggah pada Rabu (25/3/2020) itu, terlihat gambaran perkembangan proses pembangunan fasilitas tersebut dari yang awalnya masih berupa tanah lapang hingga menjadi sejumlah bangunan.
Tertulis dalam tayangan tersebut bahwa 372 unit modular telah dikirim melalui kapal dan pesawat Hercules milik TNI.
Pada gedung Pusat Karantina Corona, direncanakan akan dapat memuat lebih dari 240 pasien Covid-19.
Fasilitas karantina tersebut terdiri dari dua buah gedung berlantai dua yang tiap kamarnya menggunakan 4 unit modular.
• Dijadwalkan Rampung pada 5 April 2020, RS Darurat Corona Pulau Galang Masih Butuh Relawan Kesehatan
Tiap kamar dilengkapi dengan lima tempat tidur dan dua kamar mandi. Pembangunan ruang-ruang tersebut sudah disesuaikan dengan kebutuhan pengguna kursi roda (difable function).
Pembangunan fasilitas ini sudah dirancang secara lengkap dengan menyertakan ruang sterilisasi, akses evakuasi dan lain-lain.
Untuk pengelolaan limbah non cair, akan digunakan metode incinerator, yakni pembakaran sampah menggunakan alat yang dapat mengatur suhu sehingga sampah dapat terbakar habis.
Dilansir wartakotalive.com, Senin (23/3/2020), Direktur Human Capital Investasi Pengembangan WEGE, Nur Al Fata, mengungkapkan bahwa rencananya dua gedung karantina yang tengah dibangun akan dilengkapi sejumlah fasilitas lengkap.