Breaking News:

Virus Corona

Jelaskan Protokol Penggunaan Masker dengan Benar, dr Erlina: Jangan Merasa Aman setelah Lepas Masker

Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr. Erlina Burhan, menjelaskan mengenai protokol pemakaian masker bedah.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube BNPB Indonesia
Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Pusat Persahabatan, dr Erlina Burhan, menjelaskan mengenai efektivitas dari jenis-jenis masker yang beredar di masyarakat, Rabu (4/3/2020). 

"Berikutnya masker bedah, masker bedah ini bisa dipakai oleh masyarakat, tapi bilamana ada gejala flu atau influenza. Atau pada masyarakat yang batuk, bersin, hidung berair, demam dan nyeri tenggorok," jelas Erlina.

Masker jenis ini juga disebutkan dapat dipakai oleh tenaga medis yang bertugas di fasilitas layanan kesehatan.

Erlina kemudian menyinggung mengenai masker jenis terakhir yang merupakan masker N-95 yang dipakai bila berinteraksi langsung dengan pasien yang terinfeksi.

"Kemudian ada masker berikutnya yang disebut masker N-95. Ini adalah masker yang dipakai oleh tenaga medis yang harus kontak langsung dan erat, dekat dengan pasien-pasien yang infeksius, atau tingkat infeksinya sangat tinggi," terang Erlina.

Masker jenis ini tidak dianjurkan dipakai masyarakat umum, untuk menjaga ketersediaan bagi petugas medis yang merawat pasien terinfeksi Covid-19.

Adapun yang masker jenis terakhir adalah face respirator, yang bisa digunakan untuk menangkal partikel yang menyebar melalui udara (airborne).

"Kemudian yang terakhir adalah face respirator, ini untuk para pekerja yang memiliki resiko tinggi terpapar gas-gas yang berbahaya," kata dokter spesialis tersebut.

"Ini biasanya dipakai di industri." sambungnya.

Erlina kemudian menyebutkan bahwa masker kain dapat dipakai berulang, namun harus dicuci menggunakan detergen dan bila perlu dengan air hangat.

Sedangkan masker bedah, hanya dapat dipakai satu kali, jadi harus segera dibuang setelah selesai digunakan.

Ia kemudian menyebutkan tentang masker N-95 dan sejenisnya yang apabila terjadi kelangkaan dapat dipakai berulang dengan perlakuan tertentu.

Apabila akan dipakai lagi, masker N-95 tersebut harus dijemur di bawah sinar matahari terlebih dahulu selama 4 hari untuk mematikan virus yang menempel.

Sementara itu, face respirator yang memiliki kemampuan penyaringan 100 persen, dapat digunakan berulang namun harus dilakukan pembersihan dengan desinfektan secara benar.

"Mudah-mudahan bisa melihat gambaran dan perbedaannya," pungkas Erlina.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

(TribunWow.com/Via)

Tags:
Virus CoronaErlina BurhanCovid-19
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved