Breaking News:

Virus Corona

Jelaskan Protokol Penggunaan Masker dengan Benar, dr Erlina: Jangan Merasa Aman setelah Lepas Masker

Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr. Erlina Burhan, menjelaskan mengenai protokol pemakaian masker bedah.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
YouTube BNPB Indonesia
Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Pusat Persahabatan, dr Erlina Burhan, menjelaskan mengenai efektivitas dari jenis-jenis masker yang beredar di masyarakat, Rabu (4/3/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan, dr. Erlina Burhan Sp.P(K),M.Sc, pH.D -, menjelaskan mengenai protokol pemakaian masker bedah.

Masker bedah tersebut dianjurkan hanya digunakan oleh petugas kesehatan atau masyarakat yang sedang sakit.

Adapun cara pemakaiannya, harus mengikuti tata cara tertentu agar maksimal dalam menyaring partikel virus.

Dokter Spesialis Paru Jelaskan Efektivitas Tiap Jenis Masker untuk Melindungi dari Virus

Hal tersebut disampaikannya dalam sebuah konferensi pers yang dilaksanakan pada Rabu (1/4/2020) pukul 09.30 WIB, di kantor Graha Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta.

Seperti yang dikutip TribunWow.com dari tayangan resmi BNPB yang diunggah di laman YouTube BNPB Indonesia, Rabu (1/4/2020), Erlina memberikan penjelasan tentang cara menggunakan masker agar efektif menangkal penularan Virus Corona yang sedang mewabah.

Tata cara penggunaan masker bedah agar maksimal dalam menyaring partikel virus, menurut BNPB, Rabu (1/4/2020).
Tata cara penggunaan masker bedah agar maksimal dalam menyaring partikel virus, menurut BNPB, Rabu (1/4/2020). (YouTube BNPB Indonesia)

"Masker ini harus menutupi hidung dan mulut, kalau perlu bagian paling bawah masker ditarik sampai bawah dagu," jelas Erlina.

"Bagian atas masker bedah yang memiliki kawat elastis ditekan mengikuti tekstur hidung, agar sesedikit mungkin ada celah," imbuhnya.

Erlina juga mengatakan, untuk melepas masker yang telah digunakan, juga harus dengan tata cara tertentu.

"Melepaskan masker hanya dengan memegang talinya, jangan memegang maskernya," kata Erlina.

Ia juga mengingatkan agar jangan merasa aman meskipun telah memakai masker dan melepaskannya, namun tetap harus mencuci tangan setelah menyentuh atau membuang masker tersebut.

Jenis-jenis Masker yang Beredar di Masyarakat

Sebelumnya, dalam konferensi pers bertajuk "Protokol Pemakaian Masker" tersebut, Erlina menjelaskan tentang masker kain yang diajurkan digunakan untuk masyarakat yang sehat.

"Masker kain ini bisa dipakai oleh masyartakat yang sehat, digunakan di tempat umum dan fasilitas lainnya tapi tetap menjaga jarak 1 sampai 2 meter, karena masker kain ini tidak bisa memproteksi masuknya semua partikel," ujar Erlina.

"Dan ini tidak disarankan bagi tenaga medis, karena 40-90 persen partikel dapat menembus masuk,"imbuhnya.

WHO Imbau Masyarakat untuk Tak Pakai Masker, Sebut Belum Ada Bukti Bisa Cegah Virus Corona

Dokter yang berpengalaman menangani pasien terinfeksi Virus Corona tersebut kemudian menyinggung mengenai jenis masker selanjutnya yang umum terdapat di masyarakat, yaitu masker bedah.

"Berikutnya masker bedah, masker bedah ini bisa dipakai oleh masyarakat, tapi bilamana ada gejala flu atau influenza. Atau pada masyarakat yang batuk, bersin, hidung berair, demam dan nyeri tenggorok," jelas Erlina.

Masker jenis ini juga disebutkan dapat dipakai oleh tenaga medis yang bertugas di fasilitas layanan kesehatan.

Erlina kemudian menyinggung mengenai masker jenis terakhir yang merupakan masker N-95 yang dipakai bila berinteraksi langsung dengan pasien yang terinfeksi.

"Kemudian ada masker berikutnya yang disebut masker N-95. Ini adalah masker yang dipakai oleh tenaga medis yang harus kontak langsung dan erat, dekat dengan pasien-pasien yang infeksius, atau tingkat infeksinya sangat tinggi," terang Erlina.

Masker jenis ini tidak dianjurkan dipakai masyarakat umum, untuk menjaga ketersediaan bagi petugas medis yang merawat pasien terinfeksi Covid-19.

Adapun yang masker jenis terakhir adalah face respirator, yang bisa digunakan untuk menangkal partikel yang menyebar melalui udara (airborne).

"Kemudian yang terakhir adalah face respirator, ini untuk para pekerja yang memiliki resiko tinggi terpapar gas-gas yang berbahaya," kata dokter spesialis tersebut.

"Ini biasanya dipakai di industri." sambungnya.

Erlina kemudian menyebutkan bahwa masker kain dapat dipakai berulang, namun harus dicuci menggunakan detergen dan bila perlu dengan air hangat.

Sedangkan masker bedah, hanya dapat dipakai satu kali, jadi harus segera dibuang setelah selesai digunakan.

Ia kemudian menyebutkan tentang masker N-95 dan sejenisnya yang apabila terjadi kelangkaan dapat dipakai berulang dengan perlakuan tertentu.

Apabila akan dipakai lagi, masker N-95 tersebut harus dijemur di bawah sinar matahari terlebih dahulu selama 4 hari untuk mematikan virus yang menempel.

Sementara itu, face respirator yang memiliki kemampuan penyaringan 100 persen, dapat digunakan berulang namun harus dilakukan pembersihan dengan desinfektan secara benar.

"Mudah-mudahan bisa melihat gambaran dan perbedaannya," pungkas Erlina.

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

(TribunWow.com/Via)

Tags:
Virus CoronaErlina BurhanCovid-19
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved