Breaking News:

Virus Corona

Curhatan Perawat ICU Urus Pasien Virus Corona di Korea Selatan: Kami Semua Sangat Ketakutan

Perawat ICU suatu rumah sakit di Seoul, Korea Selatan, Jang Bok-soon menceritakan kisah melawan rasa takut saat merawat pasien Virus Corona (Covid-19)

Penulis: Khistian Tauqid Ramadhaniswara
Editor: Ananda Putri Octaviani
Capture YouTube BBC News Indonesia
Perawat ICU Virus Corona di Korsel 

TRIBUNWOW.COM - Perawat ICU suatu rumah sakit di Seoul, Korea Selatan, Jang Bok-soon menceritakan kisah melawan rasa takut saat merawat pasien Virus Corona (Covid-19).

Seperti diketahui, Virus Corona kini menjadi momok bagi setiap orang.

Pasalnya, virus yang berasal dari Wuhan, Hubei, China ini sangat mudah menular hingga membuat seluruh dunia kini tengah berperang melawan virus tersebut.

Perawat ICU di Seoul, Korea Selatan, yakni Jang Bok-soon
Perawat ICU di Seoul, Korea Selatan, yakni Jang Bok-soon (Capture YouTube BBC News Indonesia)

 

Maksud Pembatasan Sosial Berskala Besar, Kebijakan yang Diterapkan Jokowi untuk Atasi Virus Corona

Untuk menghindari diri dari paparan Virus Corona, tenaga medis harus menggunakan alat pelindung diri (APD) berlapis.

Padahal merawat pasien dengan menggunakan APD berlapis tidaklah mudah.

Hal tersebut diketahui dari pengakuan seorang perawat asal Korea Selatan, Jang Bok-soon, seperti diunggah oleh kanal YouTube BBC Indonesia pada Minggu (29/3/2020).

Dengan pakaian pelindung tersebut, Jang Bok-soon mengaku bahwa dirinya kesulitan berkomunikasi dengan pasien Virus Corona.

Padahal sebagai perawat, Jang Bok-soon dituntut untuk terus menjalin komunikasi tentang keluhan maupun perkembangan pasien.

"Sangat sulit mendengarkan dan merasakan dalam pakaian pelindung," ujar Jang Bok-soon

"Tapi hal yang paling sulit adalah berkomunikasi dan itu yang paling mencemaskan," imbuhnya.

Wartawan dengan Gejala Virus Corona Meninggal seusai Ditolak RS Rujukan, Mengapa Bisa Terjadi?

Bukan hanya itu, Jang Bok-soon mengaku bahwa ia takut saat harus merawat pasien Virus Corona.

Kendati demikian, Jang Bok-soon harus mengatasi ketakutannya itu.

Caranya, Jang Bok-soon menganggap pasien Virus Corona seperti pasien biasa.

Setelah itu ketakutan Jang Bok-soon sontak langsung berkurang.

"Kami semua sangat ketakutan," kata Jang Bok-soon.

"Tapi saya memaksa diri untuk berpikir, mereka adalah pasien biasa," imbuhnya.

"Dengan begitu, rasanya tidak terlalu menakutkan lagi," jelasnya.

Lihat videonya dari menit ke 01:35:

 

Kabar Baik dari Jubir Kasus Virus Corona Achmad Yurianto, Sumbangan Donatur Tembus Rp 80 Miliar

Ramai Warga Mudik karena Corona

Sementari itu di Indonesia, Pimpinan Redaksi tvOne, Karni Ilyas menyoroti banyaknya warga pendatang yang ramai meninggalkan wilayah Jakarta setelah wabah Virus Corona melanda.

Dilansir TribunWow.com, Karni Ilyas menyatakan warga asli Jakarta kini tak memiliki pilihan lain selain tetap tinggal di Ibu Kota.

Menurutnya, warga Jakarta justru memiliki kesempatan untuk bisa berbuat baik di tengah wabah Virus Corona.

Melalui tayangan YouTube tvOneNews, Senin (30/3/2020), Karni Ilyas menyebut banyaknya warga yang meninggalkan Jakarta tak hanya disebabkan karena ketakutan menghadapi Virus Corona.

Tetapi juga karena kesulitan memenuhi kebutuhan hidup di tengah wabah Virus Corona.

"Jadi kalau penduduk di Jakarta sudah tidak bisa makan, sudah tidak bisa dapat mata pencaharian, tukang asongan kek, sopir taksi kek, satu-satunya yang dia pikirkan bagaimana kalau dia pulang kampung," ujar Karni Ilyas.

"Jadi harus bedain, boleh saja mudik lebaran dibatasi tapi pulang kampung kalau enggak ada pilihan lagi bagaimana kita menahan dia di sini?"

Karni Ilyas menambahkan, pemerintah tak dapat menyalahkan arus mudik yang tinggi itu.

Sebab, menurutnya pulang kampung adalah hak setiap warga.

"Ya enggak bisa disalahkan dan tidak bisa ditahan itu, kan hak asasi orang mau pulang ke kampungnya lagi seperti orang pergi dari kampungnya," kata Karni Ilyas.

"Jadi itu kebutuhan dasar ketika dia tidak bisa membayar kos, tidak bisa makan siang, makan malam. Sementara kalau di kampung dia bisa tanam ubi, tanam singkong."

Pimpinan Redaksi tvOne, Karni Ilyas dalam saluran YouTube tvOneNews, Senin (30/3/2020).
Pimpinan Redaksi tvOne, Karni Ilyas dalam saluran YouTube tvOneNews, Senin (30/3/2020). (YouTube tvOneNews)

 

 Fatwa MUI Jelang Bulan Suci Ramadan, Bahas Aktivitas Ibadah Puasa dan Tarawih di Tengah Wabah Corona

Melihat kondisi yang kini terjadi, Karni Ilyas menyebut warga Jakarta tak memiliki jalan lain selain membantu pemerintah memerangi Virus Corona.

"Bagaimanapun juga paguyuban di kampung lebih tolong menolong dibanding di Jakarta," ucapnya.

"Untuk rakyat Jakarta tidak ada jalan lain. Bagaimana kita gotong royong meringankan beban ini, beban masyarakat kecil ini."

Lebih lanjut, menurutnya warga Jakarta yang berkecukupan bisa membantu orang lain yang kesulitan ekonomi saat dilanda Virus Corona.

"Tadi saya lihat di video ada ajakan satu orang membantu dua orang, dua orang membantu empat orang, itu bagus sekali kalau bisa," kata dia.

"Begini, bagaimana kalau kita bersatu misalnya, perlu ada yang koordinir."

Hal itu dinilainya lebih baik dilakukan warga Jakarta saat ini ketimbang menyalahkan orang lain soal merebaknya Virus Corona.

"Jadi kalau kita digabung dan diimbau oleh pemerintah dalam hal ini, supaya kita saling bantu membantu sekarang ini," ungkap Karni Ilyas.

"Itu akan jauh lebih baik." (TribunWow.com/Khistian TR/Jayanti)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Virus CoronaCoronaCovid-19Korea SelatanSeoul
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved