Virus Corona
Virus Corona: Data Tunjukkan Anak Muda Ternyata Tidak Kebal Covid-19, Begini Penjelasannya
Hasil penelitian membuktikan bahwa anak muda tidak kebal dengan Virus Corona, begini penjelasannya.
Editor: Ananda Putri Octaviani
Sebaliknya, tidak ada data yang menunjukkan perawatan ICU atau kematian pada orang-orang yang berusia di bawah 20 tahun.
• Darurat Virus Corona Belum Usai, MenPanRB Tjahjo Kumolo Perpanjang Masa Work From Home bagi ASN
Meski demikian, bukan berarti golongan muda selamat dari risiko terinfeksi Virus Corona.
Pada periode yang sama, CDC memperoleh data sekitar 1,6 hingga 2,5 persen dari 123 pasien terinfeksi pada usia di bawah 19 tahun yang dirawat di rumah sakit, di antara mereka tidak ada yang membutuhkan perawatan intensif dan tidak ada yang meninggal.
Sedangkan pada golongan pasien berusia 20 hingga 44 tahun, hanya 14 hingga 21 persen dari 705 kasus yang dirawat di rumah sakit, 2-4 persen dialihkan ke ICU, dan 0.1 hingga 0.2 persen yang meninggal.
Para peneliti di China juga menemukan bahwa Virus Corona juga bisa menginfeksi kalangan anak-anak.
Dilaporkan dalam jurnal Pediatrics; pada awal penyebaran wabah, China memiliki 2.143 kasus Covid-19 pada anak-anak yang 90 persen di antaranya hanya bergejala ringan.
Akan tetapi, sekitar 6 persen kasus pada anak merupakan kasus berat dan kritis.
Bahkan dalam sebuah penemuan, hampir 11 persen kasus pada bayi merupakan kasus parah hingga kritis.
Untungnya, tidak ada bayi yang meninggal. (Kompas.com/Imamatul Silfia)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Data Membuktikan, Anak Muda Tidak Kebal Virus Corona"