Virus Corona
Gamblang Komentari Kebijakan untuk Atasi Corona, Karni Ilyas: Buah Simalakama Buat Rakyat Kecil
Pemimpin Redaksi tvOne, Karni Ilyas blak-blakan mengungkap penilaiannya soal kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengatasi Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Pemimpin Redaksi tvOne, Karni Ilyas blak-blakan mengungkap penilaiannya soal kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengatasi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Karni Ilyas menyatakan segala kebijakan yang diambil pemerintah selalu berpotensi merugikan rakyat miskin.
Menurutnya, wabah Virus Corona kini menyita perhatian masyarakat di seluruh dunia.
"Ketika bencana ini mengancam semua orang maka perhatian orang akan ke sana, itu sifat dari peristiwa bagaimana proximity-nya dengan masyarakat, kedekatan dengan masyaraat itu sangat mempengaruhi," ucap Karni Ilyas dikutip dari kanal YouTube tvOneNews, Senin (30/3/2020).

• Karena Virus Corona, Inggris Kini dalam Status Darurat untuk Pertama Kali sejak PD II
• 99 Kelurahan di Jakarta Tak Ada Kasus Virus Corona, Ini Daftar Lengkapnya
Karni Ilyas menyatakan, Virus Corona kini seolah menjadi musuh bersama pemerintah dan masyarakat.
"Itu lah makanya perhatian pemerintah maupun rakyat kepada masalah ini sekarang," ucapnya.
Lantas, ia pun menyinggung soal wacana penetapan kondisi darurat sipil yang ditetapkan pemerintah karena semakin banyak korban Virus Corona.
"Berskala besar, istilahnya kan begitu, menuju darurat sipil belum ke darurat sipil," kata Karni Ilyas.
"Karena kalau sudah darurat sipil macam-macam lagi aturannya itu, ada perkumpulan harus dapat izin, rapat juga harus minta izin."
Menurutnya, apapun kebijakan yang diambil pemerintah untuk mengatasi Virus Corona, rakyat kecil akan merasa dirugikan.
• Marak Hand Sanitizer Abal-abal, Berikut Cara Membedakan dengan yang Asli, Perhatikan Hal Ini
Menambahkan penjelasannya, Karni Ilyas menyinggung peluang lockdown yag sempat disuarakan oleh sejumlah pihak.
"Tapi yang jelas, bahwa apapun pilihan kita seperti saya bilang, ini simalakama bagi rakyat kecil terutama, bangsa ini juga, pemerintah juga simalakama," terangnya.
"Sekarang kalau pembatasannya terlalu ketat, kita mau bikin apa? Rakyat tidak boleh keluar rumah itu namanya lockdown."
Karni Ilyas menilai, Presiden Joko Widodo (Jokowi) tak akan membuat kebijakan lockdown meski korban Virus Corona terus bertambah.
"Tapi itu kayaknya Pak Jokowi tidak pilih," ujarnya.
"Artinya dari awal dia tidak setuju lockdown, adanya pembatasan."
Lebih lanjut, ia justru membandingkan Indonesia dan China soal penanganan Virus Corona.
Dengan lockdown, China disebutnya segera pulih setelah terpuruk karena virus dengan nama lain Covid-19 itu.
"Pembatasan pun bukan sesuatu yang tidak ada akibatnya, akibatnya ya jelas, tidak bisa kita tuntaskan segera kayak di Wuhan," kata Karni Ilyas.
"Dalam beberapa minggu setelah lockdown bisa diumumkan kota itu udah bersih atau Provinsi Hubei-nya sudah bersih."
• Kabar Baik, Jawa Tengah Siapkan Anggaran untuk Beri Bantuan Warga di Tengah Pandemi Corona
Simak video berikut ini menit ke-2.00:
Korban Tewas di DKI
Pada kesempatan lain, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengungkap perkembangan angka kematian di wilayah Ibu Kota akibat pandemi Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Anies Baswedan menjelaskan sudah ada 283 kasus kematian akibat virus yang memiliki nama lain Covid-19 itu.
Bahkan saat menyampaikan kabar tersebut, terdengar suara Anies Baswedan bergetar.
• Jakarta Tetap Macet meski Korban Corona Terus Bertambah, Dekan FK UI: Ini Bicara soal Perut
Hal itu disampaikannya dalam siaran pers yang diunggah kanal YouTube Kompas TV, Senin (30/3/2020).
"Sejak tanggal 6 (Maret 2020) itu mulai ada kejadian pertama sampai dengan kemarin tanggal 29 (Maret 2020) itu ada 283 kasus," kata Anies.
Dari total korban tewas itu, Anies menyebut belum semuanya dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona.
Ia menyebut, ada sejumlah korban yang dinyatakan meninggal dunia sebelum hasil pemeriksaan kesehatan keluar.
"Artinya ini adalah mungkin mereka-mereka yang belum sempat dites karena itu tidak bisa disebut sebagai positif atau sudah dites tapi belum ada hasilnya kemudian wafat," ujar Anies.
Karena itu, ia menyebut Jakarta kini dalam kondisi mengkhawatirkan akibat Virus Corona.
"Ini menggambarkan bahwa situasi di Jakarta terkait dengan Covid amat mengkhawatirkan," ucapnya.
Melanjutkan penjelasannya, suara Anies bergetar saat kembali menyinggung jumlah warganya yang tewas akibat Virus Corona.
• Karantina Wilayah DKI Jakarta, Anies Baswedan Minta 5 Sektor Ini Tetap Jalan di Tengah Virus Corona
Menurut Anies, ratusan warganya yang tewas itu dalam kondisi sehat sebelum terkena Virus Corona.
"Karena itu saya benar-benar meminta pada seluruh masyarakat Jakarta, jangan pandang angka ini sebagai angka statistik," jelas Anies.
"283 itu bukan angka statistik, itu adalah warga kita yang bulan lalu sehat, yang bulan lalu bisa berkegiatan, mereka punya anak, mereka punya istri, punya saudara," sambungnya dengan suara bergetar.
Anies menambahkan, jumlah korban Virus Corona yang terus bertambah harus segera dikendalikan.
Terkait hal itu, ia pun kembali mengimbau warga untuk tetap menjaga jarak dan melindungi kerabat terdekat dari paparan Virus Corona.
"Dan ini semua harus kita cegah pertambahannya dengan secara serius melakukan pembatasan," kata Anies.
"Tinggal lah di rumah, disiplin untuk menjaga jarak, lindungi diri, lindungi keluarga, lindung tetangga, lindungi semua." (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)
Baca Juga Gamblang Komentari Kebijakan untuk Atasi Corona, Karni Ilyas: Buah Simalakama Buat Rakyat Kecil