Virus Corona
Tanggapi Kabar Keinginan Prabowo untuk Lockdown, Said Didu: Sudah Mulai Muncul Akal Sehat
Mantan Sekretaris Menteri BUMN, Said Didu tanggapi kabar menyebut Menteri Pertahanan Prabowo Subianto ingin diberlakukan lockdown untuk Virus Corona.
Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Rekarinta Vintoko
"Sehingga sudah ada yang menyuarakan kebenaran, tidak yes men lagi semua," imbuhnya.
Simak videonya mulai menit ke- 5.06
14 Ribu Lebih Pemudik dari Jabodetabek, Jokowi Beri Pesan kepada Kepala Daerah
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan terjadi adanya percepatan arus mudik dari daerah Jakarta Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).
Percepatan arus mudik tersebut tidak terlepas dari diberlakukannya tanggap darurat bencana Covid-19, khususnya di Jakarta.
Ditambah lagi dengan rencana akan adanya karantina wilayah.

• Pembangunan Ibu Kota Baru Tetap Jalan di Tengah Virus Corona, Said Didu: Luhut Hanya Pikirkan Legacy
Dilansir TribunWow.com dari tayangan Youtube KompasTV, Senin (30/3/2020), Jokowi menyebut sudah ada lebih dari 14 ribu pemudik dari Jabodetabek.
Data 14 ribu pemudik tersebut hanya terhitung dari yang menggunakan armada bus, belum lagi yang memakai alat transportasi lain, termasuk kendaraan pribadi.
Berdasarkan data yang diperoleh oleh Jokowi, tujuan utama dari pemudik yaitu rata-rata ke Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY, serta Jawa Timur.
"Sejak penetapan tanggap darurat di DKI jakarta telah terjadi percepatan arus mudik, terutama dari para pekerja informal di Jabodetabek menuju provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY, serta Jawa Timur," ujar Jokowi.
"Dan selama 8 hari terakhir tercatat ada 876 armada bus antar provinsi yang membawa 14 ribu penumpang dari Jabodetabek," jelasnya.
"Ini belum dihitung pemudik yang menggunakan transportasi lainnya, misalnya kereta api maupun kapal dan angkutan udara, serta menggunakan kendaraan pribadi," imbuhnya.
Jokowi kemudian menilai, para pemudik memang sengaja mempercepat rencana pulang kampungnya.
Menurutnya, ada alasan kuat yang membuat para perantau memutuskan untuk mudik lebih cepat, yaitu khususnya bagi pekerja informal atau wirausaha.
"Saya lihat bahwa arus mudik dipercepat, bukan karena faktor budaya tapi karena memang terpaksa."
• Soal Wacana Karantina Wilayah karena Corona, Ngabalin Bahas Kewajiban Penuhi Kebutuhan Warga Miskin