Virus Corona
Suara Anies Baswedan Bergetar saat Bahas Data Korban Jiwa Corona: Mereka Punya Anak, Istri, Saudara
Anies Baswedan meminta warga ibu kota bisa serius menghadapi bahaya Covid-19 yang betul-betul nyata, dan telah banyak merenggut korban jiwa
Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
TRIBUNWOW.COM - Kesungguhan hati Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melawan wabah Virus Corona (Covid-19) nampak saat ia menyampaikan perkembangan kasus tersebut.
Ketika membacakan jumlah korban jiwa akibat Covid-19, suara Anies terdengar bergetar menahan kesedihan yang mendalam akibat banyaknya korban jiwa dari wabah Covid-19.
Anies kemudian meminta warga ibu kota berkaca dari jumlah kematian tersebut, dan bersungguh-sungguh menghadapi bahaya nyata Covid-19.

• Ganjar Pranowo Akui Masih Ada Warga Ngeyel Mudik di Tengah Corona: Diusir Lagi Kan Enggak Bisa
Dikutip dari YouTube tvOneNews, Senin (30/3/2020), pertama Anies membuka data terkait pemakaman yang ada di Jakarta.
"Pemprov DKI Jakarta juga memantau dari Dinas Pertamanan, dan Hutan Kota, ini adalah dinas yang mengurusi pemakaman," kata Anies.
Ia menjelaskan bahwa sejak 6 Maret, hingga Minggu (29/3/2020), telah terhitung 283 kasus pemakaman yang dilakukan berdasarkan prosedur pemakaman Covid-19.
Prosedur tersebut meliputi penggunaan plastik, dan peti pada jenazah, serta petugas yang menggunakan APD lengkap.
Anies mengatakan ratusan jenazah tersebut tidak hanya pasien positif Covid-19, namun mereka yang belum sempat dites, dan wafat sebelum hasil tes mereka keluar.
"Ini adalah mungkin mereka-mereka yang belum sempat dites, karena itu tidak bisa disebut sebagai positif, atau sudah dites tapi belum ada hasilnya, kemudian wafat," kata Anies.
"Ini menggambarkan bahwa situasi di Jakarta terkait dengan Covid amat mengkhawatirkan," lanjutnya.
Tingginya angka penguburan yang dilakukan sesuai prosedur Covid-19, membuat Anies meminta kepada warganya agar bisa sangat serius menghadapi wabah tersebut.
"Karena itu saya benar-benar meminta kepada seluruh masyarkat Jakarta jangan pandang angka ini sebagai angka statistik, 283 itu bukan angka statistik," ucap Anies yang suaranya mulai bergetar.
Anies menunjukkan bahwa Covid-19 sangat bisa menyasar siapapun.
"Itu adalah warga kita yang bulan lalu sehat, yang bulan lalu bisa berkegiatan."
"Mereka punya anak, mereka punya istri, punya saudara, dan ini semua harus kita cegah pertambahannya, dengan secara serius melakukan pembatasan," imbuhnya.
Anies meminta kepada warganya agar benar-benar patuh akan imbauan pemerintah terkait penanganan Covid-19.
Ia tidak ingin lagi ada korban yang jatuh akibat Covid-19.
"Tinggal lah di rumah, disiplin untuk menjaga jarak, lindungi diri, lindungi keluarga, lindungi tetangga, lindungi semua," papar Anies.
"Mari kita ambil tanggung jawab semuanya," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, hingga Senin (30/3/2020), terhitung sudah ada 1.414 kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Juru bicara pemerintah penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyampaikan korban meninggal telah mencapai angka 122 orang.
Sedangkan 75 pasien telah dinyatakan sembuh.
Lihat videonya mulai menit ke-2:25:
Geisz Chalifah Sebut Anies Tak Main-main Tangani Corona
Aktivis Geisz Chalifah menilai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sangat serius dalam menghadapi pandemi Virus Corona.
Geisz Chalifah menilai Anies Baswedan tidak bercanda terkait Virus Corona.
Padahal menurutnya, dalam setiap pernyataannya Anies selalu menyisipkan humor.
• Jokowi Tegaskan Pembatasan Sosial Skala Besar: Karantina Wilayah Bukan Kewenangan Pemerintah Daerah
"Saya ingin cerita sedikit saja tentang bagaimana Anies menghadapi Corona."
"Dia dalam banyak hal setiap ada masalah itu tidak pernah kehilangan selera humor, apapun," kata Geisz dikutip dari channel YouTube Realita TV pada Senin (30/3/2020).
Menurut dia, Anies sama sekali tak memiliki selera humor saat membahas Virus Corona.
"Tetapi setiap membahas Corona, aksentuasinya, artikulasinya sudah ada tidak ada lagi selera humornya di sana."
"'Ini harus kita cermati, ini berbahaya, ini harus kita harus dilakukan secepat-cepatnya, sejak awal Corona masih merebaknya di China," tegas dia.
Bahkan, Anies disebut sudah serius menangani Virus Corona sejak virus tersebut belum masuk Jakarta.
"Belum ada masalah di Jakarta, sudah dia kehilangan humor untuk bahas itu," sambungnya.

• Kabar Baik dari Jokowi, Pekerja Informal Maupun Pengusaha Mikro yang Tak Mudik akan Dapat Insentif
Geisz menduga, semua pejabat juga berpikir demikian.
"Saya yakin pejabat-pejabat yang lain yang punya pemahaman inrasional pasti paham juga sudah mulai berpikir dengan saat itu," ucapnya.
Namun, menurut Geisz Pemerintah Pusat awalnya sering menangkal bahwa Virus Corona masuk Indonesia.
Pemerintah Pusat dianggap lebih mementingkan sektor ekonomi kala itu.
"Tapi di Pusat masih menganggap saya kuat karena makan nasi kucing atau Terawan menyatakan bisa sembuh sendiri, macam-macam."
"Itu terlihat bahwa orientasinya adalah economy oriented," kritiknya.
Lalu, ia kembali memuji langkah-langkah dini yang diambil Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta
"Sementara di Pemprov DKI terutama orientasinya adalah menyelamatkan manusia," pujinya.
• Kondisi Terkini Striker Persib Bandung Wander Luiz setelah Dinyatakan Positif Corona
Kemudian, ia menyinggung lagi soal bantahan dari Pemerintah Pusat terkait adanya beberapa orang dalam pemantauan dan orang dalam pengawasan Virus Corona.
Meski pada akhirnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan ada dua orang positif Corona pada 2 Maret 2020.
"Tarik menariknya itu berawal di sana sehingga Anies dengan sendiri mengumumkan 190 orang dalam pemantauan sekian orang dalam pengawasan lantas dibantah bahwa data itu salah."
"Dibantah sehari, besoknya dibenarkan dua orang terkena Corona yang tinggalnya di Depok," singungnya.
Lihat videonya mulai menit ke-1:34:
(TribunWow.com/Anung/Gipty)