Breaking News:

Virus Corona

Ganjar Pranowo Akui Masih Ada Warga Ngeyel Mudik di Tengah Corona: Diusir Lagi Kan Enggak Bisa

Ganjar menceritakan beberapa respon masyarakat terkait pelarangan mudik untuk menekan penyebaran Covid-19

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
(Tribun Jateng/Hermawan Handaka)
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo didampingi Wakil Gubernur, Taj Yasin Maimoen (kanan) dan Kepala Dinas Kesehatan, Yulianto Prabowo (kiri) mengumumkan satu pasien baru positif corona di Kota Semarang dan satu PDP meninggal di Moewardi. Pasien yang meninggal belum diketahui hasil pemeriksaannya apakah negatif atau positif, Kamis (19/03/20). Terbaru, Ganjar akui masih ada pemudik ngeyel tak menghiraukan seruan pemerintah terkait Covid-19 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah daerah, dan pusat telah terus-terusan mengimbau, dan menyerukan pelarangan mudik untuk menekan penyebaran wabah Virus Corona (Covid-19).

Kendati demikian masih ditemukan beberapa warga yang tetap mudik, tak menghiraukan imbauan tersebut.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan hingga saat ini pun masih ada warga yang membandel untuk mudik.

Sejumlah warga yang henda mudik ke kamlung halaman, disemprot disfektan saat akan naik bis di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (30/3/2020). Ditengah maraknya pamedi virus Covid-19, warga nekat mudik ke kampung halaman, meskipun pemprov telah melarang untuk pencegahan penyebaran virus corona. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Sejumlah warga yang henda mudik ke kamlung halaman, disemprot disfektan saat akan naik bis di Terminal Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (30/3/2020). Ditengah maraknya pamedi virus Covid-19, warga nekat mudik ke kampung halaman, meskipun pemprov telah melarang untuk pencegahan penyebaran virus corona. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (Wartakota/Angga Bhagya Nugraha)

Tito Karniavan Sebut Langkah Karantina Harus Diperhitungkan, Ungkap Dampak yang Bisa Ditimbulkan

Dikutip dari YouTube metrotvnews, Senin (30/3/2020), Ganjar mengatakan ada dua tipe respons masyarakat terkait imbauan larangan mudik.

Pertama adalah masyarakat yang menurut, kemudian masyarakat yang tetap ngeyel mudik dengan berbagai alasannya.

"Ada dua hal, yang pertama merespons dengan baik, terus kemudian dia menyampaikan persoalannya seandainya tetap tinggal di wilayah-wilayah sekarang dia berada," kata Ganjar.

"Ada yang kedua, terus kemudian tidak taat dengan berbagai alasan, yang lain juga sudah pulang, begitu."

"Dari dua hal ini lah sepertinya kita mesti membuat satu respons," lanjutnya.

Ganjar mengatakan bagi para warganya yang telah sampai di kampung halaman, tidak mungkin untuk mengusir mereka dari tempat asalnya.

"Kami tidak bisa kalau sudah sampai rumah diusir lagi kan enggak bisa," ujarnya.

Ia juga menambahkan, dirinya telah berkoordinasi dengan beberapa pimpinan daerah untuk memantau terus arus mudik selama wabah Covid-19.

"Jadi beberapa bupati, wali kota, mereka merespon itu dengan baik, terus Wonogiri kemarin yang cukup banyak, dan Pak Bupatinya sudah menelpon saya untuk memantau terus mereka yang ada di Wonogiri ini," kata Ganjar.

Ganjar mengatakan dirinya juga telah mempersiapkan apa saja kebutuhan yang harus dipersiapkan bagi kedua warganya, yang pulang, dan tidak pulang.

"Sementara untuk yang tidak pulang tentu saya menyampaikan terima kasih, yang dibutuhkan sekarang adalah mereka mesti diurus, mesti diopeni," katanya.

Apresiasi Aksi Sosial di Tengah Pandemi Virus Corona, Najwa: Ini Tes Kita Bisa Solider atau Enggak

Salah satu solusi yang dipersiapkan Ganjar adalah social safety net atau jaring pengaman sosial untuk membantu ekonomi warga yang terdampak Covid-19.

Halaman
123
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Ganjar PranowoVirus CoronaCovid-19Jawa Tengah
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved