Virus Corona
Soal Kemungkinan Jabodetabek Terapkan Lockdown, Ini Kekhawatiran Ekonom
Menyusul banyaknya korban Virus Corona di ibu kota, opsi lockdown banyak diperbincangkan.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Saya mengkhawatirkan ini yang akan terjadi karena pemerintah terus mengatakan tidak akan melakukan lockdown sementara penderita corona terus meningkat di Jakarta," jelas Piter.
Dia menilai, jika memang pemerintah akan memilih opsi lockdown, defisit fiskal akan melebar pun utang pemerintah akan meningkat.
Namun, besaran defisit dan utang tersebut masih berada pada batas aman.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sempat melaporkan, Anggaran Penerimaan dan Belanja Negara (APBN) mencatatkan defisit sebesar Rp 62,8 triliun hingga akhir Februari 2020.
Angka tersebut setara dengan 0,37 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Defisit tersebut melebar 16,2 persen jika dibandingkan dengan realisasi di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 54 triliun atau 0,34 persen terhadap PDB.
Adapun untuk tingkat utang, Kementerian Keuangan mencatat utang pemerintah naik Rp 130,63 triliun menjadi Rp 4.948,18 per Februari 2020.
Sementara di bulan sebelumnya, total utang pemerintah mencapai Rp 4.817,55 triliun.
Dengan demikian, posisi utang pemerintah setara dengan 30,82 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Angka tersebut masih aman jika mengacu pada UU Keuangan Negara nomor 17 tahun 2003 dan UU APBN yang ditetapkan setiap tahunnya, yang menyebutkan batas maksimal rasio utang sebesar 60 persen. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Soal Kemungkinan Lockdown, Ekonom Minta Pemerintah Lakukan Persiapan Matang".