Virus Corona
Soal Kemungkinan Jabodetabek Terapkan Lockdown, Ini Kekhawatiran Ekonom
Menyusul banyaknya korban Virus Corona di ibu kota, opsi lockdown banyak diperbincangkan.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Menyusul banyaknya korban Virus Corona di ibu kota, opsi lockdown banyak diperbincangkan.
Pada Senin (30/3/2020) pemerintah pun bakal melakukan rapat mengenai kemungkinan dilakukannya karantina wilayah (lockdown).
Lockdown yang dibahas adalah untuk kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
• Update Kasus Virus Corona di Kabupaten Bogor: 2 Orang Dinyatakan Sembuh, ODP Capai 483 Orang
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan, pihaknya telah menyiapkan skema sekaligus skenario yang akan diberlakukan jika Jakarta mulai menutup akses masuk dan keluar Jakarta.
Pemerintah pun hari ini akan melakukan rapat terkait hal itu.
Lalu, apa dampak lockdown Jabodetabek bagi kondisi perekonomian RI?
Direktur Riset Centre on Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, dengan diterapkannya karantina lokal, defisit fiskal pasti akan melebar.
Namun sebenarnya, kerugian yang dialami pemerintah melalui defisit fiskal tetap terjadi meski lockdown tidak diberlakukan.
Pasalnya, pengeluaran pemerintah untuk meningkatkan pelayanan kesehatan, bantuan sosial, hingga stimulus ekonomi bagi dunia usaha akan sama besarnya.
• Penjelasan Mahfud MD soal Karantina Wilayah: Bukan di India, Kita Ingin seperti di Netherlands
"Lockdown atau bukan lockdown itu masalah pencegahan wabah, bukan langkah ekonomi," ujar dia ketika dihubungi Kompas.com, Minggu (29/3/2020).
Dia pun mengatakan, jika memang opsi karantina lokal dipilih oleh pemerintah, persiapannya pun harus matang.
Terutama dalam hal pemenuhan ketersediaan pangan serta hal dasar lainnya.
Untuk itu, pemerintah seharusnya memiliki data dan memersiapkan sistem yang bisa menjamin berbagai bantuan bisa terdistribusi tepat waktu.
Hal itu untuk mengurangi terjadinya kericuhan lantaran distribusi kebutuhan pokok tak merata di masyarakat.
"Memang lockdown akan menyebabkan perekonomian terhenti dan masyarakat khususnya yg miskin akan menderita. Itu kalau lockdown nya tidak terencana. Lockdown dilakukan secara terpaksa tanpa perencanaan," ujar dia.