Virus Corona
Mayoritas Negara di Eropa Lockdown, namun Swedia Pilih Tak Berlakukan, Ini Alasannya
Saat mayoritas negara di Eropa melakukan lockdown terkait Corona, Swedia menjadi negara yang membiarkan kehidupan masyarakatnya berjalan seperti biasa
Editor: Atri Wahyu Mukti
Frans berharap ada 'instruksi yang lebih jelas' untuk masyarakat tentang bagaimana mereka semestinya berperilaku di ruang publik seperti swalayan dan tempat kebugaran.
Saat ini sebagian bisnis tetap beroperasi meski melamban, sementara yang lain berjuang untuk tetap bertahan.
Di sepanjang kawasan Alun-alun Mariatorget, bar, restoran, dan tempat cukur rambut kehilangan sebagian besar pelanggan, walau ada upaya meningkatkan keamanan dan tingkat kebersihan.
"Istri saya mempunyai usaha, jadi kami sangat bergantung pada diri sendiri. Bisnis kami turun. Kami masih harus membayar tagihan. Kami terpaksa meminjam ke bank," kata pemilik salon kecantikan, Al Mocika.
Dia yakin Swedia akan mengubah taktik dan memaksakan karantina wilayah, sesuatu yang belum dipertimbangkan otoritas setempat.
Emma Frans mengatakan sejarah akan menjadi hakim bagi politikus dan ilmuwan di seluruh Eropa yang membuat kebijakan dan strategi terbaik sejauh ini.
"Tidak ada yang benar-benar tahu ukuran apa yang akan paling efektif. Saya cukup senang bahwa saya bukan orang yang membuat keputusan ini," kata Frans.
(BBC Indonesia/Maddy Savage)
Artikel ini telah tayang di BBC Indonesia dengan judul "Virus corona: Di balik alasan pemerintah Swedia tidak memberlakukan 'lockdown'"