Virus Corona
Soal Perkembangan Wabah Corona, Achmad Yurianto: Banyak Warga Mampu Membantu yang Tidak Mampu
Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyampaikan kabar terbaru soal perkembangan Virus Corona di Indonesia.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto menyampaikan kabar terbaru soal perkembangan Virus Corona di Indonesia.
Dilansir TribunWow.com, Achmad Yurianto mengapresiasi tindakan masyarakat yang saling bekerja sama dalam menangani wabah yang berasal dari Wuhan, China ini.
Menurut dia, aksi masyarakat dengan ekonomi menengah ke atas yang membantu warga yang kesulitan ekonomi patut dicontoh.
Achmad Yurianto menyatakan, langkah tersebut bisa mengurangi aktivitas di luar rumah masyarakat dengan ekonomi rendah.

• Jumlah Korban Tewas Corona Bertambah Jadi 114 Orang, Achmad Yurianto: Ada yang Positif Belum Isolasi
• Kabar Baik, Korea Selatan Prioritaskan Indonesia untuk Dapatkan Alat Tes Virus Corona Buatannya
Hal itu disampaikannya melalui siaran pers yang ditayangkan kanal YouTube Kompas TV, Minggu (29/3/2020).
"Kami ucapkan terimakasih kepada seluruh rakyat Indonesia yang telah bersama-sama saling bahu-membahu menghadapi masa sulit ini dalam rangka untuk mencegah, mengendalikan penyakit Covid-19," kata Yuri.
"Kita melihat bersama-sama bahwa masyarakat sudah banyak yang melaksanakan, membatasi jarak."
Menurut Yuri, saat ini sudah banyak masyarakat yang mulai mengikuti anjuran pemerintah untuk mengurangi aktivitas di luar rumah.
Karena itu, Yuri menilai kini muncul masyarakat kalangan atas yang berlomba-lomba membantu memenuhi kebutuhan masyarakat kelas bawah.
"Banyak masyarakat yang sudah tidak keluar lagi dari rumah," ujar Yuri.
"Dan banyak masyarakat yang lebih mampu membantu masyarakat lain yang tidak mampu agar mereka bisa istirahat, bisa berada di rumah agar tidak terinfeksi penyakit ini."
• Sebut Kondisi Jakarta Mencemaskan akibat Corona, Dekan FK UI Soroti Imbauan Jokowi: Tak Efektif
Ia menilai, aksi tersebut merupakan upaya untuk mencegah meluasnya penyebaran Virus Corona.
"Karena kita sadari bersama, mana kala ada satu keluarga saja yang terinfeksi maka ini akan menjadi sumber infeksi bagi anggota keluarga yang lain," ujarnya.
Selain tetap di rumah, cara lain yang bisa dilakukan untuk mencegah penularan Virus Corona adalah dengan menjaga jarak dan rajin mencuci tangan dengan sabun.
"Permasalahan ini harus kita putuskan karena rantai pemutusan penularan penyakit ini adalah dengan cara menjaga jarak," kata Yuri.
"Di samping juga rajin mencuci tangan dengan sabun."
Simak video berikut ini dari menit awal:
Komentar Mahfud MD
Pada kesempatan itu, sebelumnya Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD angkat bicara soal berbagai sorotan yang meminta pemerintah segera lockdown akibat wabah Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, soal lockdown, Mahfud MD menyatakan banyak masyarakat kalangan bawah yang merasa keberatan.
Karena itu, Mahfud MD menyebut pemerintah kini tengah menyiapkan Peraturan Pemerintah (PP) soal Karantina Wilayah akibat wabah Virus Corona.
• Kondisi Terkini Suspect Corona di Solo yang Sempat Rewang Tetangga, Kini Dinyatakan Sembuh
Pernyataan tersebut disampaikan Mahfud MD melalui sambungan telepon dalam saluran YouTube Talk Show tvOne, Sabtu (28/3/2020).
"Ini rancangan peraturan pemerintahnya itu sekarang sedang disiapkan," ujar Mahfud MD.
"Nah itu yang mungkin diperlukan dalam waktu dekat ini untuk dikeluarkan."
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) itu menjelaskan, wacana soal lockdown itu justru menimbulkan kekhawatiran masyarakat.
Terutama, untuk masyarakat kalangan bawah.
"Karena nyatanya sekarang karena kepanikan yang luar biasa, di tengah masyarakat terjadi kontrovesi apakah lockdown perlu atau tidak," kata Mahfud.
"Kelas menengah ke atas menyerukan lockdown, tapi orang-orang di tingkat bawah pada menangis tadi."
Menurut dia, banyak masyarakat kalangan bawah yang bahkan perekonomiannya semakin sulit meskipun pemerintah belum menerapkan lockdown.
"Saya mendengar ada sopir, ojek dan sebagainya 'Gimana pak, saya ini dalam keadaan belum lockdown saja tidak ada orang naik, dapat jatah makan satu bungkus dari kantor'," kata Mahfud.
"'Satu bungkus terpaksa saya bawa pulang karena anak dan istri saya harus makan'."
• Bupati Sidoarjo Ungkap Sulitnya Makamkan Pasien Corona, Penggali Kubur Kabur hingga Ditolak Ambulans
Melihat kondisi tersebut, Mahfud menyebut pemerintah hingga kini belum melakukan lockdown.
Ia juga menyebut sejumlah halangan lain yang menyulitkan pemerintah mencukupi kebutuhan warga jika lockdown benar-benar diberlakukan.
"Kalau kita melakukan lockdown terus bagaimana? Padahal banyak orang yang seperti itu," ujar Mahfud.
"Taruhlah negara harus menanggung, dan di Jakarta ini banyak orang enggak punya kartu penduduk, mau diantar kemana kalau misalnya negara harus mengantarkan pada mereka makanan?"
Lebih lanjut, ia menyatakan pemerintah kini tengah berupaya menyusun peraturan agar setiap daerah tak secara pribadi mengambil kebijakan penanganan Virus Corona.
"Sehingga kita akan segera mengatur prosedur agar daerah-daerah itu tidak membuat sendiri karantina wilayah," kata Mahfud.
"Karena sekarang sudah ada lebih dari 10 daerah membuat sendiri-sendiri, ada yang memagari kota tidak boleh dimasuki mobil dari luar dan sebagainya, itu kan lebih berbahaya." (TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)