Breaking News:

Virus Corona

Punya Riwayat ke Luar Negeri, Jurnalis Ini Bagikan Pengalamannya saat Jalani 'Rapid Test' Corona

Salah seorang warga negara Indonesia yang baru pulang dari luar negeri membagikan pengalamannya menjalani rapid test.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube KompasTV
Salah seorang warga negara Indonesia yang baru pulang dari luar negeri membagikan pengalamannya menjalani rapid test. 

TRIBUNWOW.COM - Pemerintah Indonesia telah melaksanakan rapid test yang telah berhasil dilakukan di sejumlah wilayah.

Seorang warga negara Indonesia yang baru pulang dari luar negeri membagikan pengalamannya menjalani rapid test.

Lelaki yang berprofesi sebagai seorang jurnalis tersebut merekam prosesi pemeriksaan rapid test yang dialami.

Pemerintah Belum Terapkan Lockdown, Mahfud MD Ingat Nasib Warga Kelas Bawah: Pada Menangis

Dilansir KompasTV, Minggu (29/3/2020), jurnalis kantor berita luar negeri yang enggan disebutkan namanya tersebut pernah memiliki riwayat bepergian dari luar negeri.

Saat berada di bandara ia diminta mengisi data kesehatan dan mengisolasi diri selama 14 hari.

Pria tersebut kemudian melakukan karantina mandiri di apartemennya, lalu tiga petugas kesehatan datang dan melakukan rapid test kepadanya.

"Begitu saya sampai di Jakarta saya langsung ke sini, belum ke keluarga," ujar pria tersebut pada petugas.

Pelaksanaan rapid test tersebut hanya membutuhkan waktu beberapa menit, dan dilakukan dengan mengambil sampel darah.

Alat yang akan digunakan dibungkus dengan plastik sehingga satu alat hanya dapat digunakan satu orang.

Alat rapid test yang telah diberi sampel darah kemudian akan menghasilkan tanda garis.

Dua tanda garis diartikan bahwa orang tersebut positif terinfeksi Virus Corona, namun bila yang muncul hanya satu garis, berarti orang tersebut tidak terpapar Covid-19.

Atasi Stres dan Bosan saat Isolasi Mandiri, Ketua Aliansi Telemedia: Menanam Pohon dan Usaha Online

Bila hasil yang keluar positif, maka orang tersebut harus melakukan swabs dan dites lebih lanjut dengan metode PCR.

Juru Bicara Tim Dokter Pasien Covid-19 RSUP Persahabatan, Jakarta, dr. Erlina Burhan mengungkapkan mengenai keefektifan langkah pemerintah dalam menganggulangi Covid-19, dengan melaksanakan rapid test.

"Kita lihat dulu rapid test-nya ini cerologi atau yang antigen," ujar Erlina seperti dikutip TribunWow.com dari tvOneNews, Sabtu (21/3/2020)

Ia menyebutkan rapid test cerologi kurang efektif karena dapat menghasilkan false negative atau mengeluarkan hasil negatif padahal sebenarnya positif.

Halaman
12
Tags:
Virus CoronaCovid-19Rapid TestAchmad Yurianto
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved