Breaking News:

Virus Corona

5 Tips Tetap Aman Belanja saat Marak Virus Corona Covid-19, Manfaatkan Layanan Pesan Antar

Pandemi Virus Corona (Covid-19) membuat masyarakat harus lebih berhati-hati ketika beraktivitas, termasuk berbelanja.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Rekarinta Vintoko
CATHERINE LAI / AFP
Ilustrasi. Warga memborong bahan makan di sebuah supermarket di Singapura karena khawatir terjadi kelangkaan setelah Malaysia mengumumkan penutupan perbatasan untuk mengatasi Virus Corona, 17 Maret 2020. 

TRIBUNWOW.COM - Pandemi Virus Corona (Covid-19) membuat masyarakat harus lebih berhati-hati ketika beraktivitas, termasuk berbelanja.

Meskipun ada imbauan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, tidak bisa dipungkiri orang harus tetap belanja untuk keperluan sehari-hari.

Maka dari itu, ikuti sejumlah tips berikut agar belanja tetap aman saat kita harus bertemu orang asing di pasar atau pusat perbelanjaan lainnya.

Pasien terjangkit Virus Corona di Indonesia kembali meningkat.
Pasien terjangkit Virus Corona di Indonesia kembali meningkat. (Istimewa)

Ini Daftar Kota dan Wilayah Indonesia yang Umumkan Local Lockdown Cegah Virus Corona Covid-19

Berikut TribunWow.com berikan informasi yang dilansir dari The Guardian.

1. Jaga jarak 2 meter dari pembeli lain atau penjual.

Usahakan untuk menjaga jarak dengan orang lain selama berada di pasar atau toko tempat Anda belanja.

Bersabarlah dan mengantre ketika hendak mengambil barang dari rak belanja.

Beberapa supermarket sudah membatasi jumlah pembeli yang dapat berbelanja di dalam agar jarak tetap terjaga.

Saat membayar di kasir atau ke penjual dagangan, usahakan jaga jarak pula.

Anda mungkin tidak dapat menghindari benda-benda yang banyak disentuh orang lain juga, tetapi jangan lupa untuk mencuci tangan setelahnya.

Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan.

2. Belanja sendirian dan bukan berombongan.

Jika memungkinkan belanjalah sendirian tanpa perlu ditemani orang lain atau anggota keluarga.

Hal tersebut akan mengurangi jumlah orang pada saat yang bersamaan di dalam supermarket atau pasar.

Selain itu, hal tersebut akan mengurangi anggota keluarga yang terpapar situasi di luar rumah dan rentan menularkannya kepada keluarga.

Merugi karena Virus Corona, Maia Estianty Pusing soal Gaji Karyawan dan THR: Drop 70 Persen

3. Beli hal-hal yang perlu saja.

Hal yang wajar apabila orang merasa panik dan membeli stok persediaan untuk karantina diri selama dua minggu, sesuai anjuran pemerintah.

Meskipun begitu, belanja akibat rasa panik (panic buying) berarti membuat stok makanan dan peralatan medis berkurang di saat ada orang yang benar-benar membutuhkannya.

Selain itu, dengan menimbun persediaan, justru akan semakin banyak makanan yang terbuang daripada ketika Anda membeli secukupnya.

Belilah seperlunya agar cukup untuk semua orang.

4. Ikuti jam kerja toko yang dikhususkan bagi kalangan tertentu.

Beberapa supermarket dan toko memberikan jam khusus bagi para lansia dan orang dengan kebutuhan medis tertentu.

Mungkin terasa sulit mengikuti aturan tersebut, tetapi usahakan untuk selalu menghormati aturan yang diterapkan supermarket.

Cara China Lakukan Karantina demi Mencegah Penularan Virus Corona

5. Manfaatkan layanan pesan antar jika memungkinkan.

Semakin sedikit Anda keluar rumah, semakin kecil kemungkinan terpapar Virus Corona.

Apabila ada layanan pesan antar di sekitar Anda, usahakan manfaatkan hal tersebut.

Keperluan ke luar rumah Anda akan semakin jarang.

Hal ini akan membantu memperlambat penyebaran Virus Corona.

Atasi Bosan saat Karantina Diri

Satgas Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 memberikan sejumlah cara untuk mengatasi kebosanan dan stres dalam menjalani isolasi mandiri ataupun physical distancing.

Penyebaran Virus Corona yang kian merebak di tengah masyarakat, memaksa pemerintah untuk mengeluarkan aturan physical distancing.

Sejumlah masyarakat yang mulai awas, juga tengah melakukan isolasi mandiri demi memutus rantai persebaran Virus Corona.

 Jadwal Penyemprotan Disinfektan ke Sejumlah Ruas Jalan di Jakarta Gunakan Drone, Catat Lokasinya

Dalam sebuah tayangan pers oleh Badan Penanggulangan Bencana (BNPB), disampaikan sejumlah cara yang dapat dilakukan untuk memanajemen kebosanan dan stres yang mungkin muncul.

Seperti yang dikutip TribunWow.com dari tayangan YouTube BNPB Indonesia, Minggu (29/3/2020), Ketua Aliansi Telemedia Indonesia, Prof. dr. Pumawan, M.ph.,P.Hd, menyebutkan mengenai cara mengatasi kebosanan dan stres saat menjalani isolasi mandiri dan physical distancing.

Pumawan mengimbau agar masyarakat selalu melakukan segala sesuatu secara positif.

"Yang penting kita ini mesti berpikir positif, bersikap positif, bertindak positif," kata Pumawan di Kantor BNPB, Minggu (29/3/2020).

Ia juga menekankan agar masyarakat selalu mendengar anjuran dari pemerintah di tengah banyaknya hoaks yang beredar.

Untuk mengatasi kebosanan, Pumawan memberikan saran agar masyarakat yang melakukan isolasi dapat berkegiatan di rumah.

"Banyak hal yang bisa dilakukan di rumah. Saya misalnya menanam pohon, menanam tanaman-tanaman di pekarangan," ujar Pumawan.

Kesempatan ini juga dapat digunakan untuk melakukan kegiatan produktif lainnya seperti melakukan bisnis online.

 Ini Daftar Kota dan Wilayah Indonesia yang Umumkan Local Lockdown Cegah Virus Corona Covid-19

"Orang bisa cari kesempatan juga untuk usaha online, bikin masker online karena masker dari kain sebenarnya cukup karena Covid ini kan menular dari droplets," sambungnya.

Punawan juga mengatakan bahwa dalam kesempatan isolasi ini bisa digunakan untuk membersihkan rumah yang selama ini mungkin lalai dilakukan karena kesibukan dalam bekerja.

"Kita bisa membersihkan rumah, kalau saya juga melakukan olahraga di rumah, sepanjang satu hari 30 menit," ucap Punawan.

"Dari kesehatan juga yang penting berjemur, bukan yang pagi, jam 10.00 sampai jam 15.00, cukup 15 menit, untuk meningkatkan imunitas," imbuhnya.

Untuk mengatasi kebosanan yang kemudian dapat juga dapat dilakukan dengan membuat rutinitas baru.

Dapat juga menerapkan target dan capaian untuk kegiatan prioritas seperti dalam pekerjaan dan pelajaran.

Punawan yang saat ini berusia 63 tahun, juga merasa menjadi salah satu orang dengan resiko tinggi bila terkena Covid-19.

Ia juga menyebutkan memiliki penyakit penyerta (comorbid) diabetes, meskipun masih dalam batas wajar.

Dalam kesempatan tersebut, ia membahas mengenai sumber-sumber penularan yang sering dilupakan, terutama untuk orang-orang lanjut usia.

"Ada tiga sumber penularan yang kadang orang suka lupa, Satu, barang-barang yang kita terima secara online, itu kan kita tidak tahu bagaimana prosesnya bagaimana yang nganter," jelas Punawan.

"Jadi harus kita perlakukan sebagai benda terinfeksi," katanya menganjurkan. (TribunWow.com/Brigitta Winasis/Noviana)

Tags:
Virus CoronaCovid-19Tips
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved