Breaking News:

Virus Corona

Sahabat Ashanty Cerita Kondisi Italia Hadapi Pandemi Corona: Hampir Setiap Jam Ambulans Lewat

Sahabat penyanyi Ashanty, Danis, mengungkapkan kondisi terkini Italia saat menghadapi pandemi Virus Corona.

Penulis: Brigitta Winasis
Editor: Ananda Putri Octaviani
Capture YouTube The Hermansyah A6
Kolse foto sahabat Ashanty, Danis, mengungkapkan kondisi Italia saat sedang lockdown untuk mencegah penyebaran Virus Corona, diunggah Kamis (26/3/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Sahabat penyanyi Ashanty, Danis, mengungkapkan kondisi terkini Italia saat menghadapi pandemi Virus Corona.

Hal itu terungkap saat Danis ber-video call dengan Ashanty dan Anang Hermansyah, seperti diunggah kanal YouTube The Hermansyah A6 pada Kamis (26/3/2020).

Danis diketahui sudah tinggal di Milan, Italia sejak 8 tahun silam.

Sahabat Ashanty, Danis, mengungkapkan pengalaman mencekam mendengar suara ambulans saat berada di Italia yang sedang lockdown akibat Virus Corona, diunggah Kamis (26/3/2020).
Sahabat Ashanty, Danis, mengungkapkan pengalaman mencekam mendengar suara ambulans saat berada di Italia yang sedang lockdown akibat Virus Corona, diunggah Kamis (26/3/2020). (Capture YouTube The Hermansyah A6)

Alasan Amerika Serikat Miliki Kasus Corona Terbanyak Melebihi China dan Italia, Tidak Siap?

Dilansir TribunWow.com, awalnya Anang Hermansyah bertanya pengalaman Danis sebagai penduduk Italia.

"Sebenarnya kalau udah kayak gitu kita emang ikutin peraturan dari pemerintah, sih," kata Danis.

"Udah pasti pemerintah ngasih kita yang terbaik," tambahnya.

Danis menuturkan selama lockdown tidak ada kendala menemukan bahan makanan dan kebutuhan pokok lainnya di supermarket.

Sebelumnya ia juga menuturkan harga bahan-bahan pokok tidak ada yang naik.

"Contohnya kita bisa ke supermarket, makanan juga enggak ada problem," papar sahabat Ashanty.

"Itu hebat, kaget aku dengar itu," komentar Anang Hermansyah.

Menurut Danis, hal yang sulit dicari saat ini adalah masker dan alkohol.

"Jadi sekarang yang penting kita aware," kata Danis.

Ashanty lalu bertanya tentang keadaan sesungguhnya di Italia.

Tingkat Kematian di Indonesia akibat Corona Kedua Tertinggi di Bawah Italia, Fatality Rate 2x Dunia

Seperti diketahui, angka kematian di Italia akibat Virus Corona mencapai lebih dari 8000 nyawa.

"Kalau di Jakarta ini kita terimanya pesan-pesan dari Italia itu seram-seram banget, nih," kata Ashanty.

"Aku itu penasaran pengen tahu, itu hoax-kah? Sebegitu suramnya atau cuma orang melebih-lebihkan atau gimana?" tanya penyanyi ini.

"Emang sih, benar. Kalau dengar berita Corona pasti seram," jawab Danis.

Ia mengaku keluarganya di Indonesia kerap menghubungi untuk memastikan keadaannya.

Meskipun begitu, Danis menuturkan masa panik sudah lewat saat ini bagi warga Italia.

"Karena buat kita hal itu sudah lewat. Sekarang tinggal dokter-dokter dan pemerintah nanganinnya," papar dia.

"Memang korban banyak banget, cuma kita harus lebih aware (sadar diri) lagi," tegas Danis.

"Kamu sendiri udah tes belum?" tanya Ashanty lagi.

"Kebetulan juga enggak ada symptoms (gejala), sih. Kalau dari pemerintah suruh tes, aku bakalan tes," jawab Danis.

Ia kemudian menceritakan seorang temannya yang batal operasi karena rumah sakit harus menangani kasus pasien terjangkit Virus Corona.

Sahabat Ashanty Cerita Selama Lockdown Supermarket di Italia Tak Naikkan Harga: Semua Barang Ada

"Ada teman juga yang tinggal di Kota Bergamo, dia harus operasi," cerita Danis.

"Dia di-pending semua karena udah enggak bisa rumah sakit untuk ngurusin," lanjut dia.

"Semua ngurusnya Corona," komentar Ashanty.

Danis menuturkan pengalaman mencekam selama tinggal di negara yang sedang menghadapi lockdown adalah seringnya mendengar suara ambulans.

"Rumah 'kan dekat rumah sakit, ya. Hampir setiap jam suara ambulans lewat," ungkap Danis.

Ia mengaku merasa khawatir.

"Aduh, mudah-mudahan suara ambulansnya dari kencang tiba-tiba enggak berhenti. Maksudnya mereka lewat aja," lanjut dia.

Lihat videonya mulai menit 16:30

Supermarket Tak Naikkan Harga

Sebelumnya ia memaparkan kondisi negara yang sedang saat ini mengalami dampak terparah akibat pandemi Virus Corona tersebut.

Akibat kebijakan pemerintah untuk memberlakukan lockdown seluruh negara, warga Italia hanya dapat keluar rumah untuk keperluan belanja atau ke fasilitas kesehatan.

"Ini aja aku seminggu sekali ke supermarket. Diusahain seminggu sekali," papar Danis melalui video call.

"Maksudnya, kalau ada yang perlu atau urgent, memang pergi ke supermarket. Cuma aku biasanya seminggu sekali," lanjut dia.

Ashanty bertanya tentang kondisi stok bahan pokok yang dijual di supermarket.

"Barangnya ada enggak atau banyak yang kosong?," tanya Ashanty.

"Di sini alhamdulillahnya pemerintah bagus," jelas Danis.

Menurut dia, banyak supermarket dan toko yang menjual bahan makanan masih buka selama lockdown.

"Semua itu barang ada dan harga enggak ada yang naik," katanya.

"Hebat," komentar Anang Hermansyah.

Ia menekankan hal yang lebih penting adalah menjaga jarak dengan orang lain (social distancing) sesuai anjuran pemerintah.

Sahabat Ashanty, Danis, mengungkapkan kondisi Italia saat sedang lockdown untuk mencegah penyebaran Virus Corona, diunggah Kamis (26/3/2020).
Sahabat Ashanty, Danis, mengungkapkan kondisi Italia saat sedang lockdown untuk mencegah penyebaran Virus Corona, diunggah Kamis (26/3/2020). (Capture YouTube The Hermansyah A6)

 

 Kisah Perawat Tangani Pasien Corona di Italia: Saya Hancur Berkeping-keping saat Pulang ke Rumah

"Jadi yang penting di sini itu social distancing," jelas Danis.

"Dari awal social distancing itu memang harus banget," kata dia.

Petugas supermarket juga memberikan arahan agar para pembeli tidak berdesakan di dalam supermarket.

"Kalau kita ke supermarket satpamnya juga ngasih (arahan). Emang enggak boleh penuh di supermarket," cerita sahabat Ashanty tersebut.

Bahkan sebelum masuk supermarket, orang harus mengantre di luar dengan jarak tertentu satu sama lain. (TribunWow.com/Brigitta Winasis)

Tags:
ItaliaVirus CoronaCoronaCovid-19Ambulans
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved