Breaking News:

Virus Corona

Sosiolog UI Imam Prasodjo Stress karena Perilaku Warga di Tengah Virus Corona: Saya Ketar-Ketir

Sosiolog Imam Prasodjo mengaku dirinya stress dengan wabah Virus Corona.

Penulis: Mariah Gipty
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Channel YouTube Talk Show TV One
Sosiolog Imam Prasodjo mengaku dirinya stress dengan wabah Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Sosiolog Imam Prasodjo mengaku dirinya stress dengan wabah Virus Corona.

Imam Prasodjo mengaku lebih stress dengan perilaku masyarakat di tengah wabah Virus Corona yang menyebar ini.

Hal itu diungkapkan Imam Prasodjo saat menjadi narasumber di acara Dua Sisi TV One pada Kamis (27/3/2020).

PDP Corona Meninggal di Ambulans karena 3 Rumah Sakit Penuh, Keluarga Korban: Sedih Sekali

Imam mengatakan dirinya sudah tahu sejak lama bahwa covid-19 merupakan penyakit yang cukup ganas dalam penularannya.

"Kalau saya dengan virus itu sendiri sudah lama memprediksi virus ini mempunyai keganasan menular yang luar biasa kita harus antisipasi," ujar Imam.

Namun, yang membuat ia makin khawatir adalah masih banyaknya masyarakat yang menganggap enteng Virus Corona.

Padahal sudah ada imbauan dari pemerintah untuk tetap berada di dalam rumah.

"Saya secara pribadi juga was-was tapi was-was bukan karena virusnya, was-was terhadap masyarakat yang menganggap enteng terhadap gejala mewabahnya virus ini."

"Orang yang dengan sangat rileksnya, kita sudah dianjurkan tinggal di rumah jangan melakukan kerumuman, tapi dia melakukan itu juga la itu yang membuat saya was-was," jelas Imam.

Corona, Cinta Laura Minta Tak Ada yang Timbun Barang Belanjaan: Orang di Luar Juga Punya Kebutuhan

Lantas, ia menyinggung Korea Selatan yang bisa menekan penyebaran covid-19 lantaran warganya patuh untuk tetap di dalam rumah meski tanpa kebijakan lockdown.

"Karena kalau melihat apa yang terjadi di Korea misalnya, mereka luar biasa disiplin, tapi dia patuh terhadap itu tadi, anjuran untuk tidak memaparkan," lanjutnya.

Lantas, Imam membandingkan lagi dengan negara yang terdampak parah Virus Corona.

Italia cukup sulit diatur untuk tak bersosialisasi sementara waktu.

Sementara China sampai harus dipaksa.

Sehingga, ia merasa khawatir dengan masih banyaknya warga yang nekat berinteraksi dan menganggap enteng Virus Corona.

"Di Italia, apalagi di China orang dipaksa harus apa namanya tidak berinteraksi dan tidak menghadiri, orang dipaksa saja itu masih terus."

"Di Italia lebih lagi, jadi saya ketar-ketir saudara-saudara sebangsa ya yang kok ini menganggap enteng terhadap apa yang terjadi?" kritiknya.

Tim Medis Penanganan Corona Ulas Diskriminasi Warga Sekitar: Kita Pulang ke Rumah untuk Istirahat

Lalu, ia menyinggung kegiatan-kegiatan yang sulit tidak dilakukan,

Namun, kegiatan-kegiatan massal harus dihentikan sementara demi mengurangi risiko.

Apalagi kini, kasus positif Virus Corona di Indonesia per Kamis sebanyak 893 orang.

Jika makin banyak, maka yang akan kesusahan adalah rumah sakit untuk menampung.

"Apalagi nanti misalnya puasa kita harus ada persiapan untuk memberi kesadaran, ibadah saya sebagai orang Muslim teraweh berjamaah itu yang sesuatu yang sulit untuk tidak dilakukan, karena sudah terbiasa."

"Tapi kalau masih dilakukan risikonya, wong kita sekarang saja sudah 800 an lebih, bayangkan kalau itu tereskalasi dalam jumlah yang jauh lebih besar, yang collabs rumah sakitnya," ungkap dia.

Lalu, Imam juga mengimbau untuk tidak mudik terlebih dahulu karena berpotensi menyebarkan Virus Corona ke daerah-daerah lain.

Gejala Ringan Virus Corona, Kenali Ciri-ciri Orang Terjangkit, Termasuk Sakit Mata

"Apalagi mudik kebayang enggak kalau masyarakat kita tidak terlalu perduli bahwa ini sesuatu yang berbahaya dan ini mudik dalam situasi yang mungkin terpapar dalam perjalanan dan menulari seluruh saudara-saudara kita yang ada di kampung."

"Itu membuat saya stress bukan hanya virusnya saja, tapi ini perilaku kita," ucap Sosiolog yang mengajar di Universitas Indonesia ini.

Lihat videonya mulai menit ke-5:40:

Kekecewaan Dokter Tirta pada Masyarakat

Dokter sekaligus Influencer Kesehatan, Tirta Mandira Hudhi mengungkap kekecewaannya pada masyarakat terkait pencegahan Virus Corona.

Hal itu diungkapkan dokter Tirta Mandira Hudhi saat menjadi narasumber di acara Kabar Petang TV One pada Selasa (24/3/2020).

Mulanya, dokter Tirta meminta masyarakat mematuhi imbauan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk tetap berada di dalam rumah.

Dokter sekaligus Influencer Kesehatan, dokter Tirta Mandira Hudi sempat menyinggung para elite politik yang terus berdebat di tengah wabah Virus Corona.
Dokter sekaligus Influencer Kesehatan, dokter Tirta Mandira Hudi sempat menyinggung para elite politik yang terus berdebat di tengah wabah Virus Corona. (Channel YouTube Talk Show TV One)

 Karni Ilyas Singgung Terawan yang Tetap Kenakan Masker, Jawaban Dokter Tirta Buat Fadjroel Terbahak

Dokter Tirta mengaku bahwa dirinya kecewa lantaran masih banyak masyarakat yang menganggap remeh Virus Corona.

"Jadi yang bisa dilakukan temen-temen tolong patuhi perintah dari Pak Presiden Jokowi untuk tetap di rumah."

"Jujur saja kita sangat kecewa sih sebagai tenaga medis, sebagian warga kita itu terlalu meremehkan virus ini, jujur terlalu meremehkan gitu loh," ujar dokter Tirta.

Ia menilai, masyarakat meremehkan virus ini lantaran Covid-19 ini tak nampak dengan mata telanjang manusia.

"Karena ini enggak kelihatan, karena sesuatu yang enggak kelihatan itu kadang selalu diremehkan," sambungnya.

Akibatnya, dokter Tirta mengatakan bahwa orang-orang yang memang tak bisa bekerja di dalam rumah seperti tenaga medis hingga driver ojek online bekerja dengan menerapkan pola hidup bersih.

"Dan itu membuat saya mewakili teman medis, tolong biarkan teman-teman medis, polisi, jurnalis, semua pekerjaan jalanan itu ada ya."

"Saya menganggapnya pekerja jalanan, dokter paling depan sekarang, lalu ada TNI, ada Polri, ada Ojol, ada UKM yang masih buka makan, karena yang masak mereka pasti pakai Gofood dan Grabfood dan masih ada jurnalis, dan masih ada teman-teman di jalanan ya biarkan mereka bekerja, dan mereka akan hidup bersih," jelas dia.

 Di Tengah Pandemi Virus Corona, Pemakaman Ibunda Jokowi Dilakukan Sesuai Protokoler Kesehatan

Sedangkan orang yang memang sudah diberi kesempatan untuk libur lebih baik di dalam rumah.

"Kalian yang sudah dikasih libur, kalian yang sudah dikasih tugas Work from Home tetap stay di rumah," ucap pria kelahiran Solo ini.

Selain itu, dokter Tirta juga meminta agar masyarakat mau membantu dengan cara berdonasi di tempat-tempat yang sudah disediakan.

"Nah terus gimana saya ingin membantu? Donasikan di berbagai tempat yang sudah disediakan."

"Ikatan Dokter Indonesia membuka donasi, kita bisa membuka donasi, rumah sakit membuka donasi, jadi fokuskan di situ."

"Jadilah penerang di keluarga kalian sendiri," pungkasnya.

 Menahan Tangis, Putri Dokter Pasien Corona Ceritakan Kondisi sang Ayah: Papa Telepon Minta Tolong

Lihat videonya mulai menit ke-4:10:

 (TribunWow.com/Mariah Gipty)

Tags:
Virus CoronaCovid-19social distancing
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved