Virus Corona
Pasien Virus Corona yang Meninggal di Tangerang Sempat Kirim Pesan ke Jokowi: Saya Tidak Kuat
Kahumas RSUD Kabupaten Tangerang Muhamad Rifki menyatakan, orang tersebut adalah pasien dalam pengawasan (PDP) Corona.
Editor: Lailatun Niqmah
Namun datang ke RSUD tak membawa rujukan daru rumah sakit asal yang memeriksa.
"Dia tidak bawa rujukan dan datang sendiri. Sehingga kami juga harus melakukan berbagai persiapan," ucapnya.
Rifki menyebut, berbeda dengan halnya pasien yang mendapat rujukan ke RSUD ini.
Pasien tersebut mendapatkan pelayanan terencana sesuai dengan alur dari rumah sakit ini.
"Kalau ada rujukan, kami sudah ada persiapan. Mulai dari penyediaan kamar dan tim medis yang diperlengpai alat pelindung diri (ADP)," kata Rifki.
"Tapi dia langsung datang ke ruangan IGD (Instalasi Gawat Darurat). Kami juga sedang banyak melayani pasien di situ," ungkapnya.
• Hasil Penelitian Sebut Minggu Pertama Gejala Jadi Fase Paling Rawan Penularan Virus Corona
Sehari Tangani 60 Pasien Covid-19
Pihak rumah sakit milik Pemkab Tangerang itu pun buka suara mengenai kasus ini.
"Kami dalam sehari hanya menangani 60 pasien Covid-19 saja," ujar Muhamad Rifki kepada Warta Kota, Jumat (27/3/2020).
Menurutnya angka tersebut juga terdiri dari orang dalam pemantauan (ODP) dan pasien dalam pengawasan (PDP).
Sementara untuk pasien yang positif Covid-19 dilakukan perawatan di ruang isolasi.
Rifki menjelaskan pasien yang dinyatakan meninggal itu termasuk dalam PDP.
Pasien berjenis kelamin pria ini datang ke ruangan Intalasi Gawat Darurat (IGD).
"Kami tiap harinya memang banyak kedatangan pasien Virus Corona ini. Waktu yang bersangkutan datang, kami juga sedang menangani banyak pasien," ucapnya.
Alhasil pasien tersebut pun tak kunjung tertangani. Pihak rumah sakit beralasan meminta pasien itu untuk menunggu terlebih dulu.