Virus Corona
Ketar-ketir Bayangkan Penularan Corona saat Puasa dan Lebaran, Imam Prasodjo: RS Bakal Kolaps
Sosiolog Imam Prasodjo mengaku ketar-ketir melihat perilaku masyarakat Indonesia dalam menghadapi Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
Terkait hal itu, Dahlan pun menyinggung kesiapan tentara meninggalkan keluarga demi menjalankan tugas.
Menurut dia, hal itu kini juga harus dilakukan para tenaga medis demi memerangi Virus Corona.
"Kan biasa tentara juga ke tempat tugas siap pamit pada keluarganya, dia pamit kepada anak-anaknya bahwa dia akan bertugas di medan perang," kata Dahlan.
"Dan untuk itu dia tidak akan pulang untuk beberapa saat."
Kini, mental tersebut perlu dimiliki para tenaga medis.
Meskipun begitu, Dahlan menilai ada sejumlah hal yang belum disiapkan pemerintah dalam menghadapi Virus Corona.
"Saya kira mental seperti itu harus kita siapkan," ujar Dahlan.
"Tentu yang paling kita belum siap adalah apakah dokter-dokter itu sudah dibagi siapa yang akan bertugas di rumah sakit mana, untuk berapa jam, untuk berapa minggu."
"Terus bagaimana tugas itu disusun sedemikian rupa seperti tentara mau ditugaskan ke medan perang," imbunnya.
• 5 Tindakan Sederhana untuk Cegah Corona, Ikut Bantu Tim Medis Lewat Donasi APD
Dahlan menjelaskan, para dokter dan tenaga medisnya kini perlu disiapkan sebaik mungkin layaknya tentara yang akan pergi berperang.
"Tentu itu petanya sudah dibuat, saya pikir sekarang pemerintah sudah pasti menyiapkan ini," ucap Dahlan.
"Karena itu pengaturan dokter, pengaturan perawat betul-betul sudah disiapkan seperti manajemen perang lah."
Karena itu, Dahlan mengimbau para dokter untuk menyiapkan diri menerima kehidupan yang tak seperti biasanya.
Ia menyebut para dokter harus siap lebih banyak menghabiskan waktu di rumah sakit ketimbang dengan keluarga.
"Sehingga dokter mulai sekarang harus menyiapkan mental bahwa 'Saya tidak bisa lagi hidup normal seperti kemarin-kemarin'," kata dia.
"'Saya tidak bisa lagi setiap hari pulang ke rumah, saya sudah harus konsentrasi di rumah sakit'. Saya kira itu penting untuk kesiapan mental para dokter dan para perawat dan keluarganya."
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)