Virus Corona
Lockdown di Hubei Dicabut, Warga Hirup Udara Bebas hingga Antre di Transportasi Umum
Sejak Rabu (25/3/2020) otoritas Hubei telah mencabut aturan lockdown di provinsi yang tadinya dikenal sebagai pusat wabah Virus Corona itu.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
TRIBUNWOW.COM - Sejak Rabu (25/3/2020) otoritas Hubei telah mencabut aturan lockdown di provinsi yang tadinya dikenal sebagai pusat wabah Virus Corona itu.
Warga Hubei berbondong-bondong keluar dari rumah mereka menuju transportasi publik.
Mereka telah 'dikurung' di dalam rumah selama dua bulan.
• Jokowi Sebut Ada 4 Provinsi yang akan Terima Dampak Terburuk karena Covid-19: Skenario Paling Buruk
Penarikan aturan lockdown membuat banyak warga berpikir untuk segera meninggalkan Hubei dengan pergi ke daerah lain di China.
Pada hari yang sama pula, kerumunan besar terjadi mengantre masuk kereta dan bus.
Dilaporkan dari media Perancis AFP, para wartawan melihat antrean panjang penduduk Hubei dengan koper-koper mereka menanti kereta.
Anak-anak kecil yang memakai masker wajah juga banyak menunggu di sana.
Meski begitu, tidak semua kota di Hubei sudah dibuka. Wuhan ibu kota Hubei, sekaligus tempat pertama virus itu ditemukan baru akan dibuka pada 8 April mendatang.
Meski begitu, tiga puluh jalanan di Wuhan sudah dibuka pada Rabu pagi.
• UPDATE Virus Corona di Jakarta: Jumlah Pasien Positif Bertambah Jadi 472 Jiwa, 43 Orang Meninggal
Dikutip dari media Xinhua, para pekerja dari Huanggang, salah satu kota paling terdampak sedang mengantri dengan tas dan koper.
Seorang pekerja yang tak ingin disebut namanya mengatakan kalau dia akan kembali ke Wenzhou, di Provinsi Zhejiang Timur.
"Saya sudah berada di rumah di Hubei selama lebih dari dua bulan," ujarnya.
Para pemilik restoran di kota Macheng, Provinsi Hubei mensterilkan mangkuk saji mereka dengan air panas yang mengepul uapnya.
Seorang manajer restoran bernama Wu Guoqing mengatakan kepada AFP bahwa secara lokal, seluruhnya belum kembali seperti sedia kala.
Di sebuah taman hiburan di dekat restoran itu, penduduk setempat berjalan kaki dengan masker dan lampu neon, sementara beberapa orang masuk ke mobil-mobil.