Virus Corona
Soal Isu Lockdown, Karni Ilyas Tegas Imbau Warga Kompak Hadapi Corona: Semua Hancur kalau Dibiarkan
Pimpinan Redaksi tv One, Karni Ilyas buka suara soal peluang lockdown di Indonesia akibat wabah Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
"Mereka sangat-sangat tidak setuju lockdown, jadi beban ini bukan hanya beban rakyat tapi juga beban pemerintah," ucap Karni Ilyas.
Karena itu, Karni Ilya mengaku memahami pemerintah hingga kini belum memberlakukan lockdown meski korban Corona semakin betambah.
"Makanya saya memahami benar kalau pemerintah pusat sampai hari ini belum mau memutuskan lockdown tersebut," ucap Karni Ilyas.
Lebih lanjut, ia menyinggung jumlah pekerja informal di Indonesia yang bakal terkena dampak jika lockdown dilakukan.
Karena itu, lockdown menurutnya bukanlah hal yang mudah dilakukan.
• Sebut Tak Bermoral, Abetnego Tarigan Ogah Bahas Statistik Korban Tewas Corona: Logikanya akan Tambah
Simak video berikut ini menit ke-8.02:
Alasan Belum Lockdown
Presiden Joko Widodo (Jokowi) terang-terangan mengungkap alasan kebijakan lockdown belum juga diterapkan di Indonesia meskipun korban terus bertambah.
Dilansir TribunWow.com, Jokowi pun menyinggung tingkat kedisplinan masyarakat Indonesia dalam menjalankan imbauan pemerintah.
Jokowi menilai, setiap negara memiliki kondisi yang berbeda.
Sehingga, tak semua negara harus menerapkan kebijakan lockdown untuk mencegah pandemi Corona.

• Keuskupan Agung Jakarta akan Siarkan Seluruh Misa Pekan Suci secara Live Streaming di Tengah Corona
• Soal Isu Lockdown akibat Corona, Karni Ilyas Soroti Nasib Pekerja Harian: Kalau Cuma Teriak Gampang
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam Rapat Terbatas (Ratas) dengan gubernur seluruh Indonesia yang disiarkan saluran YouTube tvOneNews, Selasa (24/3/2020).
"Ada yang bertanya pada saya, kenapa kebijakan lockdown tidak kita lakukan?," ucap Jokowi.
Terkait hal itu, ia pun menyinggung kondisi dan kedispilinan setiap negara yang berbeda-beda.
"Perlu saya sampaikan bahwa setiap negara memiliki karakter yang berbeda, memiliki kebudayaan yang berbeda, memiliki kedisiplinan yang berbeda," ucap Jokowi.
"Oleh sebab itu kita tidak memilih jalan itu."