Virus Corona
dr Handoko Ungkap Banyak Dokter Diisolasi karena Corona: Please-please Lengkapi Mereka dengan Baik
Dokter Handoko yang kini kondisinya sudah membaik memberikan peringatan terkait penanganan Virus Corona.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Dokter Spesialis Paru, dr Handoko Gunawan sempat viral di media sosial.
dr Handoko Gunawan yang sudah 80 tahun viral lantaran tetap nekat menangani pasien Virus Corona di usianya yang sudah lanjut.
Terkait hal tersebut, kondisi dr Handoko Gunawan sempat tidak baik setelah ikut berkontribusi dalam penanganan Virus Corona.
• Sebut Tak Bermoral, Abetnego Tarigan Ogah Bahas Statistik Korban Tewas Corona: Logikanya akan Tambah
Dalam sambungan telepon dengan Kabar Petang tv One pada Minggu (22/3/2020), Dokter Handoko yang kini sudah membaik lantas memberikan peringatan terkait Virus Corona.
Ia meminta agar semua tenaga medis diberikan jaminan Alat Pelindung Diri (APD) saat bertugas.
APD sangat penting agar para dokter tidak ikut tertular.
Hal ini ia sampaikan karena, ungkapnya, ada banyak sekali dokter yang juga tengah dirawat karena juga terinfeksi Virus Corona.
"Yang sering kali diabaikan adalah bahwa kita tidak mempunyai APD. APD itu mahal, Alat Pelindung Diri. APD itu mahal dan itu bisa melindungi pemeriksa sehingga dia tidak ikut solider dengan pasiennya," ujar dokter Handoko.
Bahkan, dokter Handoko sampai memohon agar para tenaga medis mendapatkan perlengkapan yang layak.
"Ya, APD itu sangat sulit karena itu please, dokter-dokter dan paramedis yang ada di garis depan, lengkapi mereka dengan baik."
"Supaya mereka juga tidak menikmati penyakit Covid ini," kata dokter Handoko sambil batuk.
• Kabar Gembira, Jokowi Tangguhkan Cicilan Kredit 1 Tahun di Tengah Pandemi Virus Corona
Lalu, saat presenter bertanya apakah ada dokter yang ikut sakit akibat menangani Virus Corona, dokter Handoko awalnya menceritakan bahwa dia masuk ke rumah sakit pada 15 Maret.
"Tanggal 14 Maret saya masih mengikuti pertemuan dokter-dokter paru se-Indonesia di Hotel Mercure, tanggal 15-nya saya ambruk dan dirawat," kata dia.
Lalu, ia menceritakan bahwa banyak sekali dokter yang juga ikut diisolasi.
Bahkan, paparnya, tak sedikit dokter yang terlambat dilakukan penanganan hingga akhirnya meninggal dunia.
"Saya dengar banyak sekali (dokter yang diisolasi), saya satu kamar dengan dokter dari Cempaka Putih."
"Banyak dokter yang terkapar. Yang beruntung masuk rumah sakit. Yang tidak beruntung sudah dipanggil Tuhan," ungkapnya.
Handoko mengatakan, kesembuhan pasien Virus Corona tergantung daya tahan tubuh serta penanganannya.
Meski hingga kini belum ada obat yang benar-benar ditujukan untuk penyembuhan Virus Corona.
• Seorang Warga Tergeletak di Pinggir Jalan di Bekasi, Warga Tak Berani Menolong karena Takut Corona
"Tergantung dari stamina. Dan obat-obat yang belum ada terbukti betul-betul menyembuhkan Corona, sampai sekarang belum terbukti," katanya.
Sedangkan, dokter Handoko yang sempat dirawat di RS Persahabatan mengatakan ia ditangani sangat baik oleh rekan-rekan sesama dokter.
Di sana ia mengaku diberi obat penangkal flu burung dan juga chloroquine.
"Saya ditangani oleh dokter-dokter paru, adik-adik saya yang menjaga saya dengan luar biasa baiknya," katanya.
"Saya mendapat vitamin flu, obat untuk flu burung, yang sebenarnya tidak efektif untuk Corona. Tapi daripada enggak ada obat, itu yang diberikan kepada saya. Dan juga chloroquine," sambung dia.
Lihat videonya mulai menit ke-3:40:
Ali Ngabalin Terisak Sampaikan Bela Sungkawa bagi Tenaga Medis yang Meninggal
Tenaga Ahli Kepala Staf Kepresidenan, Ali Mochtar Ngabalin turut menyampaikan duka cita pada sejumlah tenaga medis yang meninggal diduga akibat terpapar Virus Corona.
Dikabarkan sebelumnya ada enam dokter meninggal dunia saat menangani para pasien covid-19.
Hal itu diungkapkan Ali Ngabalin melalui sambungan telepon Apa Kabar Indonesia Malam TV One pada Senin (23/3/2020).
• Kabar Duka, Guru Besar UGM yang Positif Virus Corona Meninggal Dunia
Saat menyampaikan bela sungkawa tersebut, Ali Ngabalin terdengar seperti terisak.
Mulanya, ia mengatakan bela sungkawa atas nama Pemerintahan.
"Mengawali pernyataan ini saya memohon waktu untuk Mbak Putri atas nama Kantor Staf Presiden dan nama Pemerintah, kami menyampaikan bela sungkawa yang dalam atas kepergian dokter dan beberapa tenaga medis," ujar Ali Ngabalin mulai terisak.
Lantas, Ali Ngabalin turut membeberkan reaksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika mendengar ada tenaga medis yang meninggal.
Ali Ngabalin menyebut, Jokowi menyampaikan rasa duka dengan suara yang jelas ada kesedihan di dalamnya.
Sehingga, kini ia berdoa agar tenaga medis gugur saat menangani pasien Virus Corona tak terjadi lagi.
"Terus terang tadi Bapak Presiden juga dengan suara Beliau menyampaikan rasa duka yang dalam, begitu juga dengan Kepala Staf."
"Seluruh rakyat Indonesia pasti merasakan itu dan kami menyampaikan rasa duka ini adalah bagian dari sebuah semangat kita mereka pergi dan kita akan perang melawan Corona, dan tidak boleh ada lagi yang jatuh korban," ungkap Ali Ngabalin.
• Viral Video Perawat Pakai APD Evakuasi Penumpang Bus yang Meninggal, Polisi Ungkap Penyebab Kematian
Dalam kesempatan tersebut, ia menegaskan bahwa kini empat dari 10 tower di Wisma Atlet siap digunakan untuk merawat para pasien Virus Corona.
"Yang kedua, seperti kita ketahui bahwa 10 tower yang sedang disiapkan itu empat di antaranya sudah siap pakai dan tadi juga dilaporkan Bapak Presiden bahwa ada beberapa pasien yang juga mempersiapkan diri untuk mendapatkan pelayanan," jelasnya.
Selain tower bagi para pasien, tower juga disediakan bagi para tenaga kesehatan hingga bagi Gugus Tugas Penanggulangan Virus Corona, yang dipimpin oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo.
"Di samping itu tower-tower itu juga, ada tower bagi petugas kesehatan, tower bagi bapak ibu yang setiap saat akan mengawal peperangan dalam tanda petik, kita ini yaitu dari Badan Penanggulangan Bencana Letnan Jenderal Doni Monardo yang kita tahu tak pernah gagal dalam tugasya kita doakan semoga Gugus Tugas akan kuat," pungkasnya.
• Alami Lonjakan, OPD Virus Corona di Sumedang Naik Jadi 1.807 Orang, Ini Penyebabnya
Lihat videonya mulai menit 0:18:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)