Virus Corona
Bisa Tak Menunjukkan Gejala Sama Sekali, Kenali Ciri-ciri Orang Terinfeksi Corona
Virus Corona baru atau yang memiliki nama resmi SARS-CoV-2, telah menyebabkan pandemi global.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Anak-anak tampaknya tidak menunjukkan gejala penyakit yang nyata.
Namun sebuah riset teranyar terhadap 2.000 anak yang dikonfirmasi atau diduga menderita Covid-19 menemukan bahwa sekitar 6 persen di antaranya mengembangkan penyakit parah atau kritis.
Studi itu terbit di jurnal Pediatrics edisi 16 Maret 2020.
Gejala serius
Dalam kasus Covid-19 yang lebih serius, pasien mengalami pneumonia.
Ini artinya, paru-paru mereka dipenuhi dengan nanah atau cairan.
Hal ini menyebabkan pasien dengan Covid-19 serius mengalami sesak napas yang intens dan batuk yang menyakitkan.
• Humas Polri Jelaskan Tahapan Gejala Corona, Hari Pertama seperti Masuk Angin, Hari ke-9 Sesak Napas
"Saat ini, pengujian untuk virus yang menyebabkan Covid-19 di AS masih terbatas pada orang dengan gejala yang parah," kata Paul Biddinger, direktur penelitian kesiapsiagaan darurat, evaluasi, dan program praktik di Harvard T.H. Chan School of Public Health pada 2 Maret 2020.
Sementara pasien dengan gejala ringan yang juga berpotensi menularkan penyakit Covid-19 ke orang lain belum dilakukan secara optimal.
Pada akhirnya, keputusan tentang siapa yang harus diuji diserahkan kepada kebijaksanaan departemen kesehatan masing-masing negara atau wilayah.
Rekomendasi CDC
Jika Anda memiliki gejala yang dipaparkan di atas dan berpikir telah terpapar virus, CDC merekomendasikan untuk memanggil dokter ke rumah daripada pergi ke klinik.
CDC juga merekomendasikan bahwa orang dengan Covid-19 atau yang memiliki riwayat penyakit pernapasan untuk terus memantau kesehatan masing-masing.
Saat napas memburuk, segera cari perawatan medis, terutama bagi orang yang berusia lanjut atau orang-orang dengan penyakit penyerta seperti diabetes, jantung, dan paru-paru. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Gejala Virus Corona Baru Penyebab Covid-19".