Virus Corona
Pantau Wisma Atlet, Jokowi: Saya Berharap Rumah Sakit Corona Ini Tidak Digunakan
Presiden RI Joko Widodo menyampaikan penjelasannya setelah melakukan pemantauan RS darurat Corona di Wisma Atlet Kemayoran
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Hingga Sabtu (21/3/2020) kemarin, tiga provinsi tersebut belum ada terkonfirmasi kasus positif Virus Corona.
Kalimantan Selatan dan Maluku kini ada satu kasus, sedangkan Papua ada dua kasus.
• UPDATE Jumlah Pasien Positif Corona di Jateng Bertambah Jadi 15 Orang, 3 Meninggal Dunia
Lihat videonya di bawah ini:
Tim Medis Berbagi Suka Duka Tangani Corona
Sebagai orang yang berada di garda terdepan dalam menghadapi wabah Virus Corona (Covid-19), para tenaga medis sangat riskan ikut tertular virus dari pasien yang mereka tangani.
Meskipun wajib mengurus pasien karena sudah menjadi tugas mereka, di sisi lain ketakutan juga kadang menyerang saat menangani pasien Covid-19.
Spesialis paru RSUP Pershabatan, dr. Mia Elhidsi menceritakan suka dan duka yang ia rasakan selama menangani pasien positif Covid-19 di Indonesia.

• Polisi Hentikan Konser Organ Tunggal di Tangerang, Antisipasi Penyebaran Virus Corona
Dikutip dari YouTube Kompastv, Kamis (19/3/2020), awalnya Mia bercerita bagaimana seluruh dunia kini sedang berjuang bersama-sama menghadapi wabah yang telah menjadi pandemi.
"Ini ibaratnya perang dunia ketiga, dan kami sebagai tenaga kesehatan itu sebagai garda terdepannya," kata Mia.
Ia mengakui perasaannya campur aduk saat dirinya ditugaskan menangani pasien positif Covid-19.
Beban berat dirasakan Mia saat menghadapi pasien Covid-19, di sisi lain Mia merasa bahwa apa yang ia lakukan adalah demi kebaikan masyarakat Indonesia.
"Kita betul-betul merasa itu amanah yang sangat berat, tapi di satu sisi kita merasa itu suatu kehormatan," paparnya.
"Suka dukanya juga lebih kuat."
Mia lalu membandingkan kondisinya yang senantiasa berada di tengah bahaya, dengan orang-orang lain yang bisa berada di rumah, menerapkan social distancing atau pemisahan jarak sosial.
"Kami setiap hari justru dengan sadar, dengan sengaja kami mendatangi pasien-pasien yang positif Corona," katanya.
"Kita memang tangani, kita kontak, kita sapa, kita periksa bagaimana keadaannya, dan lain sebagainya."