Virus Corona
Klarifikasi Jokowi soal Chloroquine Jadi Obat Corona: Memang Obat Covid-19 Ini Belum Ada
Jokowi menjelaskan bahwa Chloroquine digunakan karena data penggunaannya membuktikan dapat membantu kesembuhan pasien positif Covid-19
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Chloroquine ini adalah bukan obat first line, tetapi obat second line, karena memang obat Covid-19 ini belum ada," katanya.
"Dan juga belum ada antivirusnya," lanjut Jokowi.
Ia menambahkan bahwa penggunaan Chloroquine atas pertimbangan data dari berbagai negara yang menunjukkan bahwa Chloroquine membantu kesembuhan pasien positif Covid-19.
"Tetapi dari pengalaman beberapa negara, Chloroquine ini sudah digunakan, dan banyak pasien Covid-19 yang sembuh dan membaik kondisinya," papar Jokowi.
Jokowi menambahkan bahwa Chloroquine adalah obat yang penggunaannya harus sesuai resep dokter, dan tidak semua pasien positif Covid-19 diwajibkan mengonsumsi Chloroquine.
"Obat ini bukan obat bebas, jadi penggunaannya harus melalui resep dokter," terangnya.
Berdasarkan keterangan Juru Bicara Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, per Minggu (22/3/2020), terhitung total 514 orang positif Covid-19.
48 pasien telah meninggal, dan 29 pasien telah diumumkan sembuh.
Terdapat juga tiga provinsi baru yang terjangkit Covid-19.
Provinsi baru yang terjangkit Covid-19 di antaranya adalah Kalimantan Selatan, Maluku dan Papua.
Hingga Sabtu (21/3/2020) kemarin, tiga provinsi tersebut belum ada terkonfirmasi kasus positif Virus Corona.
Kalimantan Selatan dan Maluku kini ada satu kasus, sedangkan Papua ada dua kasus.
• Jokowi Umumkan Insentif untuk Tenaga Medis yang Betugas Tangani Corona, Berikut Rinciannya
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke 28.50:
Achmad Yurianto: Kita Tidak Harus Menunggu Adanya Obat
Juru Bicara Pemerintah untuk Virus Corona (Covid-19) Achmad Yurianto menegaskan, proses kesembuhan pasien positif Covid-19 tidak memerlukan obat maupun vaksin tertentu.