Virus Corona
Susah Dapat Hand Sanitizer demi Tangkal Covid-19? Ahli Virologi: Kita Masih Punya Pembersih Lantai
Ahli Virologi, drh Indro Cahyono mengatakan masyarakat tak perlu merasa khawatir jika memang kehabisan hand sanitizer.
Penulis: Mariah Gipty
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Hand Sanitizer atau pembersih tangan kini mulai habis di pasaran akibat Virus Corona.
Namun, Ahli Virologi, drh Indro Cahyono mengatakan masyarakat tak perlu merasa khawatir jika memang kehabisan hand sanitizer.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Kabar Khusus tvOne pada Kamis (19/3/2020), Indro mengatakan bahwa banyak bahan lain yang dapat menhancurkan virus.
• Daftar 10 Negara yang Ditolak Masuk ke Indonesia dalam Upaya Pencegahan Virus Corona
Mulanya, Indro mengungkapkan bahwa seharusnya yang dirawat di rumah sakit adalah kelompok yang memiliki risiko kematian yang tinggi.
Orang-orang yang memiliki risiko lebih tinggi adalah penderita yang memiliki penyakit bawaan atau penderita saluran pernapasan.
"Nah orang-orang yang ada di dalam higher risk group ini yang harusnya merupakan prioritas dirawat di rumah sakit," papar Indro.
"Karena akan mengacu kepada gangguan pernafasan dan mengacu pada kegagalan bernafas."
"Sekali lagi higher risk group yang seharusnya dirawat di rumah," tegasnya.
Sementara itu, jelasnya, orang yang memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik bisa melakukan perawatan secara mandiri.
"Tapi kalau ini terjadi pada manusia dengan sistem kekebalan yang normal atau yang mampu mengembangkan kemampuan antibodi dia normal, seperti kebanyakan manusia."
"Seperti 97 persen pasien yang kemudian bisa menjadi negatif, kemudian bisa menjadi sembuh maka kita bisa melakukan perawatan kesehatan secara mandiri," jelasnya.
• Sebut Pemerintah Tutupi Informasi soal Corona, Haris Azhar: Rakyatnya Bersuara Baru Negara Ngakuin
Saat ditanya bagaimana cara merawat diri sendiri dalam menghadapi virus, awalnya Indro mengatakan bahwa virus bisa hidup di dua tempat.
Ada di dalam tubuh manusia dan di luar tubuh manusia.
Khusus di luar tubuh manusia, virus bisa dibersihkan dengan pembersih-pembersih rumah tangga, seperti sabun hingga cairan pembersih piring.
"Kita akan melihat dua hal di sini bahwa setiap virus selalu ada di dua lokasi."
"Yang pertama ada di dalam tubuh yang kedua di luar tubuh, yang di luar tubuh kita bisa menghancurkan virusnya dengan cara apa, dengan cara membiasakan hidup bersih."
"Kita sering cuci tangan dengan sabun, enggak masalah kita enggak punya hand sanitizer, kita masih punya sabun, kita masih punya pembersih lantai, kita masih punya bahkan pembersih pakaian, cairan untuk cuci piring juga bisa dipakai," jelasnya.
• Diduga Hina Jokowi, Mahasiswa di Solo Ditangkap, Penasihat Hukum: Tujuan Postingannya Mengkritik
Menurut Indro, apapun pelarut lemak bisa menghancurkan virus di luar tubuh manusia.
"Apapun bisa dipakai untuk menghancurkan lemak, virus di luar tubuh," lanjutnya.
Lihat videonya mulai menit ke-20:19:
Resep Hindari Corona
dr. Fariz Nurwidya meminta agar masyarakat jangan berlebihan soal herbal atau empon-empon bisa menyembuhkan Virus Corona.
• Candi Borobudur Disemprot Cairan Khusus untuk Mencegah Virus Corona
Pasalnya, jika berlebihan maka itu bisa merusak liver dan ginjal.
Faris justru menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi mikronutrient dan vitamin yang teruji klinis mengobati infeksi.
"Kita sebaiknya tidak terlalu genit soal herbal karena kalau kita tidak tahu isinya maka kandungan herbal yang tidak jelas itu bisa membebani liver dan ginjal dalam waktu lama."
"Saya tidak menganjurkan, mending kita fokus pada mikronutrient atau dan vitamin yang nyata-nyata sudah memberikan perlindungan terhadap infeksi virus melalui uji klinis," ujar Fariz.
Lantas, Fariz mengungkapkan dosis Vitamin C yang dibutuhkan untuk menangkal Virus Corona.
"Misal Vitamin C itu sangat dibutuhkan untuk melawan virus ya walaupun angka kecukupan gizi untuk saat-saat biasa itu 60 mg tapi saya yakin bukti memperlihatkan butuh di atas 60 mg untuk bisa melawan," lanjutnya.
Saat ditanya kini banyak orang yang mengosumsi herbal karena Virus Corona, Fariz menilai kurang efektif.
• Ikatan Dokter Indonesia Izinkan Buka Data Lokasi Pasien Positif Terjangkit Corona, Ini Tujuannya
"Itu kan manfaatnya ada untuk saluran cerna, untuk mengurangi masuk angin tapi kalau kita mau menerapkan yang lebih luas, tapi kapasitas emak-emak untuk membuat ramuan kan enggak sama."
"Dan kita tidak memikiki bukti ilmiah gitu, kita bilang efektif atau tidak," ungkapnya.
Fariz kembali menganjurkan mikronutrient dan vitamin yang bisa larut dengan air agar tak merusak liver dan ginjal.
"Jadi saya anjurkan yang larut air."
"Karena kalau dia kelebihan dia bisa dibuang urine, kalau yang tidak jelas itu bisa diakumulasi, menambah beban liver, menambah beban ginjal, jangan sampai kita gara-gara genit sama herbal akhirnya jadi sirosis, sakit liver," jelasnya.
Lantas, Fariz mengungkap apa saja yang bisa mengurangi resiko Virus Corona.
"Ya intinya mikronutrient yang ada sifat antioksidannya misalnya zink, persediaaan di masyarakat mungkin tablet 20 mg itu yang paling murah."
"Kemudian vitamin D3, jadi kalau virus itu melawan virus itu proteksinya," katanya.
• Dinyatakan Negatif Virus Corona, Emil Dardak: Menjaga Diri Sendiri juga Ikut Menjaga Orang Lain
Pada kesempatan itu, Fariz menegaskan dirinya tak memberikan resep untuk 100 persen mencegah.
Namun, setidaknya bisa mengurangi risiko terjangkit covid-19.
"Kita bicara menurunkan resiko yan bukan mencegah 100 persen tidak ada di dalam dunia medis itu tidak ada penjaminan itu tidak ada."
"Resiko itu akan turun jika Vitamin D3 nya 1000 internasional unit," ucap dia.
Selain Vitamin c dan Vitamin d3, omega 3 juga disebutnya bisa mengurangi terjangkit Virus Corona.
"Kemudian usahakan multivitamin yang ada seleniumnya ya kemudian omega 3, biasanya seperti itu yang umumnya," pungkasnya
Lihat videonya mulai menit 14:46:
(TribunWow.com/Mariah Gipty)