Virus Corona
Dokter RSUP Persahabatan soal Corona: Ini Bukan Sembarang Kasus, Harus Punya Strategi Lebih Baik
Tenaga Medis spesialis paru RSUP Persahabatan dr. Mia Elhidsi memberikan penjelasan mengenai foto-foto tenaga medis yang melawan wabah Virus Corona.
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Tenaga Medis spesialis paru RSUP Persahabatan dr. Mia Elhidsi memberikan penjelasan mengenai foto-foto tenaga medis yang melawan wabah Virus Corona (Covid-19).
Penjelasan tersebut disampaikan oleh dr. Mia saat menjadi narasumber acara Rosi Kompas TV yang dipandu oleh Rosiana Silalahi, Kamis (19/3/2020).
dr. Mia menegaskan bahwa apa yang beredar di internet belum tentu benar.
Ia mengatakan sebagian besar situasi yang nampak di foto-foto tersebut adalah kejadian di luar Indonesia.

• Blak-blakan Imbau Pemerintah Maksimal Tangani Corona, Haris Azhar: Kayak Baru Seminggu Jadi Negara
Awalnya Rosi menanyakan kepada dr. Mia soal beredarnya foto-foto dramatis tenaga medis yang menangani Covid-19.
Rosi bercerita bagaimana perjuangan tenaga medis yang diabadikan pada foto-foto tersebut begitu menyentuh hati.
Menanggapi hal tersebut, dr. Mia mengatakan bahwa foto yang beredar di sosial media tidak sepenuhnya benar.
"Ya sebenarnya foto-foto yang beredar itu tidak mutlak benar ya," ujar dr. Mia.
dr. Mia menambahkan bahwa wabah Covid-19 memang bukan wabah yang bisa dianggap remeh.
"Kami tahu ini kasus bukan sembarang kasus, ini masalah dunia, kita harus punya strategi yang lebih baik, kita harus putar otak bagaimana caranya," katanya.
"Dan kita enggak tahu Mbak Rosi, long battle (pertarungan panjang) pertarungan ini, kita kapan selesainya, kita enggak pernah tahu."
Ia lalu bercerita bagaimana seluruh tenaga medis di RSUP Persahabatan kompak menangani Covid-19.
"Jadi kita harus menyimpan energi kita, jadi kami di RSUP Persahabatan itu Insya Allah tidak ada satupun dokter yang tidak berpatisipasi dalam penanganan covid-19 ini," jelas dr. Mia.
dr. Mia lalu memaparkan pembagian kerja di RSUP Persahabatan bisa tersusun dengan baik, mulai dari shift kerja, hingga pembagian waktu istirahat.
"Namun kami harus berbagi peran, berbagi shift tugas, semua tenaga bisa tersimpan," ucapnya.