Virus Corona
Dituding Sembunyikan Data Pasien Positif Virus Corona, Ganjar Pranowo: Analisisnya Prematur
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menampik tuduhan tentang pemerintah daerah yang menyembunyikan data pasien terkonfirmasi Virus Corona
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, menampik tuduhan yang mengatakan bahwa pemerintah daerah menyembunyikan data mengenai jumlah faktual pasien terkonfirmasi Covid-19.
Lonjakan pasien terkonfirmasi di berbagai wilayah yang tiba-tiba bertambah beberapa hari terakhir, mengundang pertanyaan dari sejumlah pihak.
Pemerintah daerah diduga menahan data soal pasien berapa jumlah pasien positif Virus Corona sebenarnya.
• Sebut akan Ada Kemungkinan Buruk, Kemenlu Minta WNI yang Masih di Luar Negeri Segera Pulang
Dilansir KompasTV, Jumat (20/3/2020), Ganjar menyanggah tudingan tersebut dan mengungkapkan bahwa analisis itu masih terlalu dini.
"Ada dugaan pemerintah daerah menahan data, atau informasi soal pasien dengan Covid-19 , sehingga kita melihat angka seminggu terakhir ini melonjak karena akhirnya data itu keluar, betul tidak Pak Ganjar?," tanya pembawa acara.
"Enggak, itu terlalu analisisnya prematur ya," ujar Ganjar.
"Sebenarnya begini, ada dua hal yang ingin kita sampaikan, yang pertama mengedukasi publik,"
"Yang kedua, kita harus bisa menyampaikan kepada publik bahwa apa yang terjadi, apa yang ada, bisa kita sampaikan," sambungnya.
Ganjar menyatakan bahwa lonjakan tersebut bukannya disembunyikan, namun karena kurangnya sosialisasi dan respons masyarakat dalam upaya pencegahan penyebaran Virus Corona.
"Ketika sosialisasi itu tidak bisa masif, ketika respons dari masyarakat juga tidak atau belum disiplin, maka yang terjadi adalah kerucutnya naik," kata Gubernur berusia 51 tahun tersebut.
Ia menganalogikan jumlah masyarakat yang positif Covid-19 dalam bentuk kerucut, di mana jika kerucut meninggi, jumlah pasien yang harus disembuhkan juga bertambah.
• 2 Pasien Positif Virus Corona di Yogyakarta Sempat Ikut Seminar Sama dengan Pasien Meninggal di Solo
Padahal lonjakan tersebut bisa ditekan dengan melakukan pencegahan, dan perawatan pasien bergejala bila diketahui sejak dini.
"Kalau kerucutnya naik, maka itu semua akan ditampung oleh rumah sakit. Itu artinya apa? Kuratif," jelas Ganjar.
"Nah, makanya kalau sosialisasi tidak kita gencarkan, maka sudah deh pasti meledak."
"Kalau kami sudah menghitung, ini pasti ada ledakan," imbuhnya.