Virus Corona
Dikritik soal Pengadaan Alat Pendeteksi Corona, Dany Amrul Ichdan: Enggak Sesimpel Test Pack
Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Dany Amrul Ichdan menyebut alat untuk mendeteksi Virus Corona yang didatangkan punya teknologi tinggi.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Dany Amrul Ichdan menyebut alat untuk mendeteksi Virus Corona yang didatangkan ke Indonesia memiliki teknologi yang canggih.
Dilansir TribunWow.com, Dany bahkan menyebut alat tersebut memiliki teknologi yang jauh lebih canggih ketimbang alat tes kehamilan atau yang kerap disebut Test Pack.
Melalui tayangan YouTube Talk Show tvOne, Kamis (19/3/2020), Dany membantah kabar yang menyebut pemerintah pusat tak berkoordinasi dengan daerah untuk menangkal penyebaran Virus Corona.

• Kondisi Terkini 3 PDP Virus Corona di RSMS Purwokerto setelah Dinyatakan Negatif
• Kondisi Terkini 5 ODP dan 1 PDP terkait Virus Corona di RSUD dr Soedomo Trenggalek
Bahkan, menurut dia setiap hari pemerintah pusat menerima laporan dari daerah terkait perkembangan Virus Corona.
"Setiap hari kita koordinasi dengan gubernur, kita juga selalu teleconference dengan gubernur ya," kata Dany.
Terkait hal itu, ia pun menyinggung pujian yang diarahkan banyak pihak terhadap upaya penanganan Corona di DKI Jakarta.
Dany mengklaim, banyak daerah yang melakukan upaya serupa namun enggak diekspos ke depan publik.
"Bahkan dengan daerah-daerah, tadi katanya yang paling bagus katanya DKI karena sudah bisa mengklasterkan, tahu daerah merah, kuning, hijau," jelas Dany.
"Di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur juga melakukan yang sama."
Menurut dia, laporan yang setiap hari disampaikan para gubernur itu sudah sesuai dengan peraturan yang disusun oleh pemerintah pusat.
• Bupati Karawang Tiba-tiba Berhenti Pidato dan Minta Digantikan Wakiil Bupatinya: Saya Agak Sesak
Karena itu, Dany kembali menegaskan pemerintah pusat selalu berkoordinasi denagn daerah agar Virus Corona segera bisa dikendalikan.
"Cuma ada yang memang diumumkan setiap hari, ada yang memang untuk konsumsi internal tapi action-nya jalan," ujar Dany.
"Kami dapat report setiap hari secara berkala, report itu jalan dan sesuai dengan peraturan yang sudah kita gariskan."
Melanjutkan penjelasannya, Dany lantas menyinggung kritikan yang disampaikan Aktivis HAM Haris Azhar soal penyediaan alat pendeteksi Corona.
"Nah mengenai alat tes tadi Mas Haris sampaikan 'Kok sudah meninggal baru sekarang ramai didatangkan alat tes?'," ujarnya.