Breaking News:

Virus Corona

Cerita Unik Walkot Surabaya Tri Rismaharini Perangi Corona: Kayak Zaman Baheula Dulu

Wali Kota Surabaya memiliki caranya tersendiri dalam menghadapi wabah Virus Corona di wilayah pemerintahannya

Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
YouTube tvOneNews
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, YouTube tvOneNews, Kamis (19/3/2020). Wali Kota Surabaya memiliki caranya tersendiri dalam menghadapi wabah Virus Corona di wilayah pemerintahannya. 

TRIBUNWOW.COM - Social distancing atau pemisahan jarak sosial merupakan prioritas pemerintah Indonesia dalam menekan penyebaran wabah Virus Corona (Covid-19).

Langkah tersebut telah dilakukan di berbagai daerah di Indonesia, yakni melalui pembatasan aktivitas di luar rumah.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bercerita, dirinya punya cara unik tersendiri dalam mengkampanyekan social distancing kepada warga Surabaya.

Suasana donor darah di PMI Kota Surabaya yang kini tampak sepi dari pendonor, Kamis (19/3/2020). Pembatasan kegiatan sosial untuk pencegahan penyebaran Covid-19 telah berdampak pada pasokan darah yang berkurang hingga 60 persen. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ
Suasana donor darah di PMI Kota Surabaya yang kini tampak sepi dari pendonor, Kamis (19/3/2020). Pembatasan kegiatan sosial untuk pencegahan penyebaran Covid-19 telah berdampak pada pasokan darah yang berkurang hingga 60 persen. SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ (SURYA/AHMAD ZAIMUL HAQ)

Pasien Pertama yang Terinfeksi Corona Akhirnya Ditemukan, Jadi Kunci Lacak Sumber Virus Covid-19

Dikutip dari YouTube tvOneNews, Kamis (19/3/2020), awalnya Risma menjelaskan bahwa sosialisasi social distancing di Surabaya telah dilakukan ke restoran-restoran, dan warung makan.

Namun Risma merasa sosialisasi melalui media sosial masih belum efektif.

Risma mengatakan yang menjadi permasalahan adalah masih ada warganya yang tidak familiar dalam penggunaan televisi, maupun media sosial.

"Saya punya penduduk 3,2 juta, yang kadang juga dia sangat familiar melihat tv, tapi ada yang tidak familiar, ada yang tidak mengerti lewat media sosial," papar Risma.

Solusi Risma untuk mengatasi masalah tersebut adalah berkeliling dengan mobil yang telah dilengkapi pengeras suara, untuk memperingatkan warga soal Covid-19.

Risma bahkan mengatakan caranya itu memang tergolong kuno, namun ia merasa hal tersebut diperlukan agar informasinya tercapai bagi warga-warga yang tak mengikuti perkembangan teknologi informatika.

"Maka saya lakukan sosialisasi sendiri, di mobil saya itu ada sound system, yang saya berputar kayak zaman baheula dulu," jelasnya.

"Jadi saya mutar-mutar sambil ngomong itu enggak boleh, seperti itu."

Risma mengatakan selain melakukan sosialisasi, dirinya juga selalu aktif dalam menjaga kebersihan wilayahnya melalui pembersihan, dan pembagian hand sanitizer.

"Kita tiap hari itu di balai kota itu ratusan staf yang bergerak melakukan disinfektan, dan melakukan pemasangan sanitizer di beberapa tempat, itu jalan terus," paparnya.

Selanjutnya, Risma juga melakukan sosialisasi kepada lurah, dan camat, sekaligus memberikan makanan-makanan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Pembersihan rumah-rumah ibadah juga kerap dilakukan Risma.

Jokowi Peringatkan Warga Nakal di Tengah Corona: Jangan sampai Dilihat sebagai Kesempatan Liburan

Hingga Kamis (19/3/2020), total 25 pasien positif Covid-19 telah meninggal dunia.

Sementara itu jumlah pasien sembuh berjumlah 15 orang.

Demikian disampaikan Yuri dalam konferensi pers Kamis (19/3/2020).

Berikut total sebaran 309 pasien positif Corona di Indonesia.

1. Bali tidak ada penambahan kasus, akumulatif 1 orang.

2. Banten 27 orang.

3. DI Yogyakarta 5 orang.

4. DKI Jakarta 210 orang.

5. Jawa Barat 26 orang.

6. Jawa Tengah 12 orang.

7. Jawa Timur 9 orang.

8. Kalimantan Barat 2 orang.

9. Kalimantan Timur 3 orang.

10. Kepulauan Riau 3 orang

11. Sulawesi Utara 1 orang.

12. Sumatra Utara 2 orang.

13. Sulawesi Tenggara 3 orang.

14. Sulawesi Selatan 2 orang.

15. Lampung 1 orang.

16. Riau 2 orang.

Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke - 6.35:

Anies Baswedan Stop Kegiatan Keagamaan 2 Minggu

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Kamis (19/3/2020), telah mengeluarkan seruan untuk seluruh warga di ibu kota.

Seruan tersebut berkaitan dengan penekanan penyebaran wabah Virus Corona (Covid-19).

Berdasarkan Seruan Gubernur DKI Jakarta Nomor 5 Tahun 2020 yang diterima TribunWow.com, Anies memutuskan untuk menghentikan seluruh kegiatan keagamaan di Jakarta untuk sementara.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020). Penyemprotan oleh petugas gabungan tersebut untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Masjid Istiqlal. Tribunnews/Irwan Rismawan
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (13/3/2020). Penyemprotan oleh petugas gabungan tersebut untuk mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19 di lingkungan Masjid Istiqlal. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Keputusan tersebut diambil setelah mempertimbangkan Fatwa MUI Nomor 14 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Ibadah dalam Situasi Terjadi Wabah Covid-19.

Penghentian tersebut dilakukan terhadap semua kegiatan keagamaan yang melibatkan konsentrasi massa dalam jumlah besar.

Maka dari itu Anies telah meniadakan semua kegiatan keagamaan yang biasanya dilakukan di tempat-tempat ibadah, seperti gereja, masjid, wihara, dan klenteng.

Ibadah seperti salat Jumat, kebaktian, Majelis Taklim, Misa Minggu, dan perayaan hari-hari keagamaan, seluruhnya akan ditiadakan untuk sementara.

Peniadaan tersebut berlaku selama 14 hari, terhitung sejak Kamis (19/3/2020).

 Cegah Penyebaran Virus Corona, Masjid Istiqlal Tak akan Gelar Salat Jumat selama Dua Pekan

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Tri RismahariniSurabayaVirus Corona
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved