Virus Corona
Bahas Corona, Haris Azhar Gamblang Bandingkan Imbauan Jokowi dan Petugas Medis: Saya Agak Terenyuh
Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini mengimbau masyarakat untuk tidak meninggalkan rumah demi mencegah penularan Virus Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Atri Wahyu Mukti
TRIBUNWOW.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum lama ini mengimbau masyarakat untuk tidak meninggalkan rumah demi mencegah penularan Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, hal itu pun langsung dikomentari oleh Aktivis Hak Asasi Manusia (HAM) Haris Azhar.
Pria 44 tahun itu bahkan membandingkan Jokowi dengan para tenaga medis yang kini tengah berperang melawan Corona.
Hal itu disampaikan Haris Azhar melalui tayangan 'DUA SISI' tvOne, Kamis (19/3/2020).

• Imbas Virus Corona, Pengguna Media Sosial Reddit dan Layanan Streaming Netflix Meningkat
• Bahas Corona, Haris Azhar sampai Garuk Kepala saat Tak Diberi Kesempatan Bicara KSP, Lihat Reaksinya
Pada kesempatan itu, sebelumnya Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Dany Amrul Ihdan mengimbau semua pihak untuk memanfaatkan isu wabah yang tengah menjadi musuh di semua negara ini.
Bahkan, ia meminta masyarakat untuk bersama-sama memerangi virus yang berasal dari China itu.
"Jangan jadikan ini panggung ekonomi, panggung sosial, panggung politik," kata Dany.
"Ini saatnya kita bergandengan tangan, ini masalahnya berat."
Terkait penanganan Corona, ia mengungkapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melakukan banyak upaya.
Satu di antaranya yakni dengan melibatkan organisasi masyarakat (ormas) dalam hal sosialisasi.
"Sekarang presiden mintanya jelas, ormas semua dilibatkan untuk sosialisasi, untuk edukasi," terang Dany.
"Partisipasi masyarakat tetap harus dilibatkan, kita harus selesaikan sama-sama."
• Dokter RSUP Persahabatan soal Corona: Ini Bukan Sembarang Kasus, Harus Punya Strategi Lebih Baik
Menanggapi pernyataan Dany, Haris Azhar langsung angkat bicara.
Ia pun menyoroti aksi sejumlah petugas medis yang viral di media sosial.
"Saya setuju ya para pekerja medis itu, mereka bilang 'Stay at work', mereka tetap kerja," ucap Haris.
"Dan mereka minta 'You stay at home' gitu."
Terkait hal itu, Haris mengaku terharu melihat perjuanga para petugas medis dalam menangangi pasien Corona.
Namun, Haris justru langsung menyinggung nama Jokowi.
"Itu imbauan dari para pekerja medis, saya tadi agak terenyuh," kata Haris.
"Tapi kan Jokowi bukan pekerja medis, dia presiden."
"Kecuali dia bisa nongolin sertifikat pendidikan kesehatannya, berarti dia pekerja medis," sambungnya.
• Soal Rapid Test Corona, Jokowi Sebut Sudah Dimulai dan Daerah Ini yang Diprioritaskan Lebih Dulu
Haris lantas mengimbau pemerintah untuk terus mengawasi dan mengontrol penularan Virus Corona.
"Makanya kalau pemerintah banyak bicara enggak mau dengar ya begini," ujarnya.
"Jadi menurut saya negara harus muncul sebagai penguasa memobilisir kekuatan ya, ngatur orang bergerak di mana, itu tugas negara, menurut saya seperti itu."
Simak video berikut ini menit ke-5.53:
Jokowi Didesak Reshuffle
Sekretaris Kabinet, Pramono Anung angkat bicara soal berbagai sorotan yang diarahkan pada Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.
Akibat Corona, Menkes Terawan dianggap tak bekerja dengan baik.
Hal itu berimbas pada permitaan sejumah pihak yang meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk segera mereshuffle Menkes Terawan.
Melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (18/3/2020), Pramono Anung menyebut semua kritikan soal Menkes Terawan sudah didengar langsung oleh Jokowi.
• Satu Pasien Positif Corona, Wali Kota Singkawang Kalbar Tetapkan Kota Berstatus KLB
Pada kesempatan itu, mulanya Pramono membeberkan sistem kerja kabinet setelah wabah Corona menyerang Indonesia.
"Jadi mulai hari Senin kemarin semua sidang kabinet telah dilakukan secara video conference," ucap Pramono.
"Dan pada hari Senin kita mulai, setiap hari ada dua sidang kabinet yang dipimpin langsung oleh presiden dan wakil presiden."
Pramono menyatakan, semua kabinet diizinkan untuk bekerja dari rumah.
Hal itu dilakukan untuk mencegah penularan virus dengan nama lain Covid-19.
"Dan bagi para menteri tidak diwajibkan melakukan video conference dari kantor, bisa dari rumah," kata Pramono.
"Karena beberapa yang meminta melakukan video conference dari rumah masing-masing."
• Takut Corona, Hotman Paris Karantina Diri 14 Hari: Gue Campur Minyak Kelapa, Penting Kuman Mati
Terkait kabinet, Pramono langsung menanggapi soal kritikan terhadap Menkes Terawan.
Ia mengklaim, kritikan tersebut memang diperlukan agar pemerintah mengevaluasi kinerja yang belum maksimal.
"Sebuah kritikan tentunya kami dengarkan karena bagaimanapun pemerintahan ini menjadi baik, menjadi kuat kalau kritik itu selalu ada," jelas Pramono.
"Dan pemerintah itu enggak boleh enggak dikritik karena kritik itu obat yang paling mujarab."
Bahkan, menurutnya Jokowi sudah mendengar langsung kritikan soal kinerja Menkes Terawan.
Ia menjelaskan, Jokowi memegang penuh kewenangan untuk mereshuffle para menteri.
"Dan apa yang disampaikan oleh Koalisi Masyarakat Sipil tentang Menteri Kesehatan tentunya sudah disampaikan dan didengar langsung oleh Bapak Presiden," ungkap Pramono.
"Ya tentunya desakan itu juga kami dengar, tapi kan kewenangan untuk melakukan reshuffle itu kewenangan sepenuhnya Bapak Presiden."
Lebih lanjut, menurut Promono, kini bukanlah saat yang tepat untuk saling menyalahkan.
• Hasil Riset Medis China Sebut Golongan Darah O Lebih Kebal Virus Corona, A Justru Rentan Covid-19
Pramono menilai wabah Corona ini memang sulit dikendalikan dan masih menjadi persoalan di seluruh dunia.
"Ya yang pertama kita tidak boleh dalam kondisi seperti ini saling menyalahkan," kata Pramono.
"Karena ini bukan persoalan yang gampang, ini sudah jadi persoalan dunia."
(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami)