Virus Corona
Achmad Yurianto: Kita Tidak Harus Menunggu Adanya Obat ataupun Vaksin untuk Melawan Corona
Achmad Yurianto menjelaskan soal kunci kesembuhan Covid-19 berasal dari sistem kekebalan tubuh yang kuat
Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
Lalu sosialisasi bagaimana cara mengisolasi diri sendiri hingga sembuh, dan bagaimana cara berkonsultasi dengan pihak berwenang selama masa isolasi.
Yuri mengatakan pemerintah juga telah mempersiapkan layanan informasi terkait Covid-19, yakni di 119 ekstensi 9, kemudian merangkul halodoc, dan SehatPedia.
Data kasus positif Covid-19 terhitung Jumat (20/3/2020) sudah mencapai angka 369.
Jumlah pasien meninggal telah mencapai angka 32 jiwa.
Diketahui pada Kamis (19/3/2020) korban jiwa berada di angka 25.
Sedangkan pasien yang telah sembuh berjumlah 17 orang yang kini telah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.
• Cerita Suka Duka Dokter RSUP Persahabatan Tangani Pasien Virus Corona: Ibaratnya Perang Dunia 3
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke 2.20:
Jokowi: Jangan sampai Dilihat sebagai Kesempatan Liburan
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) memberikan pesannya kepada masyarakat Indonesia terkait wabah Virus Corona (Covid-19).
Jokowi memperingatkan agar imbauan social distancing atau pemisahan jarak sosial, ditanggapi dengan serius.
Pernyataan tersebut dikeluarkan oleh Jokowi, lantaran ia masih banyak menemukan laporan soal warganya yang memanfaatkan imbauan beraktivitas di rumah, untuk waktu liburan.

• Liburkan Sekolah selama 2 Minggu karena Corona, Jokowi: Siswa Belajar dari Rumah, Jangan ke Warnet
Dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (19/3/2020), awlanya Jokowi menjelaskan bahwa prioritas pemerintah Indonesia saat ini adalah menekan penyebaran Covid-19.
"Prioritas kita adalah mencegah penyebaran Covid-19 lebih luas lagi," katanya.
Cara penekanan di antaranya adalah dengan mengurangi mobilitas masyarakat Indonesia melalui kampanye social distancing.
"Kita terus menggencarkan, sosialisasi untuk menjaga jarak, social distancing, dan mengurangi kerumunanan yang membawa risiko penyebaran Covid-19," jelas Jokowi.