Virus Corona
Studi di China Ungkap Golongan Darah A Lebih Mudah Terinfeksi Corona hingga Alami Gejala Lebih Parah
Sebuah studi di China membuktikan orang dengan golongan darah A lebih mudah terinfeksi Virus Corona daripada golongan darah lain.
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Sebuah studi di China menunjukkan orang dengan golongan darah A lebih mudah terinfeksi Virus Corona daripada golongan darah lain.
Seperti yang dilansir South China Morning Post, riset medis di China mengambil data golongan darah 2.000 lebih pasien yang terinfeksi Virus Corona di Wuhan dan Shenzhen.
Data tersebut kemudian dibandingkan dengan populasi sehat setempat.
Penelitian menunjukkan pasien yang memiliki golongan darah A menunjukkan tingkat infeksi yang lebih tinggi.
Selain itu, pasien dengan golongan darah A juga memiliki gejala yang lebih parah.
• Jokowi Perintahkan Rapid Test Massal Virus Corona, Anies Baswedan Antisipasi, Siap Gelar di Jakarta

Meski begitu, para peneliti berkata hasil studi itu masih awal sehingga diperlukan penelitian lanjutan.
Peneliti meminta pemerintah setempat serta fasilitas medis untuk mempertimbangkan perbedaan golongan darah pasien ketika merencanakan langkah-langkah mitigasi atau mengobati pasien dengan Covid-19.
"Orang-orang golongan darah A mungkin perlu memperkuat perlindungan pribadi untuk mengurangi kemungkinan terinfeksi," ungkap para peneliti yang dipimpin oleh Wang Xinghuan di Rumah Sakit Zhongnan, Universitas Wuhan.
"Pasien-pasien Covid-19 yang bergolongan darah A mungkin memerlukan perawatan dan penanganan yang lebih agresif."

• Italia Miliki Angka Kematian Tertinggi karena Corona, 475 Orang Meninggal dalam Waktu 24 Jam
Sebaliknya, orang dengan golongan darah O memiliki risiko lebih kecil dibandingkan dengan golongan darah lain, menurut makalah yang dipublikasikan Medrxiv.org pada 11 Maret lalu.
Dari 206 pasien yang meninggal dunia akibat Virus Corona di Wuhan, 85 orang di antaranya bergolongan darah A.
Wang Xinghuan juga menyebut pentingnya untuk mempertimbangkan golongan darah pasien dalam hal penanganan maupun edukasi sebagai bagian dari penanganan Virus Corona.
Hal itu perlu untuk membantu menentukan pilihan manajemen dan menguji tingkat risiko penularan.
Studi ini belum dilakukan peer-review.
• Ramai Pro-Kontra Fatwa Ibadah saat Wabah Corona, MUI: Bukan Meniadakan, hanya Memberi Perlindungan
Penulis mengingatkan bahwa mungkin ada risiko dalam menggunakan penelitian ini sebagai panduan praktik klinis saat ini.
Gao Yingdai, seorang peneliti dari State Key Laboratory of Experimental Haematology di Tianjin yang tidak terlibat dalam penelitian ini, mengatakan penelitian dapat ditingkatkan dengan ukuran sampel yang lebih besar.