Virus Corona
Dua Minggu Liburkan Sekolah, Ridwan Kamil Sayangkan Warga yang Malah Liburan di Tengah Wabah Corona
Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyayangkan aksi sejumlah warga yang justru mendatangi tempat wisata di tengah wabah Corona.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Wong ini kan arahan WHO, itu mungkin mengacu pada negara maju di mana yang sakit punya kesadaran untuk pakai masker."
• Ini Link Portal Resmi soal Virus Corona Covid 19, Berisi Informasi Penting hingga Materi Edukasi
Menurut dia, tak semua negara bisa menerapkan imbauan tersebut.
Termasuk Indonesia, yang hingga kini warganya masih kesulitan memperoleh masker dengan harga yang murah.
"Bagaimana dengan negara kita yang dari tadi muncul pernyataan 'Yang sakit mungkin enggak punya akses untuk beli masker dengan harga yang murah'," ucap Effendi.
Terkait hal itu, Effendi lantas mengimbau pemerintah fokus menyelesaikan wabah ini.
Ia pun menyinggung soal wacana pemberian insentif miliaran rupiah bagi para influencer demi memajukan sektor pariwisata.
"Pemerintah mohon fokus, sudahlah kita enggak usah lagi bicara soal insentif supaya orang berwisata ke mana-mana ya," terang Effendi.
Membahas hal itu, ia lantas menyinggung kehadiran Fadjroel Rachman dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Dany Amrul Ichdan.
"Sudah enggak ya? Mudah-mudahan bapak berdua enggak hadir pada waktu rapat kabinet itu," terang Effendi.
"Enggak semua rapat kabinet hadir kan?"
• Cegah Penyebaran Virus Corona, Lion Air Sterilisasi Seluruh Pesawat Sesuai Standar Internasional
Menanggapi pertanyaan itu, Fadjroel Rachman justru tampak angkat jari, mengakui kehadirannya dalam rapat kabinet tersebut.
"Ada hadir? Kok enggak dikasih tahu bahwa itu 'Jangan pak' gitu," imbau Effendi.
"Kesannya ABS ini, asal bapak senang."
Tak hanya itu, Effendi juga meminta pembicaraan soal ibu kota baru segera dihentikan.
Menurut dia, yang terpenting kini adalah mencari sosok pemimpin yang bisa menyelesaikan wabah Corona.
"Lalu juga sekarang sudahlah jangan bicara soal gubernur ibu kota baru, udah enggak usahlah sementara," kata dia.
"Yang perlu kita cari sekarang siapa pemimpin yang bisa mencari interactive big data untuk tracing, bahasa Indonesianya pusat data interaktif untuk bisa menelusuri kasus yang ada." (TribunWow.com)