Virus Corona
Cerita Pasien 01 yang Kena Tegur Perawat karena Coba Lakukan Head Stand di Kasur saat Diisolasi
Tiga pasien Virus Corona asal Depok yakni pasien 01, 02, dan 03 yang telah dinyatakan sembuh sudah tak lagi dirawat di ruang isolasi.
Penulis: Tiffany Marantika Dewi
Editor: Ananda Putri Octaviani
TRIBUNWOW.COM - Tiga pasien Virus Corona asal Depok yakni pasien 01, 02, dan 03 yang telah dinyatakan sembuh sudah tak lagi dirawat di ruang isolasi.
Satu di antaranya, Ratri Anindyajati atau pasien 03 bercerita pengalamannya saat berada di ruang isolasi.
Dilansir TribunWow.com, pengalaman itu diceritakan Ratri saat melakukan video call dengan tim BBC Indonesia, Rabu (18/3/2020).

• Pasien Pertama Virus Corona Berhasil Ditemukan, Bantu Lacak Sumber Covid-19
Ratri mulanya ditanya soal bagaimana reaksinya saat dirinya tahu positif Virus Corona Covid-19.
Selain bercerita tentang dirinya, ia juga bercerita soal sang adik, Sita atau pasien 01.
"Itu jam 2 pagi saya dibangunkan dokter dinyatakan positif," ujar Ratri.
"Pertama saya 'Kenapa ya dokter bangunin jam 2 pagi', alasannya supaya tidak membuat panik."
Ia pun tak merasa panik saat pertama kali mendapatkan informasi tersebut.
Terlebih saat itu dirinya dalam posisi mengantuk.
"Saya namanya juga baru bangun tidur jadi otak saya juga belum bangun."
Hal pertama yang ia lakukan setelah tahu dirinya positif adalah menulis catatan.
"Terus saya kayak cuman tulis catatan tentang kejadian saya kirim ke keluarga terdekat saya lalu saya tidur lagi karena saya ngantuk banget."
• Sehari Jalani Perawatan, Pasien Dalam Pengawasan Corona Meninggal di RSUD Bima
Ratri bahkan langsung kembali tertidur dan tidak panik sama sekali saat tahu.
"Saya tidak khawatir karena tahu sejak awal presentase penyembuhannya itu 98,9 persen dan kita tidak usah khawatir."
Penari ini malah bersyukur dirinya diberi tahu, karena sebelumnya ia tak tahu apa penyakit yang dideritanya.
"Jadi saya pas tahu ya sudah saya enggak apa-apa yang penting saya tahu daripada hari-hari sebelumnya itu saya nanggung gitu kayak ini ada apa dengan badan saya atau gimana karena saya tidak merasa sakit," tutur Ratri.
"Ketika diberi tahu saya lega saya kabari keluarga, saya tidur lagi."
Lalu saat ditanya soal bagaimana mengatasi kebosanan di ruang isolasi, Ratri bercerita bahwa awalnya ketiga saudara itu sangat aktif.
"Kita bertiga aktif banget," ujarnya.
"Jadi ya mau gimana lagi olahraga-olahraga kayak stretching badan."
• Lee Jeong Hoon Acungi Jempol ke Artis yang Sumbang Miliaran untuk Corona: Kumpulin Uang Gak Gampang
Ia lalu menceritakan pengalaman adiknya, Sita yang ingin melakukan head stand.
"Katanya Sita sempat usaha entah kenapa pengin head stand di kasur."
Namun, usaha Sita tersebut mendapatkan teguran dari perawat melalui interkom.
"Terus interkom nya 'Mbak Sita hati-hati ya infusnya'," tambah Ratri menirukan suara suster.
Lihat videonya menit ke 2.12:
Curhatan Pasien 01
Tiga pasien positif Virus Corona (COVID-19) di Indonesia telah dinyatakan sembuh.
Ketiga pasien tersebut adalah pasien 01, 02 dan pasien 03, setelah dinyatakan sembuh, mereka melangsungkan konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta, Senin (16/3/2020).
Pasien 01 yang diketahui berdomisili di Depok menyampaikan keluh kesah hatinya yang sembarangan dituduh terkait statusnya yang positif COVID-19.

• UPDATE Pasien Positif Virus Corona Bertambah 17, Total Jadi 134 Kasus, Ini Daftar Daerah Sebarannya
Dikutip dari YouTube tvOneNews, Senin (16/3/2020), awalnya pasien 01 menjelaskan kepada masyarakat untuk selalu mendukung moral pasien positif COVID-19.
Salah satu caranya adalah dengan tidak ikut menyebarkan luaskan informasi yang salah, terkait pasien positif COVID-19, termasuk dirinya.
"Saya ingin mengimbau kepada masyarakat, dan media untuk mendukung pasien yang ada di rumah sakit," kata wanita berambut panjang itu.
"Mendukung secara moral, karena penyebaran informasi yang tidak akurat, yang dilakukan oleh berbagai pihak yang tidak bertanggung jawab, itu sangat mengganggu psikis kami di dalam," lanjutnya.
Pasien 01 lanjut menceritakan bagaimana bocornya identitas pribadi miliknya.
Ia menceritakan akibat bocornya identitas pribadi miliknya, jadi banyak orang-orang yang ingin memeriksakan kesehatan mereka, tapi menjadi enggan, lantaran takut identitas mereka tersebar.
"Dan juga identitas kami yang bocor, itu juga mengakibatkan masyarakat luar jadi panik, karena saya mendapatkan banyak banget direct message (pesan langsung) di sosial media, whatsapp, apapun," paparnya.
• Jokowi Minta Menteri Korbankan Anggaran Tak Penting demi Atasi Corona: Menteri Harus Berani
Anak dari pasien 02 itu menegaskan agar masyarakat tidak menghakimi pasien positif COVID-19, apapun latar belakang mereka.
"Untuk orang-orang di luar jangan menghakimi pasien yang positif COVID-19, dengan berbagai stigma negatif, karena pasien akan menjadi korban dua kali," ujarnya.
"Saya selama diisolasi, selama seminggu nangis terus, karena saya tahu yang dibicarakan oleh media, beberapa media, dan orang-orang yang menyebarkan mengenai saya, dan ibu saya."
"Dan menyerang profesi kami sebagai penari, penggiat seni, dan pejuang budaya yang selama hidup kami, satu keluarga kami, selalu berbuat apapun yang kami bisa untuk Indonesia, dalam hal seni, dan budaya," imbuhnya.
Pasien 01 menjelaskan bahwa virus tersebut tidak menginfeksi orang berdasarkan latar belakang, ras, agama, maupun profesi mereka.
Simak juga soal Virus Corona:
10 Cara Pencegahan Corona dari Kementerian Kesehatan, Hindari Segitiga Wajah
Gejala Awal Infeksi Virus Corona Hari per Hari, Lakukan Langkah Tepat Jika Alami Gejala Covid-19
Cara Pencegahan Corona: Jangan Sentuh Hidung hingga Cuci Tangan
China Klaim Obat Flu Jepang Efektif Obati Virus Corona
(TribunWow.com/ Tiffany Marantika)