Breaking News:

Virus Corona

Tanggapan Ma'ruf Amin soal Salat Jumat Boleh Dilakukan di Rumah akibat Virus Corona: Ada Fatwa MUI

Wakil Presiden Maruf Amin memberikan tanggapan terkait pelaksanaan Sholat Jumat di tengah penyebaran Virus Corona.

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Atri Wahyu Mukti
Youtube/KompasTV
Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan tanggapan terkait pelaksanaan Sholat Jumat di tengah penyebaran Virus Corona. 

TRIBUNWOW.COM - Wakil Presiden Ma'ruf Amin memberikan tanggapan terkait pelaksanaan Salat Jumat di tengah penyebaran Virus Corona.

Dikabarkan sebelumnya, Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengeluarkan fatwa tentang pelaksanaan Salat Jumat bisa dilakukan di rumah dengan mengganti Salat Dzuhur.

Meski begitu, fatwa tersebut hanya ditujukan untuk orang tertentu atau pun daerah yang tingkat penularannya tinggi.

Hasil Studi, Penelitian yang Didanai Amerika Sebut Corona Tahan Berhari-hari di Permukaan Benda

Dilansir TribunWow.com, Ma'ruf Amin menjelaskan pelaksanaan Salat Jumat seperti apa yang sudah diputuskan oleh MUI.

Ma'ruf Amin mengingatkan kembali jika fatwa melakukan Salat Jumat di rumah yaitu hanya diperuntukan untuk syarat tertentu.

Seperti orang sakit, termasuk terpapar Virus Corona dan juga daerah yang memiliki risiko tinggi tingkat penularannya.

"Ya saya kira Salat Jumat sudah ada fatwa dari Majelis Ulama Indonesia," ujar Maruf Amin.

Sedangkan untuk orang yang sehat dan berada di daerah yang relatif lebih aman tetap wajib Salat Jumat di masjid.

Namun tetap saja harus memperhatikan imbauan dari pemerintah yakni melakuan  social distanching.

"Bagi mereka yang merasa sehat kemudian masih mampu untuk berjamaah, mereka bisa berjamaah tapi dengan jarak untuk tidak bersentuhan, kemudian berwudhu dari rumah, menjaga jarak, mencuci tangan mau pun membawa sajadah sendiri," jelasnya.

Sedangkan untuk orang yang sakit dan sudah termasuk dalam uzur yang boleh meninggalkan Salat diperbolehkan untuk tidak Salat Jumat.

Selain itu, Ma'ruf Amin mengatakan juga masih akan membahas lebih jauh tentang pelaksanaan Salat Jumat tersebut.

Status Darurat Wabah Virus Corona Diperpanjang, Program Mudik Gratis 2020 Berpotensi Ditiadakan

"Bagi mereka yang merasa kondisinya tidak baik itu termasuk orang yang punya uzur yang boleh meninggalkan Salat berjamaah, bahkan Salat Jum'at, termasuk adanya uzur untuk menjalankan Salat Jumat," kata Maruf Amin.

"Bahkan kalau mereka yang sudah terpapar itu tidak boleh mendatangi Salat Jumat, bisa membahayakan orang lain."

"Dalam hal Salat Jumat itu masih kita bahas lebih jauh, bagaimana," pungkasnya.

Simak videonya:

Maruf Amin Jelaskan Langkah Pemerintah Pencegahan Virus Corona

Wakil Presiden Ma'ruf Amin telah dinyatakan negatif dari Virus Corona pasca menjalani pemeriksaan di RSPAD Gatot Subroto, pada Sabtu (14/3/2020) lalu.

Kepastian tersebut disampaikab oleh Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi, seperti yang dikutip TribunWow.com dari Kompas.com, Senin (16/3/2020).

Seperti yang diketahui, semua menteri dan pejabat pemerintah diharuskan menjalani tes menyusul terdampaknya Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumandi dari Covid-19.

"Wapres sudah melakukan pengetesan Covid-19 dan negatif," kata Masduki.

 Ketua Pakar Penanganan Covid-19 Larang Memandang Negatif Pasien Positif Corona: Hindari Stigmatisasi

Dilansir TribunWow.com dari unggahan Youtube KompasTV, Rabu (18/3/2020), Ma'ruf Amin mengungkapkan langkah-langkah dari pemerintah terkait pencegahan penyebaran Virus Corona.

Satu di antaranya yaitu dengan membentuk Gugus Tugas.

Tidak hanya untuk tingkat nasional, pemerintah juga meminta setiap daerah membentuk Gugus Tugas.

"Saya kira pemerintah sudah membentuk satuan tugas untuk memepercepat proses penangananya di tingkat nasional" ujar Ma'ruf Amin.

"Bahkan juga supaya di daerah-daerah juga terus dibentuk, yaitu di provinsi-provinsi," sambungnya.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin ungkap langkah pemerintah atasi penyebaran Virus Corona
Wakil Presiden Ma'ruf Amin ungkap langkah pemerintah atasi penyebaran Virus Corona (Youtube/KompasTV)

Ma'ruf Amin menegaskan pemerintah akan bekerja secara maksimal untuk pencegahan Virus Corona.

"Karena memang pemerintah sejak awal sudah melakukan upaya-upaya intensif, sejak pertama terjadi Virus Corona ini di China, Indonesia sudah berusaha mengembalikan WNI yang ada di Wuhan dan melakukan karantina observasi yang pertama di kepulauan riau kemudian juga beberapa kalinyang berikutnya," ungkap Ma'ruf Amin.

Selain itu, untuk menyiasati pembatasan masuknya WNA ke Indonesia, Ma'ruf mengatakan sudah dilakukan penjagaan yang ketat dan sesuai dengan stadar yang berlaku pada 135 pintu.

 Anies Ungkap Pasien Pemantauan Virus Corona di Jakarta Capai 862 Orang: Covid-19 di Antara Kita

Sedangkan untuk penanganan, Ma'ruf Amin menjelaskan sudah menyiapkan 130 rumah sakit rujukan untuk menangani kasus Covid-19.

Tentunya juga dari 130 rumah sakit tersebut dilengkapi dengan fasilitas dan juga tenaga medis yang handal.

"Indonesia juga sudah menyiapkan untuk menangkal masuknya (Virus Corona) melalui baik orang yang masuk maupun keluar dari Indonesia dari 135 pintu masuk untuk mengamati dan mencegah masuknya Virus Corona dari luar," jelasnya.

"Begitu juga Indonesia sudah menyiapkan 130 rumah sakit untuk menangani mereka yang perlu dirawat dan menyiapkan tenaga medis yang memadai dan juga terus melakukan pemantauan terhadap poenyebaran-penyebaran di berbagai daerah," tutupnya.

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)

Tags:
Maruf AminVirus CoronaMajelis Ulama Indonesia (MUI)
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved