Virus Corona
Sindir Buruknya Koordinasi Pemerintah Atasi Corona, Rocky Gerung: Kalau Saya Teroris, Saya Bersyukur
Rocky Gerung menyebut pemerintah Indonesia memiliki koordinasi komunikasi yang buruk dalam penanganan wabah Virus Corona (COVID-19)
Penulis: anung aulia malik
Editor: Tiffany Marantika Dewi
"Kan konyol," pungkasnya.
Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-10.03:
Istana Bantah Tak Serius Tangani Corona
Wabah Virus Corona (COVID-19) kini mulai semakin terasa di negara-negara Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
Lonjakan jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang cukup banyak, menimbulkan tanya dari masyarakat.
Muncul pihak yang menuding pemerintah tak berusaha maksimal dalam menangani COVID-19.
Dikutip dari YouTube PRIME TALK metrotvnews, Kamis (12/3/2020), Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Dany Amrul Ichdan membantah bahwa pemerintah tidak serius dalam penanganan COVID-19.
Awalnya Analis Kebijakan Publik Trubus Rhadiansyah, menilai pemerintah belum maksimal dalam menangani COVID-19.
Argumennya didasari melalui tingginya jumlah ODP dan PDP yang diumumkan oleh pemerintah.
"Menurut saya belum, karena saya lihat kalau mengatakan tepat berarti kan tidak ada peningkatan jumlah ODP atau PDP, tetapi kan kita lihat ada peningkatan," kata Trubus.
"Berarti selama ini penanganannya belum optimal," tambahnya.

• Fatwa MUI: Umat di Daerah Rawan Virus Corona Boleh Tinggalkan Salat Jumat
Trubus menilai langkah pemerintah yang tidak melibatkan masyarakat juga menjadi faktor kurangnya pengikutsertaan masyarakat sipil dalam penanganan COVID-19.
"Yang ada sekarang ini, justru sifatnya top door, dari atas, maka yang terjadi masyarakat kan pasif posisinya," ujarnya.
Ia mengatakan imbas dari kebijakan yang hanya didominasi oleh pemerintah, menyebabkan kurangnya kesiapan daerah-daerah dalam menangani COVID-19.
"Karena itu kalau anda lihat, di daerah belum berjalan protokol itu sebagaimana mestinya, ada yang sudah berjalan, tapi sebagian masih belum," sambung Trubus.
Istana Bantah Tak Maksimal Atasi COVID-19