Breaking News:

Virus Corona

Maklumi Jakarta Banyak Positif Corona, Ini Penjelasan Achmad Yurianto: 172 Kasus, Terbanyak di DKI

Jubir pemerintah untuk penanganan wabah Virus Corona (COVID-19) memaklumi Jakarta merupakan daerah dengan kasus positif tertinggi di Indonesia

Penulis: anung aulia malik
Editor: Rekarinta Vintoko
youtube kompastv
Juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto konferensi pers, Selasa (17/3/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto, memaklumi wilayah DKI Jakarta menjadi daerah dengan jumlah pasien positif COVID-19 terbesar di seluruh Indonesia.

Pernyataan tersebut disampaikannya saat mengadakaan konferensi pers, Selasa (17/3/2020).

Dikutip dari YouTube Kompastv, Selasa (17/3/2020), awalnya Yuri menjelaskan hingga saat ini, jumlah pasien positif COVID-19 yang telah dideteksi oleh pemerintah adalah 172 kasus.

Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (17/3/2020), Pascaditutup sementara, area Kebun Binatang Ragunan dilakukan penyemprotan disinfektan guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Tribunnews/Irwan Rismawan
Petugas menyemprotkan cairan disinfektan di area Kebun Binatang Ragunan, Jakarta Selatan, Selasa (17/3/2020), Pascaditutup sementara, area Kebun Binatang Ragunan dilakukan penyemprotan disinfektan guna mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Tito Karnavian Puji Kecepatan Anies Baswedan Atasi Corona: Sudah Banyak yang Dilakukan Beliau

Lalu dari 172 kasus tersebut, sebagian besar berasal dari ibu kota.

"Dari 172 kasus ini, memang yang terbanyak adalah di DKI," kata Yuri.

Yuri memaklumi mengapa Jakarta memiliki jumlah pasien positif COVID-19 paling banyak.

Alasannya mengatakan hal tersebut karena Jakarta menjadi daerah yang memiliki paling banyak akses masuk.

"Kita memaklumi bahwa pintu gerbang di DKI, pintu gerbang masuk negara di DKI cukup besar," ujar Yuri.

Selain akses masuk yang banyak, Yuri mengatakan frekuensi perpindahan penduduknya yang sangat tinggi menyebabkan banyak kontak-kontak yang dilakukan oleh warga DKI.

"Kemudian mobilitas penduduknya juga sangat tinggi, dan kemungkinan terjadinya kontak dari kasus-kasus positif yang kita dapatkan, juga cukup besar," sambung Yuri.

Yuri menjelaskan banyak pasien positif COVID-19 yang berhasil terjaring melalui mekanisme pelacakan atau tracing yang dilakukan oleh tim penanganan wabah COVID-19.

"Ini adalah bentuk dari tracing yang berhasil dilaksanakan oleh jajaran Dinas Kesehatan DKI, yang dibantu oleh unsur kepolisian, dan pemerintah daerah setempat untuk melakukan kontak tracing," paparnya.

"Kita bersyukur bahwa cukup banyak yang bisa kita dapatkan," lanjut Yuri.

Yuri mengatakan 172 pasien tersebut merupakan total pasien yang mendapat perawatan di rumah sakit.

Sedangkan untuk orang-orang yang telah dites negatif COVID-19, disarankan mengisolasi diri di rumah mereka masing-masing.

Anies Baswedan Sebut Antre Bus di Luar Lebih Aman dari Risiko Corona Dibanding Antri di Halte

Lihat videonya di bawah ini mulai menit ke-4.00:

Anies Baswedan Tegaskan Tak Lockdown Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memastikan meliburkan sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Langkah tersebut diambil sebagai kebijakan untuk menekan penyebaran Virus Corona (COVID-19) di Jakarta.

Mesikpun telah menutup sekolah untuk kegiatan belajar mengajar, Anies menegaskan tidak akan menutup atau memberlakukan lockdown di Kota Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan menutup sementara proses belajar mengajar di sekolah setelah diadakan diskusi, Sabtu (14/3/2020).
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memutuskan menutup sementara proses belajar mengajar di sekolah setelah diadakan diskusi, Sabtu (14/3/2020). (YouTube KompasTV)

 Ketua DPRD DKI Jakarta Minta Anies Baswedan Bekerja Sama dengan Pemerintah Pusat Hadapi Corona

Dikutip dari tayangan langsung Kompastv, Sabtu (14/3/2020), awalnya Anies memaparkan data tentang perkembangan kasus COVID-19 di Jakarta.

Data yang ditunjukkan Anies menunjukkan lonjakan yang cukup tinggi.

"Sebagai informasi atas situasi yang dihadapi Jakarta pada tangal 1 Maret, jumlah Orang dalam Pemantauan (ODP) adalah 129 orang, per tanggal 12 Maret, jumlahnya menjadi 586 orang, adapun Pasien dalam Pengawasan (PDP), pada tanggal 1 Maret ada 39, tanggal 12 ini menjadi 261," paparnya.

Anies kemudian menyinggung soal kasus positif COVID-19 di Indonesia.

Ia mengatakan persebaran kasus COVID-19 di Jakarta sudah semakin merata.

"Demi melindungi kepentingan seluruh masyarakat di Jakarta, melindungi kesehatan masyarakat di Jakarta, kami memutuskan untuk mengambil langkah-langkah yang tegas, cepat, dan langkah-langkah ini harus dikerjakan secara disiplin," tegas Anies.

Anies menyebutkan mulai dari tim penanganan COVID-19 bentukan Pemprov DKI Jakarta, hingga anggaran, seluruhnya telah disiapkan, dan dapat diminta bantuan kapanpun, terkait penanganan COVID-19.

 Jakarta Darurat Corona, Anies Baswedan Liburkan Sekolah hingga Tunda Ujian Nasional

Peringatan Anies

Kemudian Anies juga memberikan peringatan kepada seluruh masyarakatnya agar tidak memanfaatkan libur sekolah untuk pergi ke luar rumah.

Ia meminta warganya dapat bertanggung jawab tidak beraktivitas di luar rumah, demi keselamatan seluruh masyarakat.

Para penumpang menggunakan masker kesehatan saat menumpang KRL Commuterline rute Serpong-Tanah Abang di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020). Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta memaparkan secara internal potensi risiko kontaminasi terbesar virus corona atau Covid-19 terjadi di dalam KRL, terutama rute Bogor-Jakarta Kota. Warta Kota/Alex Suban
Para penumpang menggunakan masker kesehatan saat menumpang KRL Commuterline rute Serpong-Tanah Abang di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020). Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta memaparkan secara internal potensi risiko kontaminasi terbesar virus corona atau Covid-19 terjadi di dalam KRL, terutama rute Bogor-Jakarta Kota. Warta Kota/Alex Suban (Alex Suban/Alex Suban)

"Kami mengharapkan pada seluruh komponen masyarakat, dengan sekolah ditutup, kegiatan belajar mengajar dilakukan di rumah, maka kurangi kegiatan-kegiatan di luar rumah," terang Anies.

"Kita tidak melakukan penutupan Kota Jakarta, tapi kami meminta pada semua warga mari ambil sikap bertanggung jawab, bertanggung jawab pada diri sendiri, keluarga, dan kepada seluruh komponen masyarakat," sambungnya.

(TribunWow.com/Anung)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Achmad YuriantoCovid-19JakartaJokowiAnies Baswedan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved