Breaking News:

Virus Corona

Anies Baswedan Sebut Antre Bus di Luar Lebih Aman dari Risiko Corona Dibanding Antri di Halte

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan antrian panjang di luar stasiun atau halte lebih aman dibandingkan berkerumun di ruang tertutup

Penulis: anung aulia malik
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
Youtube kompastv
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Senin (16/3/2020) 

TRIBUNWOW.COM - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menegaskan akan mengembalikan jumlah transportasi umum di bawah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta seperti sedia kala.

Ia menambahkan kebijakan tersebut memiliki konsekuensi tersendiri.

Demi tetap menekan penyebaran Virus Corona (COVID-19), Anies mengatakan akan membatasi jumlah antrian di dalam halte, stasiun, serta jumlah penumpang transportasi umum tersebut.

Para penumpang menggunakan masker kesehatan saat menumpang KRL Commuterline rute Serpong-Tanah Abang di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020). Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta memaparkan secara internal potensi risiko kontaminasi terbesar virus corona atau Covid-19 terjadi di dalam KRL, terutama rute Bogor-Jakarta Kota. Warta Kota/Alex Suban
Para penumpang menggunakan masker kesehatan saat menumpang KRL Commuterline rute Serpong-Tanah Abang di Stasiun Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Kamis (12/3/2020). Sebelumnya Pemprov DKI Jakarta memaparkan secara internal potensi risiko kontaminasi terbesar virus corona atau Covid-19 terjadi di dalam KRL, terutama rute Bogor-Jakarta Kota. Warta Kota/Alex Suban (Alex Suban/Alex Suban)

Ketua DPRD DKI Jakarta Minta Anies Baswedan Bekerja Sama dengan Pemerintah Pusat Hadapi Corona

Dikutip dari tayangan langsung Youtube KompasTV, Senin (16/3/2020), awalnya Anies mengatakan akan menjalankan mandat dari Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang meminta transportasi umum untuk selalu disediakan pemerintah daerah.

Anies lalu mengatakan kondisi-kondisi khusus dikembalikannya frekuensi kendaraan umum di tengah wabah COVID-19.

Kondisi tersebut di antaranya adalah pembatasan jumlah penumpang di dalam kendaraan, dan jumlah antrian di dalam ruangan.

"Akan ada pembatasan jumlah penumpang per bus, dan per gerbong, di setiap kendaraan umum yang beroperasi, di bawah Pemprov DKI Jakarta," kata Anies.

"Juga akan ada pembatasan antrian di dalam halte, dan jumlah antrian di dalam stasiun," lanjutnya.

Anies mengatakan antrian panjang di luar ruangan adalah risiko yang harus diambil demi menekan penyebaran COVID-19.

"Ini semua punya konsekuensi, bahwa antrian akan lebih banyak di luar halte, dan di luar stasiun," ujarnya.

Argumennya tersebut berlandaskan hasil diskusi dengan para ahli, yang mengatakan bahwa tingkat risiko penularan COVID-19 di luar ruangan lebih kecil dibandingkan ruangan tertutup.

"Antrian di luar halte, di luar stasiun, di ruang terbuka, dari diskusi dengan para ahli, mengurangi tingkat risiko penularan, dari pada antrian dan kepadatan dalam ruang tertutup," kata Anies.

Atas dasar tersebut Anies mengatakan bahwa antrian panjang di luar ruangan adalah risiko yang mau tidak mau harus diambil.

Anies Baswedan Tegaskan Tak Lockdown Jakarta

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memastikan meliburkan sementara kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Anies BaswedanVirus CoronaTransportasi Umum
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved