Breaking News:

Virus Corona

Debat soal Corona, Ali Ngabalin Langsung Terdiam saat Dibentak Haris Azhar: Kupingnya Enggak Dipakai

Perdebatan terjadi antara Aktivis HAM Haris Azhar, dengan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Ananda Putri Octaviani
YouTube KompasTV
Aktivis HAM Haris Azhar, (kiri), dan Tenaga Ahli Utama KSP Ali Mochtar Ngabalin (kanan) dalam kanal YouTube Kompas TV, Senin (16/3/2020). 

TRIBUNWOW.COM - Perdebatan terjadi antara Aktivis HAM Haris Azhar, dengan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP), Ali Mochtar Ngabalin.

Dilansir TribunWow.com, keduanya memperdebatkan soal upaya pemerintah dalam menangani wabah Virus Corona.

Bahkan karena kesal pernyataannya terus dipotong, Haris Azhar sampai membentak dan menunjuk-nunjuk Ali Ngabalin.

Hal itu terjadi saat keduanya menjadi bintang tamu dalam tayangan 'DUA ARAH' Kompas TV, Senin (16/3/2020).

Aktivis HAM Haris Azhar (kiri), dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin (kanan), dalam tayangan YouTube Kompas TV, Senin (16/3/2020).
Aktivis HAM Haris Azhar (kiri), dan Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin (kanan), dalam tayangan YouTube Kompas TV, Senin (16/3/2020). (YouTube KompasTV)

 

Antisipasi Virus Corona, Malaysia Berlakukan Lockdown, Ini 8 Aturan yang Diterapkan

Richard Kyle Ungkap Penundaan Rencana Pernikahan Jessica Iskandar akibat Corona: Gak Masuk Akal

Menurut Haris, masalah penanganan Corona di Indonesia terletak pada tak tersedianya alat medis yang memadai.

Ia pun mengaku kasihan pada petugas medis yang harus menangani pasien Corona dengan alat seadanya.

"Masalah kita ini di lapangan, bisa kerja apa enggak," kata Haris.

"Para pekerja medis itu kasihan enggak dapat guidance, alat buat ngecek Corona enggak ada."

Namun, belum selesai Haris bicara, Ali Ngabalin langsung memotong pernyataannya.

Ali Ngabalin meminta Haris Azhar mengungkap rumah sakit yang tak melayani pasien Corona dengan baik.

"Enggak, enggak, kasih tahu dong," sahut Ali Ngabalin.

"Di Rumah Sakit Persahabatan," jawab Haris.

 

Pasien Positif Virus Corona Tambah 38 Orang, Jadi 172, 4 Provinsi Ini Jadi Penyumbang Terbanyak

Menurut Ali Ngabalin, Haris selayaknya memberikan informasi secara lengkap untuk menghindari kepanikan publik.

"Anda harus kasih tahu, jangan sampai Anda menyebutkan sesuatu yang Anda tidak tahu," kata Ali Ngabalin.

"Itu membuat panik orang."

Namun, ucapan Ali Ngabalin itu langsung dibantah oleh Haris.

Haris menyatakan, semua orang kini memang tengah panik akibat mewabahnya Virus Corona.

"Loh enggak, orang memang panik enggak ada yang bahagia," ucap Haris.

"Orang panik menghadapi Corona, orang panik enggak boleh kerja dan lain-lain. Sekarang Anda malah sibuk ngasih tahu siapa yang bahagia dengan Keppres"

Menjawab ucapan Haris, Ali Ngabalin justru menyinggung informasi keliru di medsos.

Ucapannya itu pun langsung memantik perdebatan keduanya.

"Karena kalau mendapatkan informasi dari medsos itu membuat sesat," kata Ali Ngabalin.

"Ini bukan medsos? Anda dengar dari mana saya ngomong medsos? Saya enggak ngomong," jawab Haris emosi.

"Dengerin dulu saya bicara, justru orang kacau karena juru bicara pemerintah tidak bicara dengan baik," sambung Haris.

Pasien Positif Virus Corona Tambah 38 Orang, Jadi 172, 4 Provinsi Ini Jadi Penyumbang Terbanyak

Melanjutkan pernyataannya, Ali Ngabalin justru kembali menanyakan rumah sakit yang tak menangani pasien Corona dengan baik.

Hal itu pun kembali memancing emosi Haris.

"Rumah sakit mana?," tanya Ali Ngabalin.

"Persahabatan, daritadi saya bilang persahabatan, kupingnya enggak dipakai," bentak Haris sambil menunjuk Ali Ngabalin.

Dibentak Haris, Ali Ngabalin justru hanya tertawa dan langsung terdiam.

"Kuping dipakai, jangan cuma mulut doang, kuping dua buat denger," sambung Haris.

Simak video berikut ini menit ke-6.23:

Lonjakan Besar Pasien Corona

Juru bicara pemerintah untuk penanganan wabah Virus Corona (COVID-19) Achmad Yurianto mengatakan bahwa Indonesia akan mengalami kenaikan pasien positif COVID-19 dalam jumlah yang cukup besar.

Pernyataan tersebut ia sampaikan saat mengadakan konferensi pers, Selasa (17/3/2020).

Lonjakan pasien positif COVID-19 dijelaskan Yuri, terjadi karena sejumlah hal, mulai dari hasil tracing pemerintah, hingga kesadaran masyarakat Indonesia.

"Kita menyadari bahwa akan terjadi penambahan pasien yang cukup signifikan nantinya," kata Yuri dikutip dari YouTube Kompastv, Selasa (17/3/2020).

Yuri lalu menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan naiknya jumlah pasien positif COVID-19, di antaranya adalah hasil dari melacak kontak pasien positif COVID-19, dan kesadaran dari masyarakat.

"Ini disebabkan karena satu, contact tracing aktif kita laksanakan," kata Yuri.

"Kedua, edukasi kepada masyarakat semakin gencar dilaksanakan, sehingga masyarakat pun sudah mulai menyadari bahwa mereka juga harus waspada."

Maklumi Jakarta Banyak Positif Corona, Ini Penjelasan Achmad Yurianto: 172 Kasus, Terbanyak di DKI

Yuri mengatakan semakin naiknya tingkat kewaspadaan dan kesadaran pemerintah, maka mereka semakin memerhatikan kondisi kesehatan tubuh mereka.

Ia menambahkan tidak semua pasien yang melakukan kontak akan dilakukan pemeriksaan swab.

Pemeriksaan swab, nantinya hanya akan dilakukan terhadap pasien tertentu sesuai pertimbangan dokter.

Salah satu pertimbagannya adalah intensitas kontak dengan pasien positif COVID-19.

"Beberapa yang kemudian merasa memiliki kontak dekat, dengan kasus positif yang sudah kita nyatakan, melaksanakan konsultasi kepada dokter, di berbagai rumah sakit, dan di antara mereka tentunya ada yang diputuskan oleh dokter untuk dilakukan pemeriksaan swab," papar Yuri.

Kondisi Terkini Menhub Budi Karya Sumadi setelah Dinyatakan Positif Virus Corona, Mulai Stabil

Yuri menegaskan karena kunci penanganan COVID-19 ada di masyarakat, maka pemerintah akan terus melakukan edukasi soal penanganan virus asal Wuhan, Hubei, China itu.

"Seluruhnya akan kita edukasi, paling tidak untuk memahami COVID-19 ini apa, bagaimana menularnya, dan bagaimana mencegahnya," jelasnya.

"Mereka akan tahu betul apa yang harus dilakukan, mana kala merasa badannya tidak enak, atau merasa ada sesuatu yang mengganggu pada aspek kesehatannya," tandasnya.

(TribunWow.com/Jayanti Tri Utami/Anung Aulia)

Tags:
Virus CoronaCovid-19Ali NgabalinHaris Azhar
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved