Breaking News:

Virus Corona

Cerita Dokter di Italia yang Harus Putuskan Tangani Pasien Corona atau Dibiarkan Tak Dirawat

Para dokter yang memerangi Virus Corona di Italia mengaku harus memilih pasien mana yang mendapat penanganan dan pasien mana yang tidak.

AFP/YONHAP/SOUTH KOREA OUT
Para petugas dilengkapi pakaian pelindung menyemprotkan cairan desinfektan di sebuah pasar di daerah Daegu, Korea Selatan, menyusul meluasnya wabah virus corona di negara itu, Minggu (23/2/2020). Penyebaran virus corona hingga hari ini, Senin (24/2/2020), semakin menunjukkan peningkatan di sejumlah negara, seperti Italia, Iran, dan Korea Selatan. 

TRIBUNWOW.COM - Para dokter yang memerangi Virus Corona di Italia mengaku harus memilih pasien mana yang mendapat penanganan dan pasien mana yang tidak memperoleh perawatan.

Di tengah peningkatan jumlah pasien Virus Corona yang mencapai ratusan orang setiap hari, Italia kewalahan menyediakan ranjang rumah sakit bagi pengidap Covid-19—hal yang belum pernah terjadi pada masa damai.

"Jika seseorang berusia 80 dan 95 tahun mengalami kesulitan pernapasan yang parah, kami kemungkinan tidak melanjutkan [penanganan]," kata Dr Christian Salaroli, kepala unit perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Bergamo kepada surat kabar Corriere della Sera.

"Ini adalah kata-kata yang buruk, namun sayangnya benar. Kami tidak berada dalam posisi untuk melakukan apa yang Anda sebut sebagai mukjizat," tambahnya.

Sebanyak 87 Persen Pasien Corona di China Sembuh karena Ramuan Tradisional Sup Cokelat

Namun apa yang membuat keputusan ini diperlukan?

'Keputusan-keputusan sulit'

Virus Corona terbukti mematikan, khususnya di Italia. Sebanyak 1.441 orang dari 21.157 kasus infeksi telah meninggal dunia per 16 Maret 2020—sekitar sepertiga dari jumlah kematian yang tercatat di China.

Sebanyak 1.441 orang dari 21.157 kasus infeksi di Italia telah meninggal dunia per 16 Maret 2020.

Populasi di Italia adalah yang tertua kedua di dunia setelah Jepang, menurut data PBB.

Itu artinya, sebagian besar penduduk Italia amat berisiko jatuh sakit jika mereka terpapar virus corona.

Awal bulan ini, Italian Society of Anaesthesia, Analgesia, Resuscitation and Intensive Therapy (SIAARTI), merilis rekomendasi etik sebagai arahan bagi para dokter mengenai siapa yang seharusnya ditempatkan pada ranjang perawatan intensif "dalam kondisi-kondisi pengecualian"—artinya siapa yang diprioritaskan ketika tidak ada ranjang untuk menampung semua pasien.

Alih-alih menempatkan pasien berdasarkan siapa yang datang paling awal, lembaga itu memberi anjuran agar para dokter dan perawat berfokus pada pasien-pasien yang punya peluang pulih lebih tinggi setelah perawatan intensif.

"Bukannya SIAARTI mengusulkan agar beberapa pasien dirawat dan lainnya mendapat perawatan terbatas. Sebaliknya, adalah peristiwa darurat yang membatasi para dokter memfokuskan perhatian mereka mengenai kepatutan perawatan pada mereka yang paling mendapat manfaat," sebutnya.

Debat dengan Ali Ngabalin soal RS Rujukan Tak Ada Alat Cek Corona, Haris Azhar: Mesti Dilockdown Dia

Tsunami

Italia memiliki sekitar 5.200 ranjang perawatan intensif.

Halaman
123
Sumber: BBC Indonesia
Tags:
Virus CoronaItaliaPasien
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved